"Ready?" tanya Zayn.
"Yea-- Zayn!" aku memekik kaget dan sontak memeluknya dengan erat saat Zayn langsung mengegas motornya tanpa konfirmasiku.
Ya Tuhan, harum tubuhnya memenuhi indera penciumanku. Entah kenapa aroma khas Zayn ini membuat hati kecilku tenang. Aku merasa seperti melayang dalam mimpiku sendiri.
Jatungku berdegup dengan cepat, aku tidak pernah sedekat ini dengan lawan jenis kecuali Dad. Dan laki-laki pertama yang sedekat ini denganku adalah Zayn.
Zayn freaking Malik.
"Perasaanku saja atau jantungmu berdegup kencang? Tak pernah sedekat ini dengan pria tampan ya?" goda Zayn.
Alright, sejak kapan dia bisa membaca pikiranku?
Aku mengelak, "Jantungku menjadi sepeeti ini karena kau dengan bodohnya main jalan saja. Aku kaget, Zayn! Untung saja jantungku tidak copot!"
Punggung Zayn bergetar karena tertawa, "Kau ini kadang terlalu berlebihan, Karen."
"Terserah kau saja," ucapku dengan kesal untuk menyembunyikan perasaan senang yang menggetarkan dadaku.
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
"Apa kau mengerti?" tanyaku setelah panjang lebar menjelaskan rhesus.
Zayn menggigit pensil kayunya, "Wait, I don't get it."
Aku membenamkan wajahku ke dalam buku biologi. Kalau saja dia bukan Zayn Malik aku pasti sudah mengusirnya dari rumahku, "Ya Tuhan, harus kujelaskan berapa kali, Zayn?"
"Aku tidak mengerti, Karen. Bukannya golongan darah itu dilambangkan dengan huruf A, AB, B, dan O? Kenapa menjadi rhesus positif dan rhesus negatif?"
Aku menghela napas, "Jadi sistem penggolongan darah itu dibagi menjadi dua macam. Kau mengerti sampai di sini?"
Zayn mengangguk.
"Baiklah. Jadi sistem penggolongan itu adalah sistem penggolongan dengan huruf A, AB, B, dan O serta sistem penggolongan dengan rhes--,"
"Jadi sebenarnya rhesus itu apa?" dengusnya dengan putus asa.
Aku memijat keningku, "Ya ampun Zayn, jangan memotong penjelasanku dul--,"
Pintu kamarku langsung terbuka lebar, Mom sudah pulang.
"Sweetie, I bring you-- Oh! Kau tidak bilang kita kedatangan tamu," Mom mengulum sebuah senyuman sambil menaikkan alisnya.
I know she's lying. Di depan terpampang jelas motor Zayn, Mom ke sini hanya untuk menggodaku pastinya.
"Mom, we're just studying," jelasku dengan datar.
"Okay, sepertinya aku mengganggu sesuatu," katanya tanpa menhilangkan senyumannya, "If you guys need me, I'll be downstairs."
Sebelum menutup pintu Mom menggerakkan mulutnya membentuk kalimat 'He's hot'.
Aku menangkup wajahku, "Oh my God, Mom!"
"Ada apa?" tanya Zayn kebingungan saat mendengar suara tawa Mom dari luar kamar.
Aku menggeleng, "Nothing. Sampai mana kita tadi?"
_-_-_-_-_-_-_-_-_-_-_
A/N
Hey thanks for reading. Hope you guys like it x Sorry for typo(s)
Mom-nya Karen ada di media yaa
Please vote + comment. Pasrah banget ciyusan disini banyak silent readersnya :")
Love, Karen xo
NEXT UPDATE : MINGGU, 18 JANUARI 2015
(updatenya berubah jadi minggu bc of school. Thanks x)
KAMU SEDANG MEMBACA
Him // z. malik [A.U]
Fanfic"I admire every single thing about him." Mengagumi tanpa dicintai, itulah yang aku rasakan terhadap lelaki berdarah Timur Tengah ini. Book 1 of Zareniall Trilogy Rated PG Creative Commons (CC) November 2014 by plot-twister