Kim Wooseok.
Nama itu sudah melekat di hati dan pikiran setiap jiwa. Sosoknya yang ramah membuat dirinya disegani banyak orang. Tak hanya itu, Wooseok juga tergolong orang yang cerdas dan berpikir secara rasional.
Menjadi kekasihnya? Siapa yang tak mau. Tetapi maaf untuk orang yang sendang mengantri agar mendapatkan hati sang malaikat cantik ini. Kim Wooseok sudah memiliki pasangan hatinya.
Lee Jinhyuk
Pria yang paling beruntung karena mendapatkan hati Kim. Pria baik dengan hati yang sangat lembut. Pria posesif yang akan selalu menjaga miliknya. Tidak terelakkan bahwa mereka memang pasangan yang sangat serasi.
Tetapi dimana ada kebahagiaan, disitu ada kehancuran. Kehancuran hati seorang teman yang sudah menyimpan rasa cukup lama bagi sang pujaan hati. Yang bisa ia lakukan hanya berdoa agar pengorbananya tidak sia sia.
Baik itu pengorbanan hatinya, hartanya, jiwanya, dan raganya. Melihat malaikat cantiknya bisa hidup dengan layak dan bahagia tanpa rasa bersalah yang ada pada dirinya. Melupakan kejadian buruk yang menimpanya.
.
.
.
Kim Wooseok berjalan mendekati target didepannya. Bersimpuh dan memberikan sebuket bunga dan mengelusnya pelan. Wooseok disusul dengan dua malaikat kecilnya dan seseorang yang berdiri tak jauh darinya.
Wooseok tersenyum. Senyuman yang masih sama dengan senyuman yang ia lihat dua belas tahun lalu. Wooseok memeluk kedua malaikatnya dan mengecup pipi berisi keduanya.
"Dohyon, Hyeongjun. Berikan dia terbaik kalian untuk paman."
Wooseok masih setia memeluk kedua putranya dengan bersimpuh.
"Paman, kuharap kau selalu bahagia di sana. Aku selalu ingin bertemu dengan paman. Kata mama paman itu orang yang sangat baik jadi aku ingin berteman dengan paman. Oh iya doaku paman."
Lelaki gembul bernama dohyon itu menyerahkan sebuah kertas origami berbentuk burung dan meletakkannya.
"Aku menulisnya disitu. Aku membuat kerajinan kertas origami di sekolah dan segera membuanya untuk paman. Semoga burung ini akan terbang dan menyampaikan doaku paman."
Anak laki laki berusia tujuh tahun itu tersenyum lebar. Memperlihatkan gigi susunya yang putih dan rapi.
"Uummm ujun tidak tahu mau doa apa paman. Tapi ujun puna ini."
Anak bungsu yang bernama Hyeongjun itu memberikan sebuah kertas merah berbentuk love dengan tulisan namanya.
Cho Seungyoun...
Walau masih berantakan karena ia baru belajar menulis.
Wooseok tersenyum, lelaki jangkung di belakangnya mendekat. Lelaki yang diketahui bernama Han Seungwoo itu memeluk sang istri dan kedua anaknya.
"Hei, bagaimana kau di sana? Selalu tersenyumlah, aku akan menjaga Wooseok dengan baik disini. Aku juga akan menjaga kedua anak kami dengan penuh kasih sayang."
"Ekhemm..."
Sebuah deheman terdengar dari kerongkongan Wooseok.
"Ah maksudku tiga. Wooseok sedang mengandung anak ketiga kami."
Seungwoo tersenyum dengan tatapan sendunya yang sangat menyejukkan hati.
"Baiklah sepertinya ini sudah gerimis. Kita harus pulang sekarang, kami pamit ya Seungyoun. Bahagia selalu disana."
Wooseok berhenti sejenak, menghapus air mata yang sedikit keluar dari ujung netranya.
Seungwoo dan kedua putranya sudah berjalan memasuki mobil, meninggalkan Wooseok yang masih bersimpuh di makam Seungyoun.
"Kakakku...
Cho Seungyoun, tolong jagakan Lee Jinhyuk di sana bersamamu."
[ E N D ]
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shoot ; Kim Wooseok
RandomCerita one shoot dengan Kim Wooseok sebagai karakter utamanya. Atau mungkin yang lain? Up kalo ada ide