1. This is Me, Which is Always With You

5.6K 403 21
                                    

©UchiHaKekaYeollie
Saya yakin kalian tahu bagaimana menghargai karya seorang penulis

HunKai

Main Cast: Oh Sehun
Kim Jongin

Rate: T

Genre:
Romance/ Friendship/ Angst

Disclaimer:
Budayakan setelah membaca meninggalkan jejak, cerita ini murni dari perasan otak saya sendiri. Author hanya meminjam nama pemeran disini, selebihnya mereka milik Allah Yang Maha Esa. Kalau ada kesamaan kata, nama, tempat, dan agama. Semua cuma fiktif doang, gak ada unsur kesengajaan. Aku gak plagiat/remake punya siapapun. Ff ini murni ide dan punyaku sendiri.

Summary:

Awalnya hanya terbiasa, namun lama - lama jadi cinta. Jongin bahkan tidak pernah berharap bahwa Sehun yang seorang sahabatnya akan ia jadikan sebagai penempatan hatinya berlabuh. Maka dari itu ketika Jongin sadar bahwa nyatanya Sehun tidak pernah berbalik mengharapkan dirinya pula, perasaannya luluh lantak tanpa sisa. Meninggalkan luka yang dalam di benaknya. Tapi, Jongin tahu bahwa itulah konsekuensi yang harus ia terima. Dia bukan bersikap pengecut, hanya saja Jongin terlalu takut apabila dikemudian hari Sehun memilih meninggalkan dirinya hanya karena sebuah perasaan cinta di antara keduanya yang berstatus sebagai teman. Menurutnya tidaklah terlalu pantas, siapapun tahu.

Ketika takdir dengan sengaja mempertemukan Sehun dan Jongin setelah jauh berpisah negara tanpa kabar angin sekalipun, tiba - tiba Sehun menyodorkan sebuah kartu undangan pernikahan. Dan itu sangat jelas bahwa Sehun akan segera membangun sebuah komitmen dengan seseorang.

Lantas hal apa lagi yang harus dia pertahankan dari perasaannya? Apakah pantas sekelumit rasa ini masih melanjutkan kisah?

Rekomendasi lagu: Ini Aku (Ost. Dear Nathan) Devano Danendra. Dengerin musiknya sambil baca ya.



Bruk!

"Hey, kau baik - baik saja?"

Adalah Jongin yang bertanya seraya mengulurkan tangannya untuk membantu Sehun yang tergolek jatuh di aspal. Melihat satu - satunya sahabat meringis dengan kesakitan, Jongin pun ikutan meringis.

"Auh! Ini perih.." suara Sehun sedikit lirih, lantas ia menggapai tangan Jongin. Mengabaikan rasa sakitnya, Sehun menengok seragam yang ia pakai ternyata nampak robek sedikit dengan darah yang mewarnai celah sobekan kain celana yang ia pakai.

Oh, tidak! Jika Ibunya tahu maka tamatlah riwayatnya.

"Tidak apa, ayo pulang, aku bersihkan lukamu di rumahmu." Jongin mencoba menggapai bahu Sehun. Temannya itu memang sedikit ceroboh, coba saja tadi Sehun mendengarkannya agar tidak berlari pasti saat ini tungkainya tidak akan terluka, dan tentunya masih baik - baik saja.

Jongin pun berseru. "Kau sih, nakal!"

"Yak! Aku 'kan terburu-buru karenamu juga!" tapi Sehun berusaha menyangkalnya. Mencoba membela diri.

"Huh, kenapa aku?" Jongin membeo.

"Kau memberikan tantangan 'siapa yang sampai di rumah duluan, maka akan mendapat ice cream pisang gratis' katamu!" Sehun protes, tak lupa mimik wajahnya yang memperagakan cara berbicara Jongin.

Akhirnya Jongin sedikit sadar, Sehun memang selalu antusias jika sudah berhadapan dengan cita rasa pisangㅡyang menurut Jongin sendiriㅡsedikit tidak nyaman. Rasa pisang yang uh.

Jongin hanya mengatakan celetukan dusta itu di sekolah tadi agar Sehun segera mengikuti dirinya pulang. Melihat Sehun yang masih berkutat dengan benda segi panjangnya yang entah menampilkan berbagai game membuatnya hampir mengakar ditempat.

THIS IS ME [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang