Rumour has it.

440 69 11
                                    

Sudah dua minggu berlalu, pertemanan antara Yibo dan Xiaozhan menjadi semakin dekat, seorang Wang Yibo sudah bisa sedikit berbaur dengan dunia luar, sedikit demi sedikit, bersama dengan xiaozhan yang selalu mengajaknya untuk sekedar jalan ataupun mengopi di cafe. Xiaozhan sudah bertekad untuk merubah sifat Yibo yang lebih memilih sendiri, sedikit demi sedikit, ia tahu terkadang pemuda yang lebih muda darinya itu pasti merasakan kesepian.

Hari kamis ini sangat terik, matahari sepertinya sedang senang menunjukkan keangkuhannya diatas sana. Xiaozhan sedang duduk menunggu di bangku depan ruang praktikum Fakultas Kedokteran. Ia sering berkunjung kemari akhir-akhir ini, untuk menunggu Yibo yang masih berkutat dengan praktikumnya di dalam sana. Ia berencana untuk mengajak Yibo menghabiskan waktu sore mereka di sebuah cafe favoritnya.

"Sean?" sebuah suara menyadarkannya, ia lantas menatap gadis yang kini berdiri di depannya.

"Liu? Sedang apa disini?" tanya Xiaozhan sembari berdiri dan memperhatikan gadis itu.

"Aku sedang menunggu teman, kau? Menunggu Yibo?"

"Iya, aku sedang menunggunya."

"Kau tampak sangat dekat dengannya, Sean. Kau tidak takut?" dahi xiaozhan berkerut mendengar pertanyaan aneh Liu.

"Takut? Kenapa?" ia menatap Liu penuh tanya.

"Aku medengar desas-desus tentangnya. Dia itu menyeramkan, meskipun dia cucu pemilik yayasan kampus ini, mereka bilang Yibo seorang Gay, itu kenapa dia tidak pernah suka jika wanita mendekatinya. Dia sering menolak gadis-gadis yang menyatakan perasaannya dan membuat mereka menangis. Sean, kurasa lebih baik kau menjauhinya kalau tidak mau tertular virus gay nya!" ujar Liu dengan sedikit lantang.

Xiaozhan terpaku di tempatnya, atensinya tertuju pada pemuda yang sedang berdiri dibelakang Liu, kedua tangannya ia masukkan kedalam kedua saku jas putih lab nya, rahangnya terlihat mengeras meskipun tidak terbaca sedikitpun emosi disana, tapi Xia...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiaozhan terpaku di tempatnya, atensinya tertuju pada pemuda yang sedang berdiri dibelakang Liu, kedua tangannya ia masukkan kedalam kedua saku jas putih lab nya, rahangnya terlihat mengeras meskipun tidak terbaca sedikitpun emosi disana, tapi Xiaozhan tau, dari mata itu terlihat sedikit rasa kecewa, marah dan sedih. Yibo menatapnya tajam, berjalan menjauhi Xiaozhan dan Liu menuju lokernya. 

"Liu, berhentilah melebih-lebihkan sesuatu. Kuharap, kau mau berhenti menyebarkan hal-hal buruk tentang Yibo. Aku permisi dulu." Xiaozhan sedikit tersenyum kearahnya dan segera menyusul Yibo menuju lokernya.

Namun, ia tidak menemukan sosok Yibo disana, ia lantas berjalan menuju halte dengan langkah cepat, namun hanya bayangan Yibo yang masuk kedalam bus dikejauhan.

"Dia mendengar semua yang dikatakan oleh Liu, sial!" rutuknya, ia lantas berlari menuju parkiran dan mengambil mobilnya. Ia harus menyusulnya, atau Yibo akan salah paham padanya.

.

.

.

Wang Yibo melemparkan tas dan jas ke sofa, ia menggulung lengan kemeja putihnya dan mengambil minum dari kulkas. Ia butuh mendinginkan kepalanya. Ia meneguk habis satu gelas air dingin itu tanpa sisa, menyimpan gelas di meja, ia terdiam, pikirannya kembali mengingat apa yang dikatakan gadis itu.

ANTOLOGI RASA  || (YI-ZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang