Prolog

104 14 2
                                    

.

"ARGH!" erang Hirate untuk kesekian kalinya. Sakitnya benar-benar luar biasa.

"Sekarang katakan padaku, Hirate. Kau ingin mengatakannya padaku, kan?" Suara lembut yang munafik. Berharap ia akan mendapatkan apa yang diinginkannya setelah menyakiti orang.

"Pe— pengkhianat– tak berguna." Lirih Hirate dengan lemas sambil mengangkat wajahnya perlahan.

Lagi-lagi pukulan meluncur tepat di wajahnya, "Aku tidak terima hinaan macam itu, Hirate. Kau tahu? Aku hanya tidak punya pilihan. Aku tidak ingin kehormatanku hilang karena aku kalah dari kerajaan sialan itu."

"Jadi," dengan lembut, wanita di depannya mengangkat dagu Hirate hingga ia menatap matanya.

Wajah Hirate dipenuhi goresan dan lebam dimana-mana dengan darah yang bercucuran, "tolong bantu aku, Yurina."

Hirate perlahan tersenyum hingga mulutnya terbuka sambil tertawa aneh. Memperlihatkan bibir dan giginya yang dipenuhi bercak darah. Sang wanita tanpa alasan juga tertawa bersama Hirate. Sampai akhirnya Hirate berhenti tertawa lalu menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam meremehkan.

"Kau— benar-benar tidak mengerti?" Cemooh Hirate.

"Aku takkan membantumu apapun informasinya. Kau cerdik, bukan? Pakailah caramu sendiri." Ketus Hirate.

Sang wanita menatap Hirate dengn jengkel. Sedangkan Hirate tersenyum remeh padanya. Menggoda Hirate dengan segala cara, tidak akan membuatnya goyah begitu saja. Harus ada cara lain untuk menggoyahkannya.

"Kau tidak tahu sedang dimana dan situasi apa yang sedang menimpamu? Aku bisa saja membunuhmu." Ancamnya.

Hirate lagi-lagi terkekeh mendengar hal itu, "Aku tahu kau takkan bisa membunuhku. Kau membutuhkanku, bukan? Atau mungkin, kau takkan bisa membunuhku karena kau jatuh hati padaku, bukan begitu?"

Ancamannya memang tidak berguna. Sampai akhirnya sang wanita teringat sesuatu.

"Kalau begitu, apakah kau tidak ingin tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi pada ayahmu?" Dengan begitu ekspresi Hirate langsung berubah.

"Kau harus mengerti situasi, Yurina-chan. Oh, bukan hanya ayahmu! Tapi, juga kakakmu!" Sang wanita lanjut mempermainkan Hirate.

Kali ini Hirate lah yang menggertakan giginya dengan kesal. Memang benar, ia sangat ingin tahu tentang kebenaran yang menimpa ayah dan kakak laki-laki nya. Sebelumnya memang ada seseorang yang sudah berjanji untuk membantunya mencari kebenaran masa lalu. Tapi, wanita di hadapannya mungkin malah sudah tahu segalanya.

"Jangan berusaha mengancamku dengan informasi itu—"

"Oh, aku tidak mengancammu apapun!" Potong sang wanita.

Hirate menatapnya begitu tajam, "aku hanya ingin kita punya persetujuan. Kau beritahu informasi yang kau punya, aku akan mengatakan segalanya mengenai ayah dan kakakmu."

"Hanya bertukar informasi, bagaimana?"

Hirate terjerat karena dilema. Ia benar-benar tidak tahu harus apa. Tapi, sebelum Hirate angkat bicara, gubuk tempat Hirate ditawan tiba-tiba mulai terbakar. Hal itu langsung membuat sang wanita berdecih lalu kabur keluar meninggalkan Hirate yang masih terikat lemas.

"Benar-benar orang-orang sialan yang menjengkelkan!" Umpat sang wanita yang berlari keluar.

Bau daun terbakar dan tanah begitu menyengat di hidung Hirate, "Huft...kenapa lama sekali datangnya! Untung saja tidak jadi bocor. Ancaman sialan!" Umpat Hirate.

Walau sang wanita pergi, Hirate masih terjebak di gubuk. Jika tak diselamatkan tepat waktu, Hirate takkan selamat. Atap gubuk mulai runtuh, api menjilat ke seluruh arah. Seseorang harus cepat-cepat datang menyelamatkannya.

"Aku— tidak kuat— lagi—"

Hirate mulai tak sadarkan diri. Seberapa kuatpun Hirate mencoba menahan dirinya untuk tetap membuka mata, tetap tidak bisa. Pandangannya begitu buram, tepat ketika atap gubuk diatasnya runtuh dan seseorang datang meneriaki namanya. Hingga hanya kegelapan di pandangannya.

"HIRATE!!!"

.

YAHOOO!!! Jadi, cerita kaya gini maksudku. Cerita romance kayanya harus unpublish dan ngga jadi di publish karena aku ngerasa ngga cocok dan ngga sreg sama cerita, style tulisnya and stuff. Jadi, aku ganti sama cerita fantasy yang bakal di publish entah kapan.

Ya, cerita ini genrenya seperti yang udah pernah aku bilang, Kingdom, thriller, action dan masih tetap mengandung Mystery. Kayaknya emang ngga bisa lepas dari genre itu.

So, jangan lupa di vote, di comment, dan kalo suka akun ini, bisa di follow. Aku akan tunggu feedback dari kalian.

Bye, bye!

Hidden TrustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang