bambam pt.2

526 48 5
                                    

Setelah kejadian semalam, chaeng dan somi memutuskan bertemu di kantin dan membahas soal bambam karna memang kebetulan chaeng dan somi tidak ada kelas pagi dan membuat keduanya bisa berdiskusi tanpa di kejar dengan waktu.

"Apa menuritmu semalam itu benar benar bambam?" Tanya somi.

"Ntah lah ku pikir begitu.. karna kalau di lihat lihat jaket dan sepatu yang ia pakai itu sama seperti milik bambam.." ucap chaeng.

"Kau benar, begini saja kita tempelkan alat pelacak pada tubuh bambam dan kita pantau dari jauh kemana bambam pergi.. setelah kita tau tempat tujuannya kita akan mencari jalan pintas untuk mencari tau apa yang ia lakukan di tempat itu.. dan setelah kita tau apa yang ia lakukan.. jika ia melakukan hal yang buruk maka kita akan mengumpulkan bukti untuk melapor ke polisi dan mengatakan yang sebenarnya pada mina.. namun jika tidak, yah setidaknya kita sudah tau apa yang dia lakukan" ucap somi menjelaskan rencananya.

"Hm.. tapi alat pelacak apa?" Tanya chaeng.

"Bubuk pelacak" ucap somi.

"Bubuk pelacak?" Tanya chaeyoung. Somi mengeluarkan botol berisi sebuah bubuk dan remot.

"Ini bubuknya. Cukup kau oleskan bubuk ini pada tubuh bambam lalu kau tekan tombol ini maka bubuk itu akan meresap sendiri ke tubuh bambam dan kita bisa memantau kemanapun dia pergi dari hp" ucap somi.

"Jadi aku hanya akan menempelkan bubuk ini pada permukaan kulitnya?" Tanya chaeng.

"Dan aku akan memantau kalian dari jauh, jika sekiranya bubuk itu sudah menempel aku akan segera menekan tombol ini dan kita bisa menjalankan rencana kita" tambah somi.

"Rencana bagus" ucap chaeng.

........

"Bambam" panggil chaeng pada bambam.

"Ne?" Jawab bambam lirih.

"Ini bukumu bukan?" Tanya chaeng sambil menyodorkan sebuah buku.

"Ah, ne.. trimakasih" jawab bambam masih dengan suara yang lirih lalu mengambil buku tersebut.

"Sama sama, aku pergi dulu ya" ucap chaeng menepuk bahu bambam lalu pergi meninggalkannya.

Chaeng mendekat ke arah seorang wanita yang sedang bersembunyi di balik pohon.

"Bagaimana? Sudah kau tekan?" Tanya chaeng.

"Sudah, nanti malam kita bertemu di restoran" ucap somi. Chaeng mengangguk.

"Yasudah aku pergi dulu, aku ada kelas 15 menit lagi" ucap chaeng.

"Baiklah, sampai jumpa chaeng" ucap somi sambil tersenyum. Chaeng membalas nya dengan anggukan.

Chaeng segera berjalan santai menuju ke gedung kelasnya itu. Saat sedang asik berjalan ia mulai merasa ada yang kurang. Ya, mina. Jujur chaeng merindukan mina. Sudah cukup lama chaeng tak berbicara pada mina. Tapi biarkan saja, chaeng akan mulai berbicara normal pada mina saat ia menemukan siapa bambam sebenarnya. Selama ini chaeng tak masalah jika mina punya seorang kekasih walau itu sangat menyayat hati nya namun jika di lihat lihat kekasih mina selama ini tak ada yang semencurigakan bambam. Mantan kekasih mina selama ini cukup akrab dengannya jadi ia tak terlalu khawatir. Namun bambam ini sangat aneh, dan apa yang membuat mina tertarik padanya?. Ia terus berpikir hingga tak terasa ia sudah sampai di kelasnya. Ia segera masuk dan mengambil tempat duduk paling depan yang kebetulan kosong. Dan itu dia, mina sedang berdua dengan bambam di belakang sana. Chaeng duduk dan menghela napasnya. Tak butuh waktu lama dosen datang dan mulai memberikan materi. Seharian itu tak ada yang spesial bagi chaeng. Jadi ia memutuskan untuk langsung pulang saja. Namun saat pulang mina mencegahnya.

That Should Be Me |•MiChaeng•| HIATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang