Senyumku mengembang saat buih-buih berwarna merah keluar dari miniatur gunung berapi yang aku persiapkan sepanjang malam bersama Sidney -temanku satu-satunya yang kebetulan juga ikut Science Club-.
"Ada yang tahu kenapa replika ini bisa mengeluarkan buih?" tanya Sidney.
Seorang laki-laki dari kelompok freshman -tahun pertama dalam sekolah menengah atas- mengacungkan tangannya, "Karena ada reaksi kimia!" jawabnya.
You don't say, genius.
"Well, ada jawaban yang lebih tepat?" tanyaku.
Pintu laboratorium terbuka, "Karena seperti yang tertulis di papan tulis, bahan yang tercampur di sana adalah baking soda, cuka, sabun cair, dan pewarna," Zayn berhenti dan berkedip ke arahku, membuat pipiku memanas karena malu.
"Baking soda yang merupakan sodium bikarbonat akan menghasilkan gas karbondioksida saat bereaksi dengan asam cuka. Gas tersebut akan membuat sabun cair berbuih, makin lama tekanan tersebut semakin besar sehingga buih-buih yang sudah diberi perwarna merah akan keluar dari mulut replika gunung berapi itu," Zayn menyeringai dengan percaya diri, "Apa jawabanku sudah tepat, Nona Smith?"
Zayn memakai jas laboratorium berwarna putih dan skinny jeans hitam dengan robekan pada bagian lututnya. And he looks so hot that I could melt.
Jantungku berdebar kencang, "Sejak kapan kau menjadi tertarik pada science, Zayn?" ledekku untuk menutupi perasaanku yang ingin menyembur keluar.
"Sejak kemarin, saat aku mengetahui kalau kau menjadi ketua Science Club," katanya dengan santai.
Penyataannya itu disambut oleh kericuhan dan sorak sorai anggota club ini.
Aku menggigit lidahku sekeras mungkin untuk menahan senyumanku, "Congrats, Malik. Jawabanmu tepat sekali."
Zayn melebarkan tangannya, "God bless google, then."
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
"Bagaimana dengan besok?"
"Aku tidak tahu, Zayn."
Zayn menggenggam kedua pundakku, "Ayolah, nilai biologiku lebih hancur daripada apapun."
"Hari ini aku ada janji dengan Sidney. Kurasa besok aku akan ada acara makan malam dengan keluarga Quimby," berat sekali rasanya menolak Zayn seperti ini, tapi mau bagaimana lagi? Janji harus ditepati.
"Besok lusa?"
Aku ada shift bekerja di perpustakaan pinggir kota. Aku tidak mau terus menolak permintaan Zayn seperti ini. I mean, it's Zayn Malik that we're talking about. Tapi, kesempatan tidak akan datang untuk yang kedua kalinya, right?
"I think I can work it out."
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
A/N
SURPRISE UPDATE BC I'M KIND lol jk I'm a bad bitch
Waahh abang Zen nakal nih bikin Karen bolos shift kerjaa hahaha
Guuysss ayo dong di vote hahaha jahat ih numpang read doang ;( Fanfiction ini jelek banget ya emang? ._. I'm so excited about this ff come on guys! I need your vote and comment to keep me going. Pleaseee? *puppy eyes* I'm asking you nicely :3
But still, thank you for even just read this. For those who keeps voting, thank you so much I appreciate it! <3
Stay cool, people x
Love, Karen xo
KAMU SEDANG MEMBACA
Him // z. malik [A.U]
Fanfiction"I admire every single thing about him." Mengagumi tanpa dicintai, itulah yang aku rasakan terhadap lelaki berdarah Timur Tengah ini. Book 1 of Zareniall Trilogy Rated PG Creative Commons (CC) November 2014 by plot-twister