Di temani bara api pertempuran, sesosok pria terlihat dari kejauhan. Seragam tempur lusuh dan Seekor parasit Abnormal menemani langkah tegapnya. Musuhnya yang melihat berlarian ketakutan, tak ada yang tak gentar apabila berpapasan dengannya. Kemampuan tempur yang luar biasa, di lengkapi dengan Partner kecil yang selalu sigap di sampingnya, benar-benar kombinasi yang mematikan.
Tembakan membabi buta yang di arahkan kepadanya bertebaran ke sana kemari, yang dengan lincah ia hindari, peluru yang lolos pun di tahan oleh sang rekan parasit abnormal. Hampir tidak ada celah untuk menghadapi sang prajurit itu. Di tengah keputus-asaan, para teroris memburu kearahnya. Mungkin mereka sudah kehabisan amunisi, atau mungkin juga sudah kehabisan akal. Dengan entengnya sang pria menghalau mereka sambil menghabisi mereka satu persatu, hingga akhirnya penyerang terakhir terkapar mencium tanah.
"Nandra! Kau baik-baik saja?" Tanya seorang Wanita anggun yang tetiba memburu ke arahnya.
"Tenang The, kamu tahu aku kan?" Jawab sang Pria bangga.
"Aku tidak akan kalah The, tidak sebelum aku bisa menemukan Bang Rian." Sambungnya.
"Iya Nan, kita pasti akan bertemu lagi dengan bang Rian... " Kata sang Gadis sambil mengenggam tangan si Pria erat.
Medan pertempuran berangsur sunyi, kedua insan manusia itupun tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Memikirkan apa yang akan menanti mereka esok, atau apakah hari esok masih akan ada...
~ ~ ~
Nyala lampu redup menyambut bangunnya seorang pria berperawakan tegap. Sedikit memijit pangkal hidungnya pelan, perlahan ia menyesapi keadaan sekitar. Di kamar yang tidak terlalu besar ini, beberapa alat elektronik terlihat berserakan. Televisi layar datar yang masih menyala memutar koleksi film dari era lama yang nampaknya masih berlanjut semenjak ia tertidur. Seprai tempat tidurnya yang acak-acakan menutupi tubuh polos seorang wanita cantik berambut pirang yang menemani tidurnya semalam. Aroma harum tubuh wanita itu cukup untuk membuatnya tersadar penuh dan segera mengenakan celana.
Ditatapnya tubuh polos itu dengan perasaan bimbang, ia ragu apa yang ia rasakan. Apakah itu cinta? Atau kebencian? Ia tidak yakin, dan mungkin tidak akan pernah. Dengan Nanar, di tatapnya bekas luka operasi di dadanya, bekas luka itu masih tampak jelas walaupun sudah tiga tahun berlalu. Ingatannya pun menelusuri kembali ke saat itu, saat ia membunuh para temannya. Ingatan kelam yang masih terpatri dengan jelas di memori itu seakan menjadi pengingat kenapa rasa benci tidak akan pernah hilang kepada sosok di depannya ini.
Helaan nafas menyertai langkah beratnya, dengan gontai ia menuju ke sudut kamar dan membuka lemari. Puluhan pakaian usang tertampang di depannya, termasuk pakaian lama yang pernah ia kenakan dahulu. Pakaian seragam lamanya sudah ia bakar habis, mencoba menghilangkan kenangan pahit yang sempat singgah di pikirannya. Seolah menegaskan keberadaannya, di raihnya satu seragam Hitam yang membentang sombong. Dikenakannya seragam itu, sementara matanya menatap kosong sebuah Topeng Hitam yang tergantung di sudut lemari.
Inilah aku sekarang ya? Pikirnya dalam.
"Ian?" suara sang wanita membuyarkan lamunannya.
Pria itupun mengalihkan pandangannya ke sang wanita, melangkah pelan, kemudian mengecupnya lembut di bibir.
"Kamu ngga apa-apa Ian?"
Sang pria menggeleng pelan.
"Beneran?"
"Iya Sell, gue ngga apa-apa..."
Wanita itu tahu, si Pria belum sepenuhnya jujur kepadanya. Ia tidak berusaha mengingkari dosa besar yang pernah diperbuatnya pada sang Pria, namun ia bertekad akan menebus kesalahannya, dia akan memberikan segalanya, bahkan hatinya, pada Pria di depannya ini.
Ya, sang Wanita jatuh cinta kepada sang Pria.
Dan sang Pria tidak mengerti dengan perasaannya sendiri.
~ ~ ~
PENGUMUMAN :
Ok, seperti yang sudah ane umumkan kemarin, Energyless udah pindah lapak ya sekarang. Kemana?
Energyless sekarang pindah ke NovelTOON, jadi yang masih mau baca, masih bisa di lanjut di sana, ini linknya : http://h5.mangatoon.mobi/contents/detail?id=67167&_language=id&_app_id=2
Bisa juga langsung di cari di aplikasinya : Energyless, langsung ketemu kok!
Ok, segitu aja, makasih yang udah baca ya. Venzuu, over and out!
KAMU SEDANG MEMBACA
Energyless - Devolution
Science FictionKisah lanjutan dari Energyless, tiga tahun setelah kejadian penyerangan Big Tower. Ikuti perjalanan tokoh utama kita, Nandra yang kini memegang tampuk kepemimpinan Pasukan Serigala Putih baru, dan Rian yang kini berada di sisi bersebrangan. Takdir a...