Tentang perjuangan seorang laki-laki bernama Nanda yg mengharapkan cinta dari seorang pria lain, pria yg tidak pernah melihatnya sedikit pun.
Bahkan sampai suatu kejadian yg dibuat oleh Nanda secara sengaja, membuat Denri membencinya setengah mati...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disunahkan buat buka ni pict, takutnya kalo kalian lagi gk ada kuota🤣 tapi ni pict buat kalian penasaran kalo gk dibuka🤣
" ayah...ak aku...aku gay ayah, ak aku menyukai laki-laki. Ja jadi ...."
Plakkkk....
Belum lagi habis perkataan Nanda sang ayah sudah menamparnya diwajah dengan keras dihadapan ibu dan kedua saudarinya.
" Anak kurang ajar, kau...beraninya kau berucap dan meminta izin padaku. Mulai hari ini kau pergi dari rumahku, jangan pernah kau tampakan lagi wajahmu dikeluarga ini. Dan ingat ini baik-baik. Kau...kau bukan anak kandung kami, kau hanya anak yg ku ambil dari keluarga yg tidak mampu. Karena saat itu aku menginginkan seorang anak laki-laki dikeluarga ini. Dan ini yg ku dapat. Pergilah..."
Jelas dan usir sang ayah pada Nanda yg terdiam namun Isak sesegukan dan air matanya terlihat jelas.
Akhirnya dengan tubuh yg gemetar krn tangisnya Nanda pergi tanpa membawa apapun dari rumahnya. Nanda pergi dengan hati dan perasaan yg hancur setelah mendengar kata terakhir sang ayah yg memberitahukan tentang jati diri nya yg sebenarnya.
Terlihat dibelakang sana dua orang gadis berlari dan memanggil nama Nanda, siapa lagi kalau bukan kedua saudarinya.
" Nanda tunggu,!" Panggil Maya kakak pertamanya. Nanda pun menoleh kebelakang mendengar namanya dipanggil. Seulas senyum tersampir diwajah Nanda krn ia berpikir saudarinya masih baik padanya.
" Ada apa kak?" Tanya Nanda.
" Kami cuma lupa bilang, selamat jalan, pergilah yg jauh." Ucap Maya tanpa peduli pada senyum Nanda yg luntur.
" Ma maksud kakak?" Tanya Nanda memastikan.
" Pergilah yg jauh dan jangan kembali. Oh iya, jika kita bertemu dikampus dan dijalan anggap saja kita tidak saling kenal." Beritahu Maya dan Indah.
" Maksud kami, jika kau pergi maka semua harta milik ayah hanya akan jadi milik kami, dan lagi kami ini anak kandung." Tambah indah tanpa perasaan.
Sakit tambah sakit, hancur tambah hancur. Itu yg dirasakan Nanda saat ini. Kakak yg selama ini menyayanginya, melindunginya ternyata berbalik menyerangnya tanpa mengenang persaudaraan lagi.
Tanpa kata Maya dan indah pergi meninggalkannya seorang diri dijalanan. Menangis hanya itu yg bisa dilakukan Nanda saat ini, lalu hujan turun dari rintik menjadi lebat membasahi bumi dan tubuh Nanda yg berjalan tanpa arah. Tak bisa dibedakan lagi yg mana airmata dan yg mana tetesan hujan krn jatuh berlomba mengenai wajah sedihnya.
Tiiiiiittttt
Suara nyaring klakson berbunyi nyaring dari arah belakangnya. Tanpa menolah kebelakang Nanda masih berjalan maju dan agak menepi kepinggir jalan. Tapi Nanda sedikit terkejut krn mobil itu ikut menepi dan berhenti didepannya. Lalu keluarlah seorang pria kecil sebaya dengannya dan mendekatinya.