Setapak demi setapak aku mulai melangkah , pelan perlahan sebab aku "Bukan Si cepat " .
Track tangga yang pertama ku lewati , bnyak pendaki tubuhnya kaget dengan track ini , karna napasnya langsung di paksa dan tak terkontrok tubuhnya .
Seharusnya setiap menemui track terjal pendaki harus mengatur tempo jalan dan napas . Agar tak boros napas dan tak mudah lelah .
Itu si yang ku tau .
Sembari menikmati jalan , masyarakat patak banteng punya tradisi berjemur saat sore sembari berbincang riang dengan tetangga .
Dengan ramah warga menyapa " baru naik mas? " , aku balas senyum yang sedikit malu sembari berkata " iya mbah , baru naik ini . Mari mbah "
" monggo mas " ucap lelaki tua .senja mulai bersinar redup , semakin syahdu aku berjalan . Track tangga sudah berlalu , aku percepat langkah ku di track bebatu .
Tiba di pos 1 , ternyata tukang ojeknya sudah sepi , mungkin aku berjalan terlalu sore .
Melangkah dengan pasti dan tempo sudah aku percepat .
tak bertemu seorang pendaki pun .
Tap tap tap suara langkahku yang semakin ringan berjalan . Tak terasa sudah sampai warung saudaranya pak arifin .
Aku mampir sejenak ," Eh mas ghani " ucap saudara pak arifin .
" iya buuu , sehat bu "
" alhamdulilah mas "
" gmna mas sndri kabarnya "
"Alhamdulilah bu masih bisa naik gunung hehehehehe "
Tersenyum dan memberi tawa .
" kok sore sekali mas naiknya "
" iya mba , ketiduran tadi dirmh pak arifin "
" woalahhh , pie mas mau mendaki kok malah tidur "
"Hahaha iya bu lelah di bis ora bisa turu "
"Oh gtu , ayo monggo mas di makan semangkanya baru di buka "
" nggeh mba "
Setelah memakan beberapa semangka menghabiskan berapa batang roko sembari melamun tentang hidup yang tak pernah jelas akan ujungnya .
Tiba tiba ada yang menyapa ku .
Ghan naik ghan ? Ucap lelaki tua yang masih turun naik gunung prau .
"Woalahh mbah , iya mbahh naik . sehat mbah ? " ucapku
" alhamdulilah ghan sehat "
" kok sore bgt ghan naiknya "
" Iya mbah ketiduran di rmh pak arifin "
" woalahhh yaudah atuh ngtrack udh sore bgt ini "
" iya mbah sebatang dlu nih , abis nganter mbah? "
" iya ghan , tadi 5 orang bawa carriel besar2 ampe warung ini , udh pucet wajahnya , ujung2nya minta porter ,
" hahahaha alhamdulilah dong mbah , ada pemasukan .
" iya gan rezeky mah udh ada yang ngatur hahahahaha "
" ayo mbah naik lagi nenda ama ku " ucapku
"Lanjut ghan, mbah mau turun .
" yawes aku lanjut jalan ya mbah "
" yo monggo "Aku sering bertemu dengan mbah- mbah itu setiap mendaki prau , walaupaun umurnya sudah cukup tua namun tenaganya masih seperti anak muda .
Setiap Porterin pendaki pendaki baru dia membawa pocari yang dia bilang itu sumber tenaganya .
Padahal tak Berpengaruh sama sekali . Air tetap air . Sama saja .
Langkahnya masih cepat , walaupun beban di puncak amat banyak .
Kadang aku pun keteteran jalan bersamanya .
setiap bertemu aku selalu di tawarkan pocari olehnya .
Makanya aku jadi kenal mbah ini .
Beberapa kali aku mendaki kesini , jadi sering bertemu denganya . Makanya jadi kenal denganku .
Baik,ramah dan giginya sudah ilang 2 didepan ahahahah. Jadi mudah menghapal mbah ini .
Aku tak tau namanya , yang jelas dia sering di warung setelah pos 1 prau . Warung sebelah kanan .
Tak terasa berjalan tiba aku di pos 2, berhenti sejenak sembari melihat kanan kiri , sudah banyak yang berubah, banyak bangku-bangku , tracknya sudah mulai rapih, pohon di pos 2 tetap padat . Tempat paling asik berisitrahat di prau pos 2 menurut ku.
Kadang aku berfikir mengapa aku terus mendaki ,
Mengapa saya terus berpergian ,
Mengapa saya terus dan menerus .
Sedangkan banyak orang lebih asik dirumah tertidur dengan pulas di kasur empuk sembari bermain Gadget .
Banyak hal penting yang harus aku renungkan .
Bertanya pada diri sendiri siapa aku ?
Apa mau ku sebenarnya?
Bagaimana aku ?
Dan soal kehidupan lainya .Aku lanjut berjalanan , menemui track akar jika sudah sampai sini sudah tak lama lagi menuju puncak , hari sudah semakin gelap, senja perlahan menghilang , aku bertemu 2 pendaki , nampaknya pasangan pendaki . Sudah terlihat dari kejauhan betapa mesranya berjalan sembari bergandengan .
Aku selalu menggerutu dalam hati , saat melihat pendaki seperti ini.
Sebab yang ku tau di gunung bukan ajang bermesraan , di gunung tempat kita merenungkan sikap kita , dan tingkah laku manusia sekitar kita .
Apakah egois ,
Apakah emosian ,
Apakah mudah mengeluh ,
Semua terlihat sikap manusia saat benar benar lapar dan lelah . Semua keluar sikap buruknya ,
Jika lapar ia tetap tertawa ,
Jika ia lelah ia tetap tersenyum ,
Itu tandanya ia pandai mengendalikan diri .
Aku selalu menyapa setiap pendaki yang ada di hadapan ku .
Siapapun itu!.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMESTA BERBICARA
AventuraCerita pejalan yang terus menelusuri semesta, dan sejauh-jauhnya ia melangkah akan berakhir dengan kata "Pulang"