0.2 | Bertemu dengan Dia ✓

171 22 0
                                    

"— waktu itu aku bertanya, siapa kah pasang sang senja jika bukan fajar ? Lalu, dengan goblok nya kamu jawab 'juleha'."

ᚕᚕᚕᚕᚕ

Hyera berjalan sembari menenteng kresek putih berlogo sebuah minimarket. Dengan kaos putih kebesaran, celana kain selutut dam jangan lupakan swallo di kaki nya, Hyera melangkah untuk pulang.

Rumah mereka yang baru terletak tidak jauh dari SMA Bakti. Hanya perlu 15 menit jika jalanan tidak macet. Tapi, Jakarta tanpa macet kayak nya mustahil.

Rambut hitam nya yang di biarkan tergerai itu berkibar di tiup angin. Obsidian Hitam itu menatap lurus kedepan, menghiraukan makhluk makhluk yang terus menatap nya sepanjang perjalanan.

Hyera selalu mencoba mengabaikan mereka. Mencoba sekuat mungkin agar makhluk makhluk itu tidak menyadari bahwa Hyera dapat melihat mereka.

Namun, sebuah sosok di dekat rumah nya menarik perhatian Hyera. Sosok berwujud anak laki laki seusianya itu terlihat menatap kesal pada mbak kunti yang berdiri di dahan pohon mangga milik tetangga Hyera.

'Tampan.' batin nya.

Hyera mendekat. Masa bodoh di bilang gila !! Arwah itu benar benar tampan untuk ukuran hantu gentayangan yang pernah dia lihat.

Semakin dekat, Hyera semakin menyadari. Anak laki laki ini belum meninggal.

Biasa nya, akan ada cahaya hitam samar yang membungkus arwah arwah yang pernah di lihat oleh Hyera. Akan berwarna pekat jika mereka sudah meninggal untuk waktu yang lama. Dan berwarna keabuan untuk mereka yang mungkin tersesat.

Tersesat. Adalah sebutan Hyera untuk arwah yang belum jelas kematian nya. Berada di antara dua dunia, terjebak dalam suatu masalah hingga membuat mereka berada di ambang ambang. Antara tak ingin lagi hidup, namun enggan untuk mati sebab ada masalah di dunia yang harus mereka urus terlebih dahulu.

Dan yang harus Hyera waspadai adalah mereka yang berwarna merah. Makhluk makhluk itu mati dalam keadaan penuh dendam. Mereka memiliki energi negatif lebih banyak dari makhluk yang lain. Hyera biasa nya akan pusing dan mual. Paling parah, Hyera pernah pingsan hampir seharian !!

Kemampuan Hyera ini memang sudah ada dari lahir. Seluruh keluarga Nakamoto memiliki kemampuan ini. Keluarga Hyera memang mengikuti sebuah paham tertentu. Namun, yang mengetahui nya hanya anak laki laki dari setiap keluarga.

Sekali dalam setahun, akan ada saat di mana mama papa dan kak Yuta pergi dari rumah sehari penuh tanpa membawa Hyera. Lalu mereka akan pulang tengah malam dengan pakaian putih yang terlihat mengerikan di mata Hyera.

Ah sudah lah. Biarkan itu menjadi urusan orang tua nya.

Mari kita berkenalan dengan hantu tampan itu !!

"Hai.. Hust hust !!" Hyera berbisik memanggil arwah itu. Walaupun dia berkata masa bodoh dengan omongan orang, di gosipi memiliki kelainan jiwa juga bukan hal yang bagus !!

Dan siapa sangka, si tampan itu menoleh dan membelalakkan mata mengetahui sang gadis menatap nya.

Dia menunjuk diri nya sendiri, dan Hyera mengangguk. Anak laki laki itu berjalan mendekati Hyera. iya berjalan !! Kan sudah Hyera bilang, si tampan ini belum meninggal.

Hyera kembali menunjuk rumah nya, mengode untuk berbicara di dalam. Dan anak laki laki itu mengangguk.

Hyera membuka pintu dan menaruh belanjaan nya di atas meja ruang tamu. Ini hari minggu, biasa nya Yuta akan tidur seharian dan bangun saat ingat. Tapi kali ini, Hyera menemukan kakak laki laki nya itu sedang bermain ps di ruangan yang sama.

"Tumben bangun hari minggu. Ada janji sana kak Jef ya ?"

"EH ANJIR !! kaget dek sumpah. pencet bel kek ! Jangan asal main masuk aja." keluh Yuta, Hyera mendelik. "Ya kali masuk rumah sendiri pencet bel !!" kata nya

"Eh btw, aku bawa oleh oleh. Tengok belakang napa kak." mendengar itu, Yuta sontak menoleh kebelakang. Melihat ke arah 'si tampan' yang masih berdiri di ambang pintu.

"Itu hantu yang dari tadi kelahi sama si kunti kan ?" tanya Yuta

"Hoo. Kok tau ?"

"Ya iyalah !! Suara nya kedengeran ampe mimpi kakak."

"Dih ? Bisa gitu ?"

"Bisa lah !!"

Hyera mendelik (lagi). Lalu, menarik anak laki laki itu menuju kamar nya di lantai dua. Kamar yang di dominasi warna pastel ini berukuran luas untuk ukuran kamar anak Sma. Lemari besar berisi boneka dan rak buku berjejer rapi di sudut ruangan bersama lemari pakaian. Meja rias terlihat berada di samping kiri Kasur yang berada di tengah tengah ruangan. jangan lupakan foto foto polaroid yang di jepit pada seutas tali di sebuah dinding kosong.

Benar benar kamar anak perempuan.

"Ayo duduk dulu. Aku mau cuci muka bentar." Hyera masuk ke dalam sebuah pintu yang ternyata adalah toilet. Arwah laki laki itu duduk di kasur dengan sprai ungu itu sambil menatap seluruh ruangan

'Rumah orang kaya.' pikirnya.

Cklek

Pintu terbuka. Nampak Hyera yang keluar sambil membawa handuk kecil di tangan nya. Wajah sembab nya terlihat, kulit pucat itu benar benar teduh.

"Oh iya, nama lo siapa ?"

"Jaemin, Na Jaemin."





━━━━━━━━

Hai. Chap 2 up.

Vote sama komen nya jangan lupa.

U N S E E N | Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang