02

1.6K 95 13
                                        

" Den...ud..ah udahhhh...sadar den hahhh...nnhh..." Desah Nanda saat denri melumat puting kecilnya bersebelahan.

" Aakhhh...den nnnhhh ah ah...sa...hhh sadar den...ini aku...akhh" ucap Nanda mencoba menyadarkan denri namun denri seakan tuli dan meneruskan kegiatan nya menjarah seluruh tubuh Nanda.




Nanda POV

Mimpikah kah ini? Jika iya ku mohon jangan bangunkan aku dari tidurku.
Aku tau saat ini denri sedang dalam pengaruh alkohol, tapi aku tidak bisa menolak sentuhan ini. Sentuhan yg sudah sejak lama aku impi impikan, hanya sentuhan denri seorang, tidak yg lain.
Ya Tuhan, izinkan malam ini aku bersamanya meski hanya satu malam, izin kan aku merasakan rasa cinta ini meski hanya sesaat.
Aku rela sebagai gantinya jika saat ia tersadar nanti, menjauhi bahkan memukul ku aku sanggup menahannya, asal izinkan malam ini menjadi malam terindah bagiku, hanya ini yg bisa kuberikan sebagai hadiah ulang tahunnya. Harga diri, yah hanya itu yg ku punya.

Nanda POV end

Sadar atau belum denri terus menjarah tiap bagian tubuh Nanda.
Saat ini Nanda hanya bisa pasrah akan tindakan denri padanya meski pun ia tau resikonya saat denri tersadar nanti.

" Udahhhh den...nnhh..."

Dengan terburu-buru denri menelanjangi Nanda dan memposisikan miliknya tanpa adanya pemanasan atau peregangan dan sebagainya.

" Akh den..hen...ahkhh hentikanhh sakiiitt hiks...hiks."

" Ahh...Diam!!! Sempit ah ahhh" Bentak denri sambil menggenjot kuat lubang Nanda tanpa membiasakan dulu pada Nanda.

" Ah...ah ...ah..." Desah Nanda merasakan sesuatu tertumbuk nikmat didalam sana. Hal itu menjadi penyemangat bagi denri.

Perlahan kedua tangan Nanda terulur ketengkuk denri dan sedikit menariknya agar bibir mereka bertemu. Setetes airmata mengalir disudut mata Nanda yg terpejam menikmati lumatan bibir denri yg memberikan sensasi yg tak bisa dilukiskan dengan kata-kata.





Jam kita ni sudah menunjukan pukul 09 pagi, terlihat seorang pria menggerakan tubuh kakunya di atas ranjang. Sejenak ia mengerjapkan mata agar penglihatannya jelas, lalu di edarkannya pandangannya pada hordeng yg sedikit tersikap sehingga menampakan cahaya matahari disana.

Kemudian dialihkanya lagi pandangan pada sekitar kamar tersebut dan terkejut saat menemukan seorang pria mungil yg sedang terlelap disampingnya.
Diamatinya wajah itu dan ia pun tersadar saat ia mengenali siapa pemilik wajah itu.

" Na nan...Nanda?" Panggilnya pelan, lalu matanya membulat saat ia melihat dirinya dan Nanda sama-sama telanjang bulat tanpa ada sehelai benang kecuali selimut yg menutupi tubuh mereka.

Merasa sedikit terusik krn pergerakan pada ranjangnya Nanda pun terbangun. Saat dengan jelas matanya menatap langsung pada denri ia pun terkejut sendiri dan duduk seraya menarik selimut mencoba menutupi tubuhnya sebatas dada.

" De den...ma.maaf, ak aku bisa jelasin. Ini...ini salah paham." Jelasnya gugup krn sedari tadi denri hanya diam dan menatapnya penuh murka.

" Apa yg mau lu jelasin!?" Tanya denri dingin dengan tatapan menusuk tajam.

" Ini...tadi malam...ak aku...."

Bughhh bughhh...

Omongan Nanda tertahan krn denri tanpa aba-aba memukul Nanda membabi buta. Tamparannya sungguh kuat dan beringas sampai-sampai Nanda mengeluarkan darah dihidung dan sudut mulutnya.

" Hah hah hah lu...lu gay in gw, gw sahabat lu dan lu tau gw benci dengan yg namanya gay. Lu denger GAY!!!" Hardik denri sesaat setelah ia menghentikan aksinya menghakimi Nanda.

Kau Pertama & Terakhir " End "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang