05

1.8K 86 3
                                        

Usia kandungan Nanda kini sudah memasuki 9 bulan, tinggal menghitung hari lagi Nanda akan melahirkan, oleh krn itu Oby sibuk berbelanja keperluan perlengkapan kelahiran sang bayi. Dari baju imut dan manis sampai bedak dan popok pun sudah Oby persiapkan. Begitu pula dengan kedua orang tua Oby yg harap cemas krn saat ini Nanda terlihat begitu lelah membawa perutnya, beruntung rumah Oby tidak bertingkat jadi selama ia ditinggal dirumah sendirian rasa khawatir mereka berkurang.

Sedang diluar sana denri selalu ada memperhatikn Nanda seperti biasa. Rasa penasarannya kini sudah tidak bisa ia tahan lagi. Jadilah kali ini ia memberanikan diri untuk bertemu dengan Nanda, tentu saja saat Nanda sendiri seperti ini.

Tok tok tok...

" Ia sebentar!" Teriak Nanda dari dalam dan berusaha menuju arah pintu depan.

Mendengar suara yg sudah lama ia rindukan membuat hati denri agak menghangat tapi bercampur keraguan juga. Ragu krn apakah Nanda mau memaafkannya atau tidak setelah tindakan main hakimnya waktu itu dan meninggalkannya saat kecelakaan itu terjadi.

Perlahan pintu itu terbuka dan munculah Nanda dengan wajah yg bertanya-tanya sebab berusaha mengenali tamunya.

" Ya...siapa ya?" Tanya Nanda berusaha memperhatikan bayangan itu, lalu Indra penciumannya tak sengaja menangkap wangi yg sangat ia hafal, wangi tubuh yg ia tau siapa pemiliknya.

Sedang denri masih terdiam kaku ditempatnya berdiri tanpa sepatah katapun, mulutnya terasa kaku meski hanya untuk berdehem.

Nanda memundurkan langkahnya selangkah kebelakang dengan raut ketakutan.

" Ma maaf, ak aku ...apa itu kau den?...maaf...hiks maaf...." Ucap histeris dan penuh ketakutan dari Nanda membuat Denri jadi bersalah dan tak tega. Perlahan ia melangkahkan kakinya memasuki rumah itu.

" Hiks maaf...aku minta maaf, hiks aku mengingkari janjiku hiks untuk menjauh dari mu, hiks ak aku sudah berusaha...maaf. be besok aku akan pergi dari sini, aku berjanji...hiks jadi maafkan aku kali ini hiks maaf." Ucap Nanda sembari menangkupkan kedua tangannya menghiba entah menghadap kearah mana. Rasa takutnya membuat perutnya agak keram dan tiba-tiba dari arah selangkangannya mengeluarkan air keruh menggenangi lantai.

Denri yg melihat itu terisak dan tak mampu berkata-kata, ia benar-benar melihat ketakutan yg luar bisa dari Nanda.

Saat tangannya ingin menggapai tubuh gemetar Nanda, tiba-tiba Nanda memegangi perutnya sendiri dan meringis kesakitan.

" Akhh sakit!, Akhhh huh huh mmmhh tolonghhh sakit!" Tangis Nanda dan terduduk kemudia tak lama setelah itu keluar lagi darah dari selangkangannya.

Denri yg melihat jadi panik sendiri dan berjongkok dihadapan Nanda.

" Nan...ada apa!? Ma mana yg sakit.? Tanyanya panik.

" Hiks maaf...hiks aaaaaa sakit! Hiks maaf..."
Hanya itu yg Nanda ucapkan dan membuat Denri langsung mendekapnya.

" Aku yg seharusnya meminta maaf padamu hiks maafkan aku mengusir mu hiks..." Sesal denri dan bertambah panik saat darah itu keluar semakin banyak dan wajah Nanda pun memucat.

" Kita kerumah sakit sekarang!" Final denri dan menggendong Nanda menuju rumah sakit dengan mobilnya.

Sesampainya dirumah sakit, denri panik mondar mandir didepan ruang operasi. Lalu terlihat dari kejauhan sekumpulan orang dewasa tergesa-gesa menghampirinya dan menyodorkan banyak pertanyaan padanya.mereka adalah Oby, keylan, ayah serta ibu Nanda.

" Bagaimana dengan putraku?" Tanya si ibu.

" Belum ada kabar nyonya." Jwb denri sekenannya.

" Kenapa kamu bisa bersamanya? Tanya bernada emosi Oby namun ia masih sadar tempat dan berusaha menekan emosinya.

Kau Pertama & Terakhir " End "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang