Bagian 1

59 0 1
                                    

Lili begitu panggilan yang disematkan padanya. Nama tersebut diambil karena memiliki arti anak yang bandel, katanya. Berlatarbelakang dari sifat yang dimilikinya.

*

Pagi ini, ia terbangun ketika mendengar nada dering "Verivery-My Beauty" berbunyi yang tak jauh dari ranjang tidur. Selimut yang masih menutupi seluruh tubuh membuatnya malas tuk bangun, membuka mata selagi hari masih gelap. Perlahan tangan kirinya meraih ponsel mengatakan agar segera bangun mematikan alarm yang nyaring di telinga sedari tadi. Namun, ia memejamkan mata kembali melanjutkan mimpi-mimpi indahnya. Berharap seakan hidup berubah saat ia terbangun. Sehingga, tak ada dering alarm di pagi hari bersama ocehan pak bos yang super duper killer.

Lagi-lagi mengkhayal hal yang tak bisa ia melarikan diri begitu saja. Seketika ia tersadar bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 8. Sayang, jadwal pergi ke kantor harus ditunda karena harus menempuh hampir setengah jam perjalanan. Saat membiarkan ponselnya di meja samping ranjang tidur, tiba-tiba saja si bos menelpon dan memarahinya pagi ini juga. Rentetan kasus harus di tumpas habis.

Tidak, Lili melayani bersama kawan baru sebagai partner kerja. Ia kawan baru yang baik hati dan selalu melindungi partnernya. Walaupun terkadang jengkel terhadap sikap Lili tapi ia tetap berbuat baik padanya. Berkat ketulusan hatinya, si partner tersadar bahwa ia pun harus melindungi ibunya yang saat ini sedang berada di rumah sakit.

Berandai bahwa ibunya sadar selama ini anaknya lah yang selalu datang menjenguk dengan berpura-pura menjadi pria yang dicintainya.

Lili memiliki sebuah anugerah yang tidak bisa ia hentikan. Anugerah yang memudahkan ia dapat menangkap penjahat. Ia dapat melihat arah jalan pintas dan mengenal sudut-sudut di setiap tempat agar cepat menangkap penjahat.

Mula-mula si partner mencoba memperingatkannya yang menerobos lampu merah dan mengendarai motor curian atau ilegal. Lili mengendarai motor dengan laju cepat di jalanan ramai hingga melampaui batas maksimum. Namun, peringatan yang diberikan oleh si partner Lili abaikan begitu saja. Pikirannya entah kemana.

"Cepatlah!!" Ujar si partner.

"Salip mobil-mobil itu!!.." tambahnya.

"Baiklah." Ucap Lili.

Awalnya, si partner ketakutan dengan kendaraan yang mereka tumpangi. Kondisi itu merubah ekspresi si partner yang mulai khawatir dengan kendaraan yang mereka tumpangi akan rusak dan harus menggantinya. Namun, akhirnya si partner memberanikan diri dengan meneriakan Lili dari jok belakang motornya yang membonceng.

Mereka memburu penjahat yang terus saja melarikan diri dengan mengendarai mobil. Sempat terpikir bahwa tindakan mesum itu aman-aman saja. Namun, saat melirik ke arah spion tersentak ketika melihat sebuah motor melaju kencang seperti memburu mobil.

Dugaan benar, Lili memberhentikan secara paksa tepat di depannya. Para penjahat itu terkejut dengan muka masam lantas itu membuatnya hampir terluka. Cciittt!!! Rem mobil yang berderit seraya Lili merentangkan tangan.

Setibanya di Stasiun Kebasen, para penjahat melarikan diri berusaha mengejar korban dari belakang. Mereka membuntutinya berusaha menyuntikkan obat penenang kepada korban. Namun, sebelum adegan itu terjadi Lili dan partner nya berhasil mengepung penjahat itu dan menolong korban untuk menjauh dari dua penjahat itu. Dengan gesit, dua penjahat dapat dilumpuhkan saat itu juga.

Dia bergabung ke dalam anggota kepolisian daerah. Ia sangat peduli dengan para korbannya apalagi jika sudah menyangkut bagaimana nasib selanjutnya orang tersebut.

*

Pada sebuah ruang kerja, Lili terus saja dimarahi oleh partner kerjanya karena sebuah kesalahan besar dan itu pelanggaran secara beruntun. Terutama saat melaju kendaraan di atas batas normal dan menerobos lampu merah. Syukurlah, si partner berbaik padanya. Dan pimpinan  hanya memberi hukuman kepada partnernya saja karena dianggap tidak bisa melatih Lili dengan baik. Sungguh amat berutang budi.


Selamat membaca!!!.... beri saran dan komentar jika ada:)

I Found My SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang