CHAPTER [1]

56 9 1
                                    

Aku tak pernah menunggumu. Kamu tak pernah sengaja datang. Tapi kita sengaja dipertemukan ALLAH. Entah untuk saling duduk berdampingan atau saling memberi pelajaran.Entah untuk saling mengirim undangan pernikahan, atau duduk bersama di pelaminan.

Jangan pernah menikah hanya karena kebutuhan atau dipaksa oleh sistem. Menikahlah kau dengan laki-laki yang mampu memberimu ketenangan, cinta, dan kasih. Yakinkan dirimu bahwa kau memang memerlukan laki-laki itu dalam hidupmu. Kalau kau tak yakin, jangan coba-coba mengambil risiko.

"Saya terima nikah dan kawinnya amerlisya mahendra binti bapak mahendra pangestu dengan maskawin tersebut dibayar tunai"

"Para saksi sah?"

Sah..

Sah..

Alhamdulillah. Kedua mempelayi dan para saksi mengucap hamdallah. disambung istri dengan mencium punggung tangan suami dan suami mengecup dahi istri.

Berdiri dan berjalan menuju arahan fotografer, membuka buku nikah ,mengedepankan tangan kanan untuk istri dan kiri untuk suami. berserta cincin pernikahan yang sudah terpasang di jari suami istri yang sah itu.

Berfoto bersama kerabat, teman dan keluarga. Hal yang sederhana tetapi membuat bahagia, hati yang tentram dan damai.

••••

"Mas bangun sudah subuh, jangan sampai ketinggalan loh mas sebentar lagi solatnya akan dimulai kamu belum bersiap siap, ma-"

"Berisik lisya, aku sedang tidur. Kamu ini merengek seperti bayi saja. Kau tau acara kemarin membuatku lelah dan capek, sudah jangan ganggu aku. Kau solat sendiri saja"

"Maksudmu kau lelah setelah acara kemarin? Lalu kau beralasan tak solat subuh? Mas solat itu wajib apalagi kalau kamu sudah berumah tang-" belum sempat lisya menyudahi ucapan nya ,alvino sudah memotongnya.

"Kamu kalau mau ceramah jangan disini lisya, aku sedang pusing dan lelah. Kamu bisa ngertiin aku kan?"

"Mas aku akan selalu ngertiin kamu, tapi ini tentang agamamu dan agamaku. Aku hanya ingin jadi istri yang baik, walau sebelumnya aku belum pernah mengenalmu" perkataannya membuat alvino membuka mata dan beranjak dari tempat tidur.

"Mau kemana mas?"

"Maksudmu? Bukannya kamu menyuruhku solat? Ini aku mau wudhu, kamu siap siap. Terimakasih sudah membangunkanku" kata alvino membuat senyum lisya mengembang "iya mas sama sama" katanya sambil bersiap untuk solat berjamaah

••••

"Mas mau sarapan apa? Ada bubur, nasi kuning, nasi uduk" pertanyaan lisya membuat alvino menengok sebentar "aku bisa sarapan dikantor ,sebentar lagi sudah jam 6. Aku siap siap dulu" jawab vino membuat lisya mengangguk pasrah

"Tapi mas kamu nanti makan apa disana? Aku takut kamu sakit jadi aku bawakan bekal ya? Didapur ada ayam dan cumi"

"Kamu dengar aku tidak, aku bilang aku makan dikantor aja" lontaran suara nya yang agak dinaikkan membuat lisya takut dan mengangguk pelan "maaf mas" katanya..

5 menit kemudian..

"Hati hati ya mas. Jangan ngebut ngebut bawa mobilnya, oh iya nanti aku izin keluar rumah mau beli belanjaan bulanan. Boleh?" Alvino yang bergegas tiba tiba menghentikan aktivitasnya "aku tidak mengizinkanmu" setelah menjawab alvino kembali bergegas.

"Kenapa?" Tanya lisya membuat alvino menengok "aku mengizinkanmu kalau kau mengajak teman perempuanmu untuk berbelanja juga."

"Kukira kamu ga ngizinin aku karna kamu mau temani aku, yasudah hati hati mas"

"assalamualaikum" alvino segera menjalankan mobilnya menuju kantornya. Lisya segera masuk dan merapihkan kamar nya.

••••

Anda
Mas kamu dimana? Jam segini belum pulang. Kamu lembur atau sedang dijalan?

Mas vino
Aku sedang banyak pekerjaan, aku pulang agak malam. Jadi kau tak perlu khawatir.

Anda
Oke, lain kali kabari aku. Maaf ganggu kamu, semangat bekerja mas jangan lupa makan dan solat

(Read)

Rasa khawatir yang terus menyelimuti kini merasa agak lega walaupun masih ada.

23.00

Belum ada tanda tanda munculnya alvino. Lisya  mulai merasa takut dan khawatir kembali. Dia langsung mengambil handpone.

Anda
Mas kamu dimana? Aku sudah membuatkanmu makanan tapi kamu tak kunjung datang. Kau sudah makan mas?

Mas vino
Lisya malam ini aku menjenguk temanku yang sedang sakit. Sepertinya aku pulang kerumah mama, jadi kamu kasih makanannya saja ke tetangga.

Setelah mendengar notip, dan membaca. lisya merapihkan makanannya walaupun agak sedikit kesal. Dia sudah membuat nasi goreng spesial untuk suaminya, tapi kenyataannya bukan untuk suami nya. Melainkan tentangganya.

Anda
Ok mas ,hati hati dijalan

(Read)









Hai semua terimakasi sudah membaca. Kalau kalian suka jangan lupa vote, komen & kirim cerita ini keteman temanmu ya. Terimakasih❤

aku, kamu dan kitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang