Basket

421 43 4
                                    

"Chaeng, kau jadi tanding basket?" Tanya mina.

"Iya jadi" ucap chaeng sambil makan.

Mereka sedang makan di kantin berdua saat ini, sambil membicarakan hal hal yang sedang trending di kampus mereka atau terkadang bercanda. Hari ini chaeyoung akan tanding basket, chaeng berharap mina lah yang akan menyemangati dan membawakan nya air. Yah itu sudah di iyakan oleh mina dan itu membuat chaeng senang dan melupakan kekesalannya soal perpustakaan tadi.

"Kau mau menyemangati dan memberiku minum nanti?" Tanya chaeyoung pada mina.

"Kenapa tidak?" Ucap mina tersenyum manis.

"Baiklah kalau begitu" ucap chaeng sambik tersenyum.

Jika di lihat lihat, chaeng mudah sekali memaafkan mina. Itu karna chaeng tidak bisa lama lama marah dengan mina, tak jarang juga saat chaeng marah.. ia sudah melupakan masalahnya tanpa mina mengetahui kalau ia sedang kesal dengan mina. Hal yang paling chaeng tidak suka adalah saat mina mengajak/meminta tolong pada chaeng untuk mencari tahu tentang gebetannya. Itu sakit:")

Pertandingan pun telah di mulai, (di skip aja karna mereka makannya lama). Awalnya sesuai yang di harapkan, mina berteriak paling keras menyebut nama chaeyoung (di larang ambigu). Dan itu membuat chaeng banyak mencetak poin. Cukup lama, hingga saat di tengah tengah prmainan suara mina hilang dan di gantikan dengan suara somi yang terus menyemangati chaeng. Pertandingan selesai, tim chaeng yang meraih paling banyak poin. 80% di cetak oleh chaeyoung. Chaeng mencari keberadaan mina dan menemukan mina sedang duduk berdua dengan bambam.. lagi lagi_-
Chaeyoung menghela napas.. lalu apa gunanya ia meng iyakan permintaan chaeng tadi? Ia melirik ke teman temannya yang sedang di beri minum oleh pacarnya. Sementara chaeng? Poor chaeyoung.

"Chaengie~" panggil somi.

"Ah iya?" Tanya chaeng.

"Ini ku bawakan untukmu" ucap somi memberikan botol air oada chaeng.

"Trimakasih, kau membuatku merasa tidak enak" ucap chaeng.

"Tak apa, minumlah.. kau pasti haus" ucap somi. Chaeng mengambil air tersebut lalu meminumnya.

"Kau mau makan denganku?" Tanya somi.

"Aku sudah makan tadi, bagaimana kalau membeli minum dan duduk di bawah pohon?" Tanya chaeng pada somi.

"Baiklah kalau begitu" ucap somi tersenyum.

Mereka pun pergi ke kantin untuk membeli minum, tentu saja chaeng yang membayar. Kemudian mereka duduk di bawah pohon dan saling bercerita. Somi adalah salah satu anak yang populer di kampus mereka. Somi yang berwajah cantik sekaligus imut itu dengan mudah memikat hati para namja di sekolah. Namun tidak dengan chaeyoung, ia cukup tertarik dengan somi, namun sayangnya hatinya sudah di ambil oleh mina. Somi terlahir dari keluarga yang bergelimang harta, meski begitu ia tak memiliki sifat sombong sedikitpun. Ia selalu merendah, ia menyukai chaeng sejak awal kuliah. Menurutnya chaeyoung sangat sempurna. Ia juga tau bagaimana keadaan chaeyoung dan mina, ia sangat.. terkejut dan ia merasa sangat tak tega melihat chaeng yang hanya bisa melihat mina dengan pria lain. Ia juga kadang bingung bagaimana bisa mina tak tertarik pada chaeyoung. Kalau ia menjadi mina pasti sudah di terima sejak masi di orok.

"Chaeng, bagaimana kau dan mina?" Tanya somi.

"Yah, seperti biasa" ucap chaeng pasrah.

"Apa aku terlalu lancang?" Tanya somi.

"Ah tidak, kau satu satunya orang yang mengerti keadaanku" ucap chaeng sambil tersenyum.

"Kau tak mencoba mengungkapkan perasaanmu lagi?" Tanya somi.

"Mungkin tidak, ia akan menolak ku lagi. Ia sedang menyukai bambam dan aku tau dia sangat antusias" ucap chaeng lemah.

"Bambam? Anak itu?" Tanya somi kaget.

"Iya, memang kenapa?" Tanya chaeng.

"Aku kaget saja, bagaimana bisa ia lebih tertarik pada laki laki seperti bambam daripada dengan mu?" Somi bingung.

"Ntahlah, hanya mina dan tuhan yang tau" ucap chaeng.

"Sabar ya chaeng, aku yakin tuhan merencanakan sesuatu untuk mu" ucap somi memberi semangat. Chaeng tersenyum.

"Iya" ucap chaeng.

"Kau tak mau kembali ke kelas?" Tanya somi.

"Ah iya aku lupa akan ada kelas.. somi aku duluan ya.. trimakasih, maaf sudah merepotkanmu" ucap chaeng tersenyum tulus.

"Ah tidak apa apa" ucap somi. Chaeng tersenyum kemudian pergi ke kelasnya.

Saat masuk kelas mina sudah ada di sana, dia sedang berbicara berdua dengan bambam. Chaeng mengabaikan mina sebagaimana mina mengabaikan chaeng. Mina sempat menoleh ke arah chaeng namun chaeng terus berjalan duduk di kursi paling depan yang hanya tersisa satu. Sementara mina di kursi belakang. Melihat chaeng yang sepertinya marah dengan dia mina merasa tidak enak.. ia ingin meminta maaf pada chaeng, namun mungkin nanti saja. Ia masih ingin berdua dengan bambam. (Maafkan author, ini akuthor nulis juga dalam keadaan emosi:v). Dosen pun masuk. Mereka mengikuti pelajaran dengan serius, namun tidak dengan bambam dan juga mina. Mereka lebih memilih untuk berbicara berdua dari pada fokus pada pelajaran. Chaeyoung merasa kecewa, mina melihatnya namun tak menghampirinya untuk meminta maaf. Ntah bagaimana pola pikir mina.

Saat pelajaran selesai mina dan bambam masih berduaan dan sementara chaeng sudah keluar menuju kelas selanjutnya. Di kelas selanjutnya ia tak melihat mina, ternyata mina dan bambam datang terlambat. Chaeng masa bodoh, ia memilih fokus pada pelajaran. Saat pulang pun begitu, mina pulang sendiri karna chaeyoung sudah pulang terlebih dahulu. Itu tak masalah, karna mina pulang jalan kaki berdua dengan bambam.

20.46

Chaeng mendapatkan telpon dari mina, ia mengangkatnya.. ia pikir mina akan meminta maaf dengannya namun pikirannya salah, mina malah menceritakan tenyang bambam kepadanya. Chaeng hanya diam, ia tak mempedulikan ucapan mina.

"Kau sudah selesai bercerita?" Tanya chaeng.

"Ah sudah, aku sangat senang hari ini" ucap mina senang di seberanh telpon.

"Aku tak peduli, aku benci hari ini" ucap chaeyoung datar lalu menutup telponnya. Dan memilih untuk bertelponan dengan somi.

"Bagaimana chaeng? Dia sudah meminta maaf dengan mu?" Tanya somi pada chaeyoung.

"Boro boro minta maaf.. dia malah menceritakan bambam kepadaku selama 1 jam lebih" ucap chaeng kesal.

"Astaga.. kau sabar sekali ya chaeng.. tenanglah aku yakin kau bisa menghadapi dia" ucap somi menyemangati.

"Kau selalu mau mendengarkan ku somi, aku sangat beruntung memiliki teman sepertimu" ucap chaeng senang.

"Ah itu tidak masalah, kalau kau senang aku juga senang.." ucap somi.

"Baiklah" ucap chaeng.

"Chaengie" panggil somi.

"Ne?" Chaeng.

"Kalau kau sudah menyerah dengan mina.. aku ada di sini menunggumu" ucap somi pelan. Chaeng mengerti maksud somi.

"Maksudnya?" Tanya chaeng pura2 tidak tau.

"Ah tidak lupakan, aku tutup ya chaeng.. selamat malam" ucap somi menutup telpon.

Oh astaga, chaeng sangat ingin memilih somi. Tapi chaeng masih mencintai mina. Sangat tulus dari hatinya. Sabarkan lah chaeng:")












TBC

Klik tombol ☆

That Should Be Me |•MiChaeng•| HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang