coffee, caffeine and you

453 63 5
                                    


Sore sudah hilang, sang mentar sudah tenggelam dan tergantikan oleh rembulan yang muncul dengan malu-malu dibalik awan. Seorang pemuda jangkung dengan tahilalat kecil yang terlihat manis di bibir bawahnya itu sedang menyesap kopinya, sesekali mengecek arloji coklat berbahan kulit yang melingkar manis dipergelangan tangannya. Ia nampak sedang sangat sibuk dengan laptop yang ada dihadapannya. Tugas kuliah rupanya, pantas saja Xiao Zhan sangat fokus pada laptopnya, hingga tidak menyadari jika orang yang ia tunggu sudah dudu dihadapannya.

"Ekhem." Xiao Zhan terperanjat saat mendengar suara dehaman yang sekarang sudah familiar ditelinganya. Wang Yibo sudah duduk dengan manis disana, memperhatikan Xiao Zhan yang tersenyum padanya.

"Yibo, kau sudah datang, bagaimana kuliahmu?" tanyanya.

"Baik, sedikit melelahkan." jawab pemuda yang lebih muda itu sembari menatap lurus kearah xiao zhan.

"Aku mencarimu di fakultas, dan temanmu bilang kau sudah keluar lebih dahulu." 

"Aku tidak punya teman."

"Apa?" Xiao Zhan mengerutkan keningnya tidak mengerti. 

"Aku tidak punya teman." ulang Yibo dengan nada datar. Xiao Zhan hanya mengangguk mengerti, tersenyum.

"Baiklah, lupakan hal itu. Kau mau memesan apa? mau melihat menu dulu?" 

"Iced Americano." singkat, jawaban Wang Yibo jelas terlalu singkat dan kaku, Xiao Zhan hampir merutuki pemuda di depannya ini, tapi entah mengapa ia selalu ingin tertawa jika melihat wajah pemuda didepannya. Lucu, pikirnya.

"Yibo, apa kau merasa keberatan berada ditempat ramai seperti ini?" tanyanya, lantas pria yang ia tanya melihat kesekitar, membaca situasi disekitarnya.

"Tidak." jawabnya, ia lantas menyesap kopinya yang baru saja datang. "Kenapa bertanya seperti itu?"

"Huan-ge memberitahuku jika kau tidak suka berada di tempat yang ramai, aku jadi berpikir kau akan merasa tidak nyaman berada disini."

"Apa saja yang gege katakan padamu?"

"Tidak ada, dia hanya memberitahuku hal itu."

Wang Yibo kembali menyesap kopinya, mencoba menstabilkan debaran-debaran aneh yang terasa saat ia melihat senyum manis Xiao Zhan.

.

.

Setengah jam berlalu, keduanya berbincang cukup banyak, tapi tetap saja, Xiao zhan yang lebih banyak berbicara, Yibo hanya menanggapi dengan seadanya.

"Yibo, kau mau berteman denganku?" tanya xiao zhan sembari menatap Wang Yibo yang terdiam.

"Kenapa?"

"Aku hanya ingin menjadi temanmu, apa tidak boleh?"

"Aku tidak butuh teman"

"Pembohong"

"Zhan-ge."

"Hm?"

"Jika kau ingin menjadi temankku karena aku terlihat kesepian, sebaiknya tidak."

"Kau dan pemikiranmu itu terkadang menyebalkan, Yibo."

"Aku tahu."

"Tapi aku benar-benar ingin berteman denganmu, bukan karena aku kasihan padamu."

"Lihat saja nanti." Wang Yibo kembali menyesap kopinya, tanpa diketahui siapapun, jantungnya berdebar sangat kencang seakan jantung itu bisa saja berhenti mendadak karena shock yang diterimanya. Tapi orang lain tidak akan bisa melihatnya, karena wajah Yibo tetap saja datar seperti biasa.

"Yibo temanku akan-"

"Sean-ge!!" suara teriakan seorang gadis memotong perkataan xiao zhan, suara nyaringnya membuat teling yibo berdengung.

Yibo menatap xiaozhan, meminta penjelasan. Dia pikir hanya akan ada dirinya dan Xiao Zhan saja disana, tapi seorang gadis kini bergabung bersama mereka.

"Yibo, kenalkan dia Liu, teman seangkatanku." Xiao zhan memecah keheningan yang tercipta, sedangkan Yibo hanya mengangguk mengerti.

"Masih banyak yang harus kulakukan, aku duluan. Terimakasih kopinya." Yibo bangkit, berjalan menjauh sembari mengeratkan jaketnya. XiaoZhan hanya menghela nafas sembari memperhatikan punggung yibo yang menjauh perlahan.
.

.

Wang Yibo tahu, Xiao Zhan adalah orang yang sangat baik, ceria dan sangat cepat berbaur dengan yang lain sehingga membuatnya memiliki banya teman, entah itu mungkin teman sekelas, teman club, dan teman lainnya. Tunggu, kenapa dia seakan cemburu hanya karena gadis tadi? Aneh, pikirnya.

Untuk apa ia merasa kesal?

Untuk apa dia merasa kesal melihat gadis itu didekan Xiao Zhan?

Untuk apa?

Dia dan Xiao Zhan bahkan tidak ada hubungan apapun. Apa dia terlalu senang karena pemuda itu menawarkan dirinya untuk menjadi teman? Apa hanya karena itu? dia tidak pernah merasakan hal aneh seperti ini. aneh dan membingungkan.

Yibo berpikir dia mungkin sudah gila. 

Saat dia memikirkan xiao zhan, jantungnya akan berdetak aneh.

Saat dia mengingat senyuman manis Xiao Zhan, jantungnya juga berdetak sangat aneh.

Senyum itu, senyum yang sangat manis.

seperti halnya kafein yang terkandung dalam kopi, membuat penikmat kopi menjadi candu.

maka senyum itupun kini seolah seperti candu baginya, senyum yang membuatnya ikut tersenyum meskipun tidak ia perlihatkan, senyum yang baginya terlihat indah.

"Kurasa memang aku sudah gila." ujar yibo sembari bergulung di selimutnya. kembali kedunianya setelah berkelana di luar sana.

ANTOLOGI RASA  || (YI-ZHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang