4. This is Me, Which Now Has Returned To You

3.2K 351 44
                                    

Aku gak ngemis buat kalian nge-vote. Tapi kalo kalian para miper tau sulitnya ngerangkai kata biar enak dibaca.. yahh silahkan tekan tombol bintang di pojok kiri paling bawah ya. Gak ribet kok, tinggal mencet doang :)

Semoga terhibur~

Previous

"Apakah Jongin pasti kembali?"

"Ibu berjanji Jongin akan kembali."

Sehun tersenyum.

Penyesalan memang selalu datang diakhir dan Sehun mengalaminya sekarang. Setelah sikap menyebalkannya Sehun menyesali semuanya. Semua kenangan tentang Jongin menyusunnya, senyum Jongin dikesederhaan mereka saat itu. Tawa Jongin yang membuatnya kuat menjalani beratnya masa lalu, memulai semuanya dari awal, menemaninya dan selalu ada di sisinya.

Sehun meremehkan Jongin, ia meremehkan keberadaan Jongin, meremehkan eksistensi Jongin dihidupnya, meremehkan kekuatan yang selalu didapatnya dari Jongin.

Hanya Jongin yang mendukungnya, memeluknya saat lelah sambil membisikkan beribu-ribu kata semangat yang membuatnya kembali bangkit lagi dan lagi.

Jongin adalah segalanya bagi Sehun.

Sehun akan memberikan apapun yang ia miliki jika itu menyangkut Jongin. Semua yang mampu untuk ia lakukan. Ya, jika saja. Jika saja ia tidak terlambat untuk segera menyadari semuanya.

Dan Sehun menjadi cemas saat ini, apakah Jongin akan tetap mencintainya sedalam dulu?

.
.
.

Tulisan miring; Flashback

EMPAT

Dan akhirnya empat tahun terlewati begitu saja...

Entah kenapa semuanya seolah berputar dengan cepat tanpa siapapun sadari. Semua peristiwa bak kaset film yang bergulir mempertontonkan sebuah cerita. Jongin merasa kisahnya penuh dengan pertumpahan yang berdarah - darah.

Ia memutuskan kembali. Empat tahun yang Jongin lewati dengan kehampaan. Empat tahun yang ia habiskan hanya untuk merenungi nasib cintanya, mencoba menepis rasa itu dengan bertumpuk pekerjaan yang tiada habisnya.

Jongin berhasil di Jepang, ia sukses melejitkan 50% kontrak saham perusahaan Ayahnya di Jepang. Ia berhasil.

Yah, dan Jongin berhasil pula menumpuk luka hingga menggunung. Tidak ada bedanya, malah torehan luka yang kian banyak menggempurnya. Dia menjauh, semua itu hanya akan semakin mendekat. Jika memilih dekat, maka semua penderitaan itu mengepungnya. Memikirkan semua itu membuatnya frustasi.

Karena kata cinta yang tertahan adalah airmata abadi. Terpenjara dalam ilusi yang mereka sebut cinta.

"Halo, Jonginnie? Selamat pagi. Kau sudah sarapan?" sapaan hangat yang Yuri suguhkan pertama kali, itu adalah kesekian kalinya ia selalu bertanya demikian, toh Jongin pun tidak masalah.

Yuri merindukan anak manisnya itu.

"Selamat pagi juga, Ibu. Ya, aku sudah sarapan. Bagaimana dengan ibu?" Jongin balik bertanya, Yuri tersenyum lega mendapati nada riang Jongin. Anaknya itu mulai merubah diri di Jepang.

"Sudah. Dan emb.. Jongin... Ibu merindukanmu, kapan kau pulang?" terdengar suara lirih Ibunya yang bertanya, dan Jongin tersenyum sendu kemudian. Siapapun pasti akan merasakan hal yang sama seperti Jongin.

Ah, Jongin juga merindukan ibunya.

"Sesegera mungkin, Bu." jawabnya singkat, Jongin tersenyum meski ia tahu bahwa Ibunya tentu tidak melihatnya mengulas senyum.

THIS IS ME [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang