Aleta menyipitkan matanya menatap Feli, keheningan terjadi seketika, Arion yang sudah terlihat gerah dengan keheningannya, ia membuka mulut untuk bicara dan berkata ...
"Berisik!."
Oh god, Arion memang mempunyai sifat yang hampir sama dengan Aleta, hanya bedanya, Arion tidak terlalu Jutek dan murah tersenyum jika ia mau.
"Cih!" Aleta hanya berdecih dan kembali duduk karna beberapa detik lagi bel masuk akan berbunyi.
***
Pelajaranpun berakhir, semua murid berhamburan keluar kelas menuju surganya masing-masing.
Sedangkan Aleta seperti biasanya hanya diam dikelas dan menikmati kesendiriannya, Feli yang sudah mengerti akan tingkah Aleta, ia tidak perlu lagi mengajak Aleta pergi kekantin.
Aleta memilih tidur membenamkan wajahnya di meja, dengan tangan yang ditekuk.
Sebenarnya hari ini Aleta tidak sendiri di kelas, ia bersama dengan Arion, karna Arion belum mempunyai teman, ia memilih berada di kelas dengan bermain ponsel.
'Eh dia kok masih di sini ya? coba gue ajak ngobrol ah.' batin Arion, lalu bangkit dari duduk nya dan berniat mengajak ngobrol Aleta, lalu ia urung kan niatnya itu dan kembali duduk di tempatnya, 'gak jadi deh, nanti gue kena semprot lagi sama dia, ihhh ngeri.'
Aleta mengingat suatu hal yang harusnya ia lakukan, Aleta pun bangkit dan berlalu pergi meninggalkan kelas, baru sampai depan pintu, langkahnya sudah terhenti.
"Eh tunggu!."
Aleta memutar kan bola matanya malas, sebenarnya ia sangat tidak berminat dekat apalagi mengobrol dengan siapapun selain Feli dan guru-guru jika sedang berada disekolah.
"Mau kemana?." Tanya Arion yang sudah berada di samping Aleta.
"Bukan urusan lo!."
"Gue ikut ya."
"Gak!."
Aleta pun beranjak pergi masih dengan diikuti oleh Arion di belakangnya, Aleta mencoba menghindari kejaran Arion dengan berjalan lebih cepat, tetapi tidak bisa di bendung lagi, Arion terlalu memaksa untuk meminta ikut dengannya, setelah di fikir-fikir akan lebih berguna juga jika Arion mengikutinya.
"Pastiin lo gabakal nyesel karna minta ikut sama gue." Ujar Aleta dengan cara bicara dan mimik wajahnya yang jutek.
Arion hanya mengangguk saja bertanda bahwa ia tidak akan menyesal, ia pun terpaksa mengikuti Aleta karna merasa bosan berada di dalam kelas sendirian tanpa seorang teman.
'Ko gue jadi nempel sama dia ya? secara kan, gue sendiri anti sama yang namanya cewe, kecuali nyokap sama nenek gue.' Batin Arion sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Woi!, lo jadi ikut atau nggak?."
"I-iya iya."
***
Aleta dan Arion masih menyusuri koridor sekolah, dari lantai 3 turun tangga menuju lantai 2, lalu turun tangga lagi menuju lantai 1.
"Ini kita mau kemana sih? tadi udah ada bel masuk loh, gua cape nih!." Ujar Arion sembari mengatur nafasnya.
"Bawel!."
Sedangkan Aleta masih terus berjalan hingga sampai pojok koridor, dan disitu terdapat sebuah ruangan, dari papan namanya, sudah jelas jika ruangan itu adalah perpustakaan.
Arion memandang Aleta dengan tatapan Aneh, mengapa ia membawanya pergi ke perpustakaan.
"Ini ... lo mau baca di perpustakaan?."
"Gak!"
"Terus? ohh gue tau, jangan-jangan lo mau bolos pelajaran ya?." Arion memecingkan matanya menatap Aleta.
"Setiap hari selasa, gue ditugasin buat jaga perpustakaan sampai bel pulang."
"Terus tugas gue disini ngapain?." Ujar Arion sembari mengikuti Aleta memasuki perpustakaan.
"Ngepet!." Ketus Aleta.
"Lawak anda yah."
"Lo bisa gak sih gausah banyak tanya?." Aleta menatap Arion dengan tatapannya yang horor.
"Galak amat."
***
"Eh perpustakaan ramai loh hari ini."
"Iya, biasanya kalo hari selasa perpustakaan ramai karna si Aleta doang."
Feli yang sedang berjalan menuju kelas ia mendengar gosipan semua orang yang sedang menggosipkan Aleta.
Merasa tak terima semua orang sedang menggosipkan sahabatnya, Feli pun mendekati segerombolan penggosip itu.
"Woi! KBM lagi di mulai, malah gosip!." Ketus Feli.
"Nah loh singanya Aleta ngamuk."
"Haha iya, udah yuk cabut dari sini."
Feli menatap mereka dengan gusar, pasalnya semua orang senang sekali menggosipkan Aleta, entah apa salah dan dosa Aleta sampai ia menerima Julid dari semua perempuan.
Mungkin karna dia cantik , batin Feli.Karna penasaran dengan gosipan semua orang yang berada di koridor, Feli pun bergegas pergi menuju perpustakaan.
Sesampainya diperpustakaan, benar saja, banyak orang terutama perempuan berlalu lalang.
"Tumben amat, biasanya juga yang minat dateng ke perpus pas hari selasa tuh cuman cowok, maybe karna ada Aleta, sekarang cewe-cewe juga kesini?." Monolog Feli yang sedang mengedarkan pandangannya mencari kejanggalan yang ada.
Saat Feli menengok ke arah kanan, dimana tempat untuk penjaga perpus, ia pun terkejut.
"Ini gue gak mimpi kan?." Tanya Feli sembari menepuk-nepuk pipinya sendiri.
Bersambung ...
.
.
.
.
.
.Jangan lupa vote and komen ya guys ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Mysterious Girl
Ficção Adolescente⚠[SLOW UPDATE ]⚠ Aleta Quenby Elvina, di kenal dengan nama Aleta . Aleta adalah remaja yang mempunyai tatapan tajam dan penuh misterius, di sekolahnya ia kerap di panggil " GADIS MISTERIUS " seperti namanya yang mempunyai arti " PEREMPUAN BERJIWA...