Hari ini chaeyoung dan somi pulang bersama, karna memang chaeng ingin lebih dekat dengan somi dan melupakan perasaannya terhadap mina. Chaeng banyak bertanya tentang somi, ia ingin lebih mengenalnya. Ia juga ingin tau di mana rumah somi agar nanti malam ia bisa tau saat menjemput somi.
"Kita nanti akan kemana?" Tanya somi.
"Tempat bermain?" Tanya chaeng.
"Boleh saja, apa tidak keberatan jika kau menjemputku?" Tanya somi
"Kenapa keberatan? Aku yang mengajak mu untuk jalan jalan kan? Jadi aku juga yang harus menjemputmu" ucap chaeyoung, somi hanya tersenyum.
Rumah somi tak terlalu jauh dari kampus, jadi tak butuh waktu lama untuk sampai ke sana. Somi turun dari mobil dan berterima kasih pada chaeyoung.
"Terimakasih sudah mengantarku pulang chaeng" ucap somi tersenyum.
Setelah selesai mengantarkan somi pulang, chaeyoung pulang ke rumahnya. Sampai di rumah, ternyata ia sudah di tunggu oleh orang tuanya di ruang tamu.
"Ohh kau sudah pulang rupanya" ucap wanita paruh baya itu menghampiri chaeng.
"Kenapa? Kalian ingin mengatakan sesuatu?" Tanya chaeng peka.
"Duduklah di sini" ucap seorang pria yang sedang duduk di salah satu sofa.
Chaeng mengikuti apa kata pria itu.
"Chaeyoung, kau harus pergi" ucap pria itu lagi. Chaeng menghela napas.
"Kenapa kalian terus mengatakan hal itu?" Tanya chaeng.
"Ini demi kebaikan mu" ucap mereka.
"Bisakah di tunda dulu? Aku tak bisa pergi tiba tiba.. nanti aku di kira hantu" ucap chaeng.
"Baiklah kalau begitu, kau punya waktu 3 minggu chaeng" ucap pria itu lagi.
"Baiklah" ucap chaeng lalu pergi ke kamarnya.
17.23
Ia dan somi kini sedang bermain bersama. Somi harus jujur, chaeng adalah pria yang sangat menyenangkan. Selalu membuat seseorang yang sedang bersama nya tertawa dan merasa nyaman. Ia jadi heran kenapa mina tak melirik pada chaeng sama sekali.
"Kau tau? Aku sangat ahli memainkan permainan2 seperti ini" ucap chaeng menyombongkan diri.
"Oh pede sekali tuan? Dapatkan semua bonekanya.. aku akan mengakuinya" ucap somi.
"Baiklah" ucap chaeng.
Chaeng memainkan banyak permainan dan mendapatkan banyak sekali boneka. Dan somi terkejut akan hal itu.
"Ini untukmu" ucap chaeng memberikan semua bonekanya kepada somi.
"Astaga ini berat chaeng" ucap somi kesusahan membawa. Chaeng tertawa lalu membantu membawa sebagian boneka.
"Ternyata kau sangat ahli ya? Kau sering datang ke sini?" Tanya somi.
"Tentu, aku sering kemari bersama mina" ucap chaeng sambil menunduk dan menghela napas.
"Ah sepertinya aku salah bertanya.." ucap somi dengan nada tidak enak.
"Tak apa, kau mau es cream? Atau makan sesuatu?" Tanya chaeng.
"Es cream boleh" ucap somi seraya tersenyum.
"Baiklah ayo" ucap chaeng.
Chaeng menggandeng tangan somi pergi ke kedai es cream. Mereka duduk berdua sambil berbincang2 tentang hal hal yang di gosipkan di kampus mereka. Begitulah, jika dengan somi. Chaeng jadi ikut menggibah:")
"Chaeng apa kau keberatan jika aku membahas bambam?" Tanya somi.
"Tidak, lebih baik bahas sesuatu dari pada canggung" ucap chaeng.
"Aku sedikit curiga dengan bambam" ucap somi.
"Curiga kenapa?" Tanya chaeng.
"Ehm tidak, bambam itu pendiam, dia juga kutu buku.. tapi bagaimana nilainya selalu paling jelek?" Tanya somi.
"Mungkin memang sudah jatahnya seperti itu" ucap chaeng.
"Bagaimana dengan mina? Apa prestasinya terganggu?" Tanya somi.
"Hm.. yahh, nilainya mulai menurun" ucap chaeng menghela napas.
"Kau sudah mencoba berbicara dengan mina soal bambam?" Tanya somi.
"Percuma, ku lakukan itu banyak kali.. jangankan mendengar, menoleh kepadaku saja dia enggan jika aku dan dia membahas tentang keanehan bambam" ucap chaeng sambil menunduk.
"Kau yang sabar ya chaeng" ucap somi memegang bahu chaeng. Chaeng tersenyum dan mengangguk.
"Kau bisa mengantarku ke toko buku?" Tanya somi.
"Kenapa tidak?" Ucap chaeng.
Mereka pun segera menuju ke mobil. Chaeng menjalankan mobil nya ke toko buku yang di inginkan somi. Mereka memasuki toko buku itu dan chaeng menunggu somi memilih buku yang ia perlukan sambil melihat2. Setelah beberapa menit somi telah mendapatkan bukunya dan mereka pergi ke kasir. Chaeng sebenarnya ingin membayar buku yang di beli somi, namun somi menolak dengan alasan dia juga punya uang. Jadi chaeyoung pasrah saja, saat buku itu di bungkus chaeng melihat ke luar jendela. Niat nya mau melihat keadaan di luar, namun ia melihat bambam. Tidak, sebenarnya chaeng juga ragu kalau itu bambam. Dia dan somi ke luar toko dan chaeng meneliti lagi jaket yang di kenakan pria yang mirip bambam itu.
"Apa yang kau lihat?" Tanya somi mengikuti arah pandang chaeng.
"Itu bambam bukan?" Tanya chaeng. Somi melihat orang itu.
"Itu jaket yang sama" ucap somi. Mereka bertatapan.
"Kita ikuti" ucap mereka berdua bersamaan dengan mantap.
Mereka pun mulai mengendap2 dan mengikuti kemana bambam pergi. Mereka tak menggunakan mobil, karna pastinya akan sangat mencurigakan jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Mereka mengikuti kemana pun bambam pergi, sampai bambam pergi ke sebuah gang yang kosong dan gelap. Bambam membawa sebuah tas. Sebelum bambam masuk ke gang itu, chaeng sempat mengambil video. Dan mereka kehilangan jejak bambam di gang itu. Bagaimana pun, gang itu sangat sepi dan lumayan gelap jadi pasti mustahil jika mereka mengikuti bambam. Yang ada mereka malah kepergok dan tak akan bisa mengikuti ke mana tujuan utama bambam, karna dia pasti akan lari pulang ke rumahnya.
"Sial" umpat chaeyoung.
"Tak apa chaeng, kau sudah punya video nya.. tinggal kau periksa dan cocokkan dengan barang barang milik bambam" ucap somi.
"Kemana dia akan pergi?" Bingung chaeng.
"Kita ikuti lain kali, kita harus sabar.. jika kita ikuti dengan persiapan yang mantap dan bertahap aku takin kita bisa menemukan tujuan utama bambam" ucap somi.
"Kau benar, kita tak bisa langsung mencari tujuan utamanya.. harus bertahap dan persiapan yang matang" ucap chaeng.
"Kita ikuti lain kali.. aku yakin dia akan kembali lagi" ucap somi.
"Tapi bagaimana caranya?" Tanya chaeng.
"Kita pikirkan dulu.." ucap somi.
"Baiklah, ayo kita pulang.. ini sudah malam" ucap chaeng. Somi mengangguk.
Setelah mengikuti seorang pria yang di sangka sangka adalah bambam. Mereka berdua pulang karna memang sudah larut malam. Dan juga pastinya memikirkan bagaimana caranya mereka bisa tau kemana tujuan utama bambam.
TBC
Klik tombol ☆
Ku up in^^
Nanti kalau yang 'Paint |•MiChaeng•|' udah end, aku bakal fokus ke cerita ini dan insyaallah up tiap hari^^
KAMU SEDANG MEMBACA
That Should Be Me |•MiChaeng•| HIAT
FanfictionCerita ini di buat karna terinspirasi oleh salah satu lagu twice yang di tulis oleh chaeyoung dan jihyo yang berjudul 'Eye Eye Eye'. mengisahkan tentang chaeyoung yang jatuh cinta pada mina, namun tidak dengan mina. mina jatuh cinta pada pria lain m...