Awas ada typo ya!
Papa
Ada tagihan kartu kredit untuk bayar
7 ranjang yg kamu beli online. 7
ranjang itu buat apa sayang?(Y/n)
Untuk dreamies pah.
Di tempat lain sang ayah mengerutkan keningnya. Benar-benar tidak mengerti apa isi pikiran anaknyaLelaki paruh baya itu hendak menekan icon 'Voice Call' untuk menelpon anaknya. Tapi sayang, tuntutan kerja kembali menarik atensinya. Tapi sebelum ia kembali fokus bekerja, terlebih dahulu ia meng-cancel pesanan anaknya
Kejam.
Kamu hendak bangkit dari duduk kamu dengan sedikit tertatih,bersamaan dengan Chenle dan Jisung yg masuk. Kamu masih senang dengan kesempatan emas ini. Sampai kamu hampir jatuh. Dengan sigap Jisung memegang tangan kanan kamu dan Chenle memegang tangan kiri kamu, namun kamu tetap terjatuh dengan keras ke ranjang
"Eh, maaf, noona. Aku kaget jadi gak nahan noona dengan benar" Jelas Jisung diangguki oleh Chenle
"Gak papa. Dimana yg lain?" Jisung menggedikkan bahunya
"Cih Jisung. Kamu lupa kita di sini suruh jemput (Y/n). Kan kita mau main di balkon sama dreamies lainnya" Jisung menjitak kepalanya sendiri setelah mendengar penuturan Chenle
"Jisung lucu banget sih!" Kamu mencubit pipi Jisung membuat sang pemilik pipi sedikit merona dan salah tingkah
"Ayo (Y/n). Kita main sesuatu yg ekstrim!" Chenle menggandeng tangan kamu dan menyimpannya di saku Hoodie nya
Kalian menuju balkon kamar lama kamu. Memang di kamar lama kamu ada balkon yg sedikit lebar dan sangat sejuk karena sinar matahari tertutupi oleh ranting pohon besar yg tumbuh di samping kamar kamu
"Aduh aku cape. Duduk dulu sebentar ya" Kamu melepaskan genggaman Chenle dan duduk di salah satu anak tangga yg menuju ke lantai dua
"Oke aku tungguin di sini. Kalo suruh gendong aku angkat tangan deh" Kamu terkekeh kecil karena lawakan Chenle
Padahal di tinggi badan ku yg tak seberapa tinggi juga berat badan yg tak terlalu berat ini. Harusnya Chenle dengan badan gagah dan sehatnya bisa mengangkat ku.-(Y/n)
Bukannya berharap. Kamu hanya sedikit kecewa. Terlebih lagi Jisung yg sudah pergi lebih dulu ke balkon
"Ayo (Y/n)" Kamu mengangguk dan kembali berjalan
Dengan lutut bergetar hebat, wajah memerah, dan keringat yg seperti mengguyur wajah kamu akhirnya kamu pun sampai di balkon. Jangan tanya keadaannya, kamu seperti ingin pingsan tapi setelah mendengar suara tawa Mark dan Haechan yg bersautan, membuat mood kamu kembali pulih
"Fans itu malah membelikan ku boneka Barbie padahal dia tau aku maniak Moomin. Memang dia pikir aku gadis umur 7 tahunan?" Renjun bercerita sambil mengotak atik ponselnya. Ceritanya tentu mendapat respon gelak tawa dari yg mendengarnya
"Ah aku jadi ingat fans yg memberikan ku bingkai foto yg indah. Tapi sayang fotonya menjijikkan" Jeno juga ikut bercerita
"Memang foto apa?" Tanya Haechan yg memang paling kepo
"Foto Renjun sedang mengupil" Renjun memukul kepala Jeno
"Kenapa jadi aku, idiot?!" Ujar Renjun berapi-api
"Mungkin dia NoRen shipper. Ngahahahaha" Haechan tertawa mendengar ucapannya sendiri begitu juga yg lainnya
"Hey mau sampai kapan kita mengabaikan bidadari" Jaemin berpindah tempat duduk ke samping kamu dan merangkul bahu kamu
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time [NCT DREAM X You]✔
Fiksi PenggemarBahagia Ku >> Beautiful Time ❝ Tentang waktu yg berjalan cepat namun menciptakan momen yg indah. Itulah Beautiful Time ❞ Kisah kamu yg tiba-tiba hidup bersama segerombol 'KPop Idol Male' yg sedang booming saat ini, yaitu NCT DREAM Tapi ada kisah jan...