○rumah baru dong○

4K 148 0
                                    

#9

"Rain udah bangun sayang, uh,,, tampannya bunda"

Kita lagi ada di mobil tepatnya menuju rumah kata Gama. Kata mami sih itu rumah buat nanti jika Gama udah nikah pemberian kakenya, apakah itu bagian dari warisan itu? Hem hatiku terasa tercubut jika membahas warisan, karena gama menerima pernikahan ini untuk mendapatkan warisan kakenya seutuhnya, aku tidak mau berharap lebih tentang pernikahan ini tapi aku berharap Gama akan meneriama ku, 'ck sama aja aku berharap lebih dengan pernikahan ini Lolita.

Tak terasa mobil pun sudah memasuki halaman rumah yang,,, mewah menurutku ini sangat mewah untuk di tempati kami bertiga.

Setelah ku memasuki pintu rumah banyak pelayang berseragam menunduk kepada ku, aku lupa dia terlahir dari keluarga yang sangat kaya!

"Dimana kamarnya Gama" ucapku ketika selesai makan jujur saja tapi pagi aku belum sarapan dan ketika ku lihat di meja makan sudah banyak tersaju berbagai hidangan bagaimana aku bisa menolak coba, dan Rain bayi berusia 1 bulan itu ku titipkan kepada salah satu pelayan ruamah ini, maaf Rain bunda lapar.

"Antarkan dia kekamarku" ucap Gamael kepada salah satu pelayan yanga ada di ruangan makan.

"Mari nona" ucapnya tunduk dan tersenyum manis.

Semampainya di depa kamar, hemm ini benar-benar seperti mimpi menikah dengan orang yang sangat kaya, yaa meskipun aku mengoleksi barang-barang mewah tapi tetep aja ini berada jauh di atasku.

"Biar saya yang membereskannya nona" katanya ketika aku mulai membuka koper ku.

"Ah,, tidak perlu aku bisa sendiri dan jangan panggil aku nona, panggil aja Ita? Atau mbak ita? Gimana" tawarku.

"Ma,,,maaf nona tapi saya di-"

"Ga bakal ada yang marah kok tenang aja"

"Tapi tuan-"

"Aku bisa mengatasinya, tenang saja!"

"Ba,,baiklah m,,mbak ita, t,,,ta,,,tapi saya akan membatu membereskan baju-baju ini"

"Good" ucapku sambil mengangkat kedua ibu jariku.

#10

"Kita perlu bicara" gamal

"Iya bentar aku tidurin Rain dulu" sambil berjalan ke arah box bayi.

"Apa?" Kataku kemudian dan iku duduk di sofa kamar kami.

"Pekerjaan, pekerjaan kamu?" Ucapnya datar.

"Aku? Hemm,,, aku membuka Restro setelah itu aku juga ngajar les lukis anak-anak usia di bawah 12 tahun, setelah nya aku jug,,,"

Tring,,,tring,,,tring,,,,

"Sebentar" ucapnya seraya meninggalkan ku. Setelah itu aku berjalan menuju ranjang sunggu aku ngantuk.

1 minggu setelah pernikahan

Pagi-pagi dimana dulu setiap harinya aku selalu sibuk dengan jam karet ku sekarang? Boro-boro aku harus bangun sebelum adzan subuh buat siapin pakaian kantor Gamal dan pakaian Rain juga, meskipun mandinya nanti pas udah jam 9 tapi aku harus menyiapkan nya terlebih dahulu jika tidak aih,,, pagi-pagi adalah sibuknya seorang ibu dan istri

"Mal,,,bangun shalat subuh, ntar kaya kemarin kesiangan!"

"5 menit lagi"

"Udah pagi Gamal! Bangun!"

"Hemm" ucapnya seraya bangun tapi terlihat jelas sangat malas.

06.00

"TA!!!" Kebiasaan, ini nih yang bin repot pagi-pagi Gamal, laki-laki itu selalu berteriak jika ada sesuatu yang tidak cocok dengannya seperti 'hari ini tidak pakai dasi biru karena bla bla bla' sekarang apalagi.

"Apa? Jangan kenceng-kenceng nanti Rain bangun"

"Saya ga mau pakai sepatu itu hari ini, saya mau yang warnanya hitam"jengah itulah fambaran diriku.

Tentang hubungan kami setelah 1 minggu, menurutku sedikit ada kemajuan dia Gamal sekarang tidak sedingin dulu walaupun kadang masih cue bebek dia juga sekarang lebih sering bermain dengan Rain walaupun sedikit kaku tapi aku memakluminya.

Tentang pekerjaanku juga, sekarang Gamal melarangku buat ngajar les dan dia bilang juga jangan keseringan ke resto padahal aku belum pernah ke resto lagi setelah menikah ah,, aku juga belum bilang kalo aku bekerja di kantor sepupuku Kevin, tunggu bukankah pas sebelum kami menikah dia bilang 'jangan ikut campur urusan masing-masing' dan sekarang apa? Dia kemakan sama omongannya sendiri!

=gajae again=

LolitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang