Mentari pagi menyinari international high school, salah satu sekolah elit di Jakarta.
Desis angin di pagi hari membuat rambut Aleta berantakan tak karuan dan menyamari wajahnya yang cantik.
"Eh neng Aleta, tumben sekali berangkat nya siang, 5 menit lagi masuk lho neng." Ujar pak satpam yang sudah standby untuk menutup gerbang.
Sedangkan Aleta menanggapinya dengan tersenyum tipis dan mengangguk.
Meskipun begitu, senyumannya yang sangat tipis masih terlihat manis untuk di pandang.
Pak satpam hanya menggeleng kan kepalanya mencoba menyadarkan dirinya.
"Astaghfirullah, inget umur." Ujar pak satpam pada dirinya sendiri.***
Setelah memarkirkan mobilnya, Aleta berlari menuju blok kelasnya dengan tergopoh-gopoh, karna ia tidak ingin memasuki kelas setelah bel berbunyi.
Tidak seperti biasanya seorang Aleta yang menjadi murid teladan dan selalu berangkat 15 menit sebelum Bel di bunyikan, dan sekarang ia merutuki nasibnya sendiri yang telah bangun kesiangan.
Hosh ... hosh ... hosh ...
Setelah sampai didepan kelasnya, ia bernafas lega karna akhirnya ia sampai tepat pada waktunya sebelum bel di bunyikan, kelasnya berada di lantai 3 jadi wajar saja jika ia harus berlari menyusuri koridor sekolah yg sangat luas nan panjang.
Ia mencoba bersikap biasa saja saat memasuki kelas, padahal nafasnya sangat terengah-engah karna berlari tadi.
'Brakk'
Aleta meletakkan tasnya di atas meja, ia terlalu lelah berlari sampai akhirnya ia membenamkan wajahnya di atas tasnya, tak lupa dengan memakai earphone karna keadaan kelas terlalu berisik.
Tet tet tet ...
Akhirnya bel pun berbunyi menandakan semua murid harus sudah berada di kelas dan duduk dengan rapih.
Aleta kembali duduk dengan tegap, ia mengedarkan pandangannya, mencoba mencari sesuatu yang ia rasa menghilang sedari tadi.
Glubrak! ...
Satu kelas di kejutkan dengan hantaman pintu kelas yang terbuka, untung saja pintunya tidak lepas dari engselnya.
"Sorry temen-temen, udah buat kalian kaget" Terlihat Feli di ambang pintu kelas dengan nafas yang terengah-engah, seperti biasanya Feli selalu telat, bahkan hari ini pun tak kalah telatnya dengan Aleta.
Aleta yang melihat kelakuan sahabatnya itu hanya bisa memutar kan bola matanya.
Feli berjalan menuju mejannya , Feli dan Aleta duduk dalam satu meja yang sama, sehingga akan sangat gampang untuk Feli menyontek kapanpun dia mau.
"Ehh Aleta hehe, boleh pinjem buku tugas nya gak Al? pleas ..."
Aleta tak kuasa melihat temannya yang sudah menunjukkan manik-manik di matanya, ia pun mendengus pasrah dan memberikan buku tugas nya kepada Feli.
"Hehe, Aleta baik banget deh, makasih." Ujar Feli.
***
Istirahat pun tiba, susahnya pelajaran Fisika membuat otak seakan mengeluarkan asap, semua murid kini berbondong-bondong pergi kekantin dengan lesu.
"Kekantin gak?." Ajak Feli.
Seperti biasanya, Aleta hanya menggeleng saja sebagai jawaban yang artinya ia tidak berminat pergi kekantin dan tetap memilih singgah di dalam kelas dengan memakan bekal yang sudah ia bawa.
"Lagi?!, ah gak asik lo, udahlah gue mau ke kantin dulu." Ujar Feli lalu beranjak pergi meninggalkan Aleta.
Usai memakan bekal nya, ia pergi menuju toilet untuk sekedar membasuh mulut nya.
"Eh lo tau gak sih si Aleta? gue sebel deh sama dia, sok kecantikan banget."
"Iya gue tau, dia tuh sebenernya gak pendiem, cuman gaya nya aja sok iya."
" ... "
Aleta yang mendengar dari bilik toilet, hanya tersenyum miring dan berdecih.
Ketika ia keluar bilik menuju wastafel, begitu terkejutnya 4 orang wanita yang sedang berghibah, dan orang yang mereka ghibahi ternyata ada di sekitarnya.
Aleta membasuh tangan dan mulut nya, lalu ia beranjak pergi, dan tidak perduli apa yang mereka bicarakan,
Mungkin mereka iri, batin Aleta.Sesampainya dikelas, Aleta melihat tatapan horor milik Feli.
"Habis kemana lo? gue tuh nyari lo tau! untung lo dateng tepat pada waktunya, kalau nggak, gue udah meluncur ke mars buat nyari lo." Feli berkacak pinggang menghadapi Aleta.
"Lebay deh, tadi gue habis ke toilet ngapain nyari sampe mars?" Ujar Aleta sembari menoyor jidat Feli.
"Ish ... sakit tau!."
***
Pelajaran terakhir telah usai, semua murid bergegas pulang kerumah mereka masing-masing , iyalah rumah mereka masing-masing, yakali pulang ke rumahnya ultraman kan gak lucu bos.
Begitu juga dengan Aleta dan Feli yang senantiasa berjalan beriringan menuju parkiran tempat dimana mereka memarkirkan mobil mereka.
"Nanti malam lo ada acara gak let?."
"Gak."
"Gue ajak lo makan malem bareng ya di MCD."
Aleta hanya mengangguk dan memasuki mobilnya, beranjak pergi diikuti mobil Feli di belakangnya.
Bersambung ...
.
.
.Hayo siapa yang pernah ghibahin orang ehh malah kepergok orang yang di ghibahinnya, Kalau author sih ngaku ya pernah :v
Gimana - gimana? seru gak? gak suka ya? ya maap :(
Tapi jangan lupa vote dan komen ya pemirsa... Love you muach 😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl
Teen Fiction⚠[SLOW UPDATE ]⚠ Aleta Quenby Elvina, di kenal dengan nama Aleta . Aleta adalah remaja yang mempunyai tatapan tajam dan penuh misterius, di sekolahnya ia kerap di panggil " GADIS MISTERIUS " seperti namanya yang mempunyai arti " PEREMPUAN BERJIWA...