Wooseok terperanjat ketika sebuah tangan kekar memeluk tubuhnya dari belakang membuatnya terbangun di tengah malam. Nafasnya terasa di perpotongan leher Wooseok membuat si manis bergerak gusar.
Tangan nakal itu perlahan lahan mulai memasuki piyama yang Wooseok kenakan. Memainkan tonjolan di dada wooseok, memilihnya perlahan membuat si manis menggelinjang nikmat.
Lehernya yang terekspos dengan mudahnya dijamah oleh bibir tipis lelaki di belakanya itu dan anehnya Wooseok tidak merasakan pelecehan sama sekali, ia justru menikmatinya.
"Eunghh.."
Desahan kecil lolos begitu saja dari bibir mungil namja manis itu ketika merasakan bokongnya diremas oleh sebuah tangan besar.
"Baguslah kau sudah bangun."
Lelaki itu membalik tubuh Wooseok hingga ia ada didalam kungkungannya sekarang. Tanpa basa basi lelaki tampan itu meraup bibir wooseok dengan lembut dan sesekali menggigitnya perlahan.
Wooseok yang masih mencerna apa yang baru saja terjadi terkejut ketika mendapati seseorang diatasnya.
"S-seungyoun"
Sang pemilik nama tersenyum, ia mengelus surai si namja manis dengan lembut, menyingkirkan helai helai rambut halus di dahinya dan kemudian memberi kecupan kasih sayang disana.
"Merindukanku hm?"
Seungyoun menatap manik Wooseok dalam, menyalurkan kerinduan yang sudah lama ia pendam.
"Sangat. Aku sangat merindukanmu Seungyoun."
Wooseok memeluk tubuh itu erat. Isakan terdengar disela pelukan kerinduan itu. Seungyoun mengusap
pelan punggung Wooseok, menyalurkan kehangatan disana."Sttt tenanglah aku bersamamu disini."
Seungyoun melepas pelukan itu dan menatap wajah Wooseok yang sudah penuh dengan air mata. Diusapnya air mata dari pipi Wooseok dan berakhir mengecup kedua sumber cahaya hidupnya itu.
"Bagaimana kau bisa ada disini?"
Wooseok masih tidak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. Antara senang dan takut semua menjadi satu. Senang karena bisa melihat orang yang ia cintai kembali, dan takut akan kehilangan sosok itu lagi.
"Sepertinya aku mendapatkan izin dari ketua untuk bertemu dengan separuh hidupku ini."
Wooseok masih ditempatnya, tetapi ia merasa sudah melayang ke langit ketujuh.
"Kau selalu bisa membuatku jatuh berulang kali Youn. Dan sekarang aku jatuh cinta lagi kepadamu."
Wooseok tersenyum tulus, sangat tulus. Ia mengalungkan tangan mungilnya ke leher Seungyoun. Mengusap surai tebal kekasih hatinya dengan jemari lentiknya.
"Kau yang selalu membuatku jatuh cinta setiap detiknya Wooseok. Aku tidak akan pernah bosan memandangmu. Bahkan setiap aku melakukannya rasa ini akan selalu bertambah kepadamu."
Seungyoun membalas tatapan Wooseok yang tak kalah tulus. Beberapa menit mereka saling menatap hingga perhatian mereka tertuju pada bibir masing masing. Betapa rindunya terhadap sensasi yang ditimbulkan dengan menempelkan kedua benda kenyal itu.
Wooseok menarik tengkuk Seungyoun perlahan. Seungyoun langsung menyambut bibir wooseok dengan bibirnya. Terlihat senyuman kecil di sela lumayan yang mereka lakukan hingga kadar oksigen mulai menipis Wooseok menepuk bahu Seungyoun guna melepaskan pagutan bibir mereka dan meraup oksigen sebanyak mungkin.
Seungyoun menempelkan dahinya ke dahi Wooseok. Melihat kekasihnya dari jarak sedekat ini sangatlah mendebarkan. Terlebih lagi posisi mereka yang terbilang intim sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Shoot ; Kim Wooseok
RandomCerita one shoot dengan Kim Wooseok sebagai karakter utamanya. Atau mungkin yang lain? Up kalo ada ide