2 [ngerjain tugas]

584 51 8
                                        

[BAGIAN DUA]
Selamat membaca!

••••

"Lo masih dimana sih?"

"Kenapa?"

"Ditanya tuh jawab, bukan nanya balik."

"Gue di parkiran. Otw ke kelas."

Sambungan telfon langsung dimatikan oleh Bagas. Ia menelfon Athalan karena Bagas harus menyalin tugas fisika yang belum ia kerjakan.

"Kenapa lo nyari gue?"

"Gue mau nyalin tugas Tha. Mana buku fisika lo cepet keluarin."

Athalan berdecih namun tetap menuruti apa yang Bagas pinta. Ia duduk dikursinya, lalu memainkan ponselnya sebentar.

Dirasa tidak ada yang menarik, ia matikan ponselnya dan memilih untuk menidurkan kepalanya diatas meja.

Namun, suara notification dari ponselnya berbunyi.

Bayu: Tha, bisa tolongin gue gak?

Athalan mengernyitkan dahinya kebingungan. Ada apa dengan Bayu? Karena penasaran, Athalan mengetikan balasan pesan untuk Bayu.

Athalan: kenapa lo?

Bayu: gue di warung bu iis, lo kesini dong bawa motor lo. Motor gue mogok.

Athalan: oke. Lo tunggu disitu, gue kesana sekarang

Pesan yang Athalan kirim berakhir di read saja oleh Bayu. Athalan melirik arlojinya. Jam masih menunjukan pukul enam lebih empat puluh menit.

Athalan beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana? Jangan bilang lo mau bolos lagi."

"Gue mau nolongin si Bayu motornya mogok di warung bu iis. Gue titip tugas fisika gue ya, bilang aja ke gurunya gue lagi boker." setelah menitip pesan kepada Bagas, Athalan langsung pergi meninggalkan kelas lalu menuju parkiran.

Dari sekolah ke warung bu iis menghabiskan waktu lima belas menitan. Oleh karena itu Athalan menggas motornya dengan cepat. Syukur-syukur ia tidak terlambat nanti ke sekolah.

"Temen lo masih dimana sih? Bisa telat nih gue. Mana gue belom ngerjain tugas fisika lagi."

Bayu hanya menghela nafasnya lelah mendengar celotehan dari perempuan yang kini sedang berada disisinya. "Kalem dong Val. Lo emang gatau diri ya, udah untung temen gue mau bantuin."

Valerie hanya mendengus sambil terus menatap arloji pink yang tertempel di tangan kanannya.

"Tuh-tuh temen gue."

Valerie menolehkan pandangannya kearah lelaki yang kini sedang berjalan mendekat kearahnya.

"Lo?"

Athalan mengernyitkan dahinya bingung. Mengapa cewek itu menunjuk wajahnya?

"I-iya?" ujar Athalan bingung.

Valerie menyipitkan matanya sambil menatap Athalan dengan tajam. Cowok ini, cowok aneh yang kemarin tak sengaja Valerie tabrak saat di koridor. Namun sepertinya cowok itu lupa kepadanya. Karena buktinya sekarang cowok itu tidak mengenalinya.

"Gue mau minta tolong anterin sodara gue ke sekolah. Bacot mulu daritadi." ucap Bayu sambil menyiku lengan Valerie.

"Terus lo? Lo gaakan sekolah?" tanya Valerie kepada Bayu. Bayu hanya nyengir sambil menggelengkan kepalanya.

"Ga deh. Eh, tar aja gue dateng kesekolah nya pas jam istirahat. Gue disini aja dulu."

Valerie hanya mendengus lalu berjalan dan menaiki motor besar milik Athalan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

COMPLICATEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang