[BL] I Heard You Are Going to Marry Me

Bab 2: Ambil Tindakan Khusus

*
*

"Bu…"

Su Mo kehabisan napas, dan jantungnya kacau. Dia lebih tercengang daripada disambar kilat.

"Bu, umurku 26 tahun. Aku sudah menjadi lelaki selama 26 tahun. Kamu memiliki seorang putra, bukan seorang putri! Apa yang kamu pikirkan? Omong kosong!"

"Putraku, tentu saja aku selalu berharap bahwa kamu bisa membawakanku menantu perempuan ke rumah. Tapi, pria yang baik juga tidak masalah. Kamu harus genggam dia, atau dia bisa menikahi orang lain. Di mana aku bisa mendapatkan pria yang baik sebagai putra kedua ku? "

"Tapi aku bukan gay"

"Kamu bisa memupuk perasaan setelah menikah."

"Aku tidak ingin menikah sekarang"

"Kamu harus, cepat atau lambat."

"Ini bukan waktu pernikahan yang diatur"

"Jadi aku ingin kamu kembali dan melihat Xing Biao. Kamu bisa bertemu satu sama lain terlebih dahulu, dan kemudian menikah jika kamu merasa tidak buruk. Kemudian kamu dapat menumbuhkan perasaan setelah menikah."

Mereka memiliki hambatan komunikasi. Tidak, mereka tidak bisa berkomunikasi satu sama lain. Ibunya selalu punya alasan, seolah dia harus menikah dengan pria itu atau dia akan mengecewakan ibunya.

"Bagaimana kamu bisa memutuskan untuk menikahiku dengan seorang pria, ibu? Aku akan membuat keputusan tentang pernikahanku. Aku tidak akan pernah menikah dengan seorang pria! Aku seorang pria juga, ibu. Aku seorang pria juga! "

"Mo…"

Su Mo meneriaki ibunya untuk menunjukkan sudut pandangnya sendiri bahwa dia tidak akan pernah menikah dengan pria. Tapi, dia gagal mempertahankan momentumnya dengan adil ketika ibunya tersedak isak tangis dan memanggil nama hewan peliharaannya.

"Kenapa kamu menangis? Akulah orang yang harus menangis."

Su Mo tidak takut pada apa pun kecuali air mata ibunya. Setiap anak takut akan air mata ibunya.

"Mo, aku membuat keputusan untukmu. Jika kamu tidak kembali dan melihat Xing Biao, kamu tahu kita hidup di lantai 10 dan aku bisa melompat turun dari jendela ..."

Su Mo menghela nafas, dan dia begitu akrab dengan trik itu. Itu dimainkan di teleplays Qiongyao pada 1980-an dan teleplays tentang kesedihan saat ini. Aktris yang malang itu dipaksa menikahi pria yang tidak dicintainya, dan ibunya biasanya mengadopsi trik ini.

"Bu, kamu dapat mengubah trik lain. Yang ini telah digunakan berulang kali."

Ibu Su Mo berhenti, dan putranya terlalu jelas untuk ditipu.

"Bu, aku tidak akan pernah kembali tidak peduli apa yang kamu rencanakan atau atur. Aku tidak akan pernah menikah dengan seorang pria. Kamu mungkin menganggap itu ... Biao ... sebagai anak laki-laki lain jika kamu benar-benar menyukainya. Kamu dapat memperkenalkan pria lain kepadanya dan kamu bisa hidup bersama. Aku bisa membuat ruangan untuknya. Aku sudah menyerahkan kertasku, dan banyak kantor hukum ingin mempekerjakanku. Aku bisa menjalani kehidupan yang baik di luar negeri berdasarkan kemampuanku. Aku merasa lega jika dia bisa menganggap kamu sebagai ibunya, karena dia akan menjagamu. Itu saja. Aku menganggap apa yang kamu katakan sebagai kata-kata yang diucapkan dalam tidurmu. Jangan pernah menyebut mereka lagi. "

Su Mo berdiri dengan menopang dinding dan menggerakkan kakinya. Kotoran! Dia mengejar pencuri sejauh 1,5 km dan memukulinya tanpa cedera. Tapi dia terkilir pergelangan kaki karena takjub dan menderita sakit parah pada saat ini. Dia pikir dia mungkin perlu ke dokter.

Sebelum menutup telepon, ibunya mengedipkan matanya ke ayahnya di dekatnya.

Ayah Su Mo menggelengkan kepalanya dan melambaikan tangannya. Dia menolak untuk bergabung untuk menipu putra mereka. Putra mereka jernih dan tampak tenang. Meskipun dia adalah anak yang berbakti, yang menipu dia tidak akan mendapatkan hasil yang baik.

Ibu Su Mo menendang suaminya di kakinya.

"Aduh," erang ayah Su Mo.

Su Mo mendengar ini. Dia lupa rasa sakit di pergelangan kaki dan berbicara melalui ponsel.

"Bu, ada apa dengan ayah?"

"Kau anak yang tidak patuh, ayahmu sangat marah sehingga ... sayang, sayang, mengapa kau menekan perutmu?" Ibu Su Mo menjatuhkan ponsel, memegang ayah Su Mo dan berteriak ke telepon seluler.

Bibi Su, kamu lebih jelas mengerti anakmu! Mo, menikah saja dengan orang yang tepat. Hei, jangan menatapku. Aku tidak akan terpesona olehmu!