fragment de mémoire

644 111 34
                                    

Wooseok melihat ke arah Hangyul yang juga melihat ke arahnya dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Ada perlu apa kemari?" tanya Wooseok mengetuk pelan jarinya ke meja kayu jati di depannya.

Hangyul terdiam.

"Aboji mu tau kau kemari?" tanya Wooseok

Hangyul diam.

Wooseok menghela nafasnya "pulang lah. Jangan sampai Hyeongjun tau kau disini" ucap Wooseok berdiri dan baru akan keluar dari ruangannya sebelum-

"Eomma"

Wooseok terdiam kaku di tempatnya berdiri. Pupil matanya bergetar, hatinya juga ikut bergetar ketika lelaki di belakangnya memanggilnya dengan sebutan yang tidak pernah bisa ia bayangkan sebelumnya.

"Eomma.."

"Hangyul kau-

"Aku sudah tau semuanya. Hyeongjun adik ku bukan? Kau tidak membuang ku atau pun Hyeongjun bukan?"

Wooseok menatap ke arah Hangyul. "Hangyul-

"Kenapa? Kenapa aku ikut menyembunyikan semua nya? Karna aku menghormati keputusan mu yang memilih untuk membuangku- tapi nyatanya kau tidak membuangku. Keadaan yang membuat kau harus melepasku"

Wooseok berjalan pelan ke arah Hangyul. Tatapan dingin yang selalu dia perlihatkan pada orang lain di gantikan menjadi tatapan lembut yang tidak pernah dia perlihatkan

Tangannya mengusap pelan kepala Hangyul yang menunduk saat ini. Dengan pelan Wooseok memeluk Hangyul. Tidak dapat di pungkiri bahwa dia juga merindukan kedua anaknya.

Seungyoun terdiam di tempatnya. Matanya melirik ke arah Seungwoo yang juga melihat ke arah Wooseok dan Hangyul.

"Bagaimana ini?" tanya Seungyoun

"Wooseok sudah cukup menyimpan semuanya sendiri" ucap Seungwoo





.
.
.






Hyeongjun tersenyum melihat semua orang yang berada di ruang tengah Dome

Sengaja dia mengumpulkan semua nya saat ini.

"Lucifer belum memberi arahan yang jelas mengenai permasalahan yang akan di pecahkan oleh Noir" ucap Hyeongjun

"Karna itu, aku akan mengubah team yang sudah di bentuk sedari awal-

"Hah?! Mengubah?! Maksudmu di antara kita ada yang di keluarkan?! Kalau aku di keluarkan nanti kau dengan siapa?!" potong Minkyu cepat

"Bukan begitu-

"Jangan begitu Ace! Aku kan sudah membantu mu dari awal! Contohnya kemarin aku membunuh tikus untuk mu-

"Mammon sayang bisa kau diam?" tanya Hyeongjun dengan senyum paksa di bibirnya. Sungguh dia sudah sangat kesal karena ucapannya di potong oleh Vampire tidak berbobot di depannya

"Ugh~ kau membuatku malu dengan memangilku sayang begitu" ucap Minkyu menutup mukanya malu

BRAK!!

"Ya!!!" Teriak Minkyu kesal ketika dengan cepat terdorong oleh kilatan angin hingga dia terjatuh dari kursi dengan tidak elitnya.

"Ya! Joker-

"Berisik!" ucap Wonjin

"Lanjutkan Ace" ucap Yohan

Minkyu merengek pelan. Sialan tidak ada yang mau membantunya atau pun membelanya.

NOIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang