#3

1 0 0
                                    

Aku dan Alieska sampai dikelas. Suasana kelas sepi karna teman teman masih berada di depan mading, mungkin.

"Krucuk krucuk" suara perut Alieska.

"Vien ke kantin yuk, aku laper, sumpah..." Pinta Alieska.

"Tapi al, aku mau piket, kan ini jadwalku, gimana?"

"Udahlah, ayok, nanti aja, nggak usah juga nggak papa, aku juga dari masuk sekolah pertama sampe sekarang hampir mau lulus, nggak pernah tuh piket kelas" jawab Alieska.

"Dasar!" Sambil menjitak kepala Alieska, dengan pelan.

"Yok dah" Alieska menarik tanganku, pergi menuju kantin.

Tidak biasanya aku pergi kekantin sepagi ini, sesampai dikantin mataku tak berhenti memandang suasana disana, ternyata banyak siswa yang pagi pagi di kantin.

"Bu aku mau baso, nggak pake mie, micinya yang banyak ya bu," Alieska membeli makanan.

"Kamu mau nggak vien?" Tanya Alieska.

Aku hanya menggelengkan kepalaku, dan masih saja melihat suasana kantin.

Setelah selesai memesan, Alieska membawa makananya sambil menariku, mengajaku mencari tempat duduk.

Aku dan Alieska duduk. Alieska dengan lahap menyantap makananya, bau micinya kini benar benar terasa dihidungku, benar saja rangkingnya sangat banyak, dasar penikmat micin.

"Eh ada Alieska ama Jovien, tumben tumbenan kamu ke kantin Vien, nggak belajar pagi pagi dikelas?" Ucap Sari teman sekelasku dan Alieska meledek.

"Hahah makan nih lagi makan" jawab Alieska sambil mengunyah baksonya.

"Eh Al, nih yah aku nggak bermaksud ngomongin orang, tapi yah Al kamu tau Puput kan??? Cewe yang suka bikin onar ntu..."
Tanya Sari sambil duduk dan mendekati Alieska.

"Amelia Putri maksudmu? Taulah, why?" Jawab Alieska.

"Hmm iya bener ntuu, katanya ya nih, katanya, Keluarganya si Puput yang dirahasiain banget ntu kebongkar loh, ternyata bokapnya tuh politisi yang korupsi pas taun kita masuk sma, sampe sekarang masih dipenjara, nyokapnya minta cerai dan sekarang udah punya suami baru. Menurut gue sih si Puput nakal tuh gara gara hal ini, iya nggak sih??" Ucap Sari meyakinkan aku dan Alieska.

Alieska mengangguk, aku hanya diam, seolah mengabaikan bahan gibahan Sari, walaupun diriku bertanya pada diriku sendiri apakah itu benar? Jika iya, hatiku malah semakin bergejolak ingin rasanya mengenal lebih jauh sosok Amelia Putri.


Semoga suka yaaa :v jan lupa vote yaa, komen komen sesuka kalian boleh dahhhh, sampe jumpa di part selanjutnya.... mumumumu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Semestinya.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang