Lando melihat kedatangan Er dengan dahi berkerut. Penampilan Er benar-benar berantakan dengan wajah lusuh, rambut acak-acakan dan juga pakaian yang compang-camping. Jangan bilang kalau adiknya baru saja alih profesi menjadi pemulung? Profesi itu memang tidak jelek hanya saja.. Lando tahu bagaimana watak dan sifat adiknya. Er adalah tipe pria kota yang sangat menikmati semua fasilitas yang ada di kota dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan pernah berniat menjadi bagian dari penduduk desa apalagi pedalaman. Er sangat menyukai game, treadmill dan kompornya. Baginya jika salah satu benda itu tidak ada dalam hidupnya ia lebih memilih mati. Benar-benar lebay!
“Kau habis mulung dimana?” tanya Lando yang masih stabil di posisinya. Duduk di sofa ruang TV dengan tangan sibuk menggonta-ganti chanel. Er menghempaskan tubuhnya di sofa dengan desahan lega.
“Lebih buruk dari mulung, bergaul dengan unta,gajah dan rusa jelas lebih buruk dari apapun,”sahut Er dengan matanya yang sudah terpejam seolah tengah meresapi kesialan yang baru saja menimpanya. Lando masih tidak mengerti apa maksud dari adiknya membawa nama-nama binatang sebagai jawabannya.
“Janice... dia sengaja mengajak kencan di Kebun Binatang, kau bisa bayangkan aku berada di kebun binatang?” jelas Er dengan emosi yang meledak-ledak bahkan sebelum Lando bertanya lebih lanjut. Dahinya bertumpuk kerutan dengan ekspresinya kacau yang tidak bisa ditutupi. Lando tidak berani menebak apa yang baru saja menimpa adiknya.
“Tidak, tapi terdengar sangat buruk sekali pastinya,”sahut Lando yang disahut erangan frustasi Er.
Lando meringis dan memilih berkonsentrasi dengan tayangan televise meninggalkan adiknya yang sibuk mengacak-acak rambut dan sesekali berteriak tidak jelas.
“Er.. kau tidak gila kan?”
“Diamlah Lando sebelum aku berubah gila beneran.”
****
4 Jam sebelumnya…
“Unta? Kenapa harus Unta?” tanya Er saat Janice sudah bersiap memasang pose keren dengan latar belakang kandang Unta beserta Untanya. Janice menoleh ke arah Unta dan sibuk mencari-cari dimana sekiranya posisi yang pas agar mendapatkan foto yang bagus bersama Unta.
“Janice..” seru Er gemas. Janice mengalihkan pandangannya kea rah Er dan tersenyum kecil.
“Karena hewan favoritku Unta.” Jawab wanita itu dengan penuh semangat. Er meringis membayangkan wanita secantik Janice memilih unta sebagai hewan favoritnya. Di dunia ini ada ribuan jenis hewan lucu yang bisa dipilih sebagai hewan favorit jadi kenapa harus unta? Apa istimewanya hewan asli negeri padang pasir itu?
“Ayo cepat Lando, nanti keburu untanya tidur?” desak Janice yang mengira Er peduli dengan jam tidurnya makhluk berpunuk itu. Er bahkan berdoa supaya unta itu tidur dan tidak bangun lagi. Dengan ogah-ogahan Er mengangkat kameranya dan mengarahkannya pada Janice yang sudah berpose. Seketika Er terpaku saat menangkap betapa cantik dan anggunnya Janice dari balik lensa. Wanita itu seperti model yang sedang melakukan pemotretan di kebun binatang untuk majalah fashion bertema alam.
“Lando!! Ayo cepat!!” teriak Janice yang disambut dengusan Er.
“Lando..Lando.. aku ini Er!” sewot Er yang untungnya hanya dirinya sendiri yang mendengar. Ia kembali memfokuskan sosok Janice lalu mengambil beberapa gambar. Janice nampak bersemangat memberikan pose-pose terbaiknya. Er tersenyum melihat tingkat wanita itu yang bahkan berniat memanjat kandang unta sebelum seorang petugas melarangnya untuk tidak melakukan hal-hal yang akan mengganggu ketenangan unta tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWIST DESTINY ( ON HOLD)
Ficción GeneralMemiliki wajah yang serupa tidak membuat Lando dan Er mendapatkan jodohnya dengan cara yang mudah dan wajar. Keduanya justru terjebak dalam permainan yang mereka susun dan mainkan sendiri. Lando dengan permainan yang membuatnya harus mempertahankan...