ver3 [guwenchana?]

522 64 2
                                    




     Cuaca Yang bagus sebelumnya ,tapi kenapa Malam ini jadi seburuk ini ,angin Dan derasnya hujan menghujam tubuh Kurus Doyoung Yang sudah sangat lemah,kenyataan-kenyataan menyakitkan  terus menmaparnya.

Ia seorang pria aneh Yang hamil, Jaehyun sang kekasih tidak mau mengakuinya ,orang Tua Yang mengusirnya Dan sekarang ia sangat lapar.

Sweater Chocho Yang basah Masih melekat Di tubuhnya ,lengan baju Yang jadi Korban Dari tangisnya.

Tanpa sadar kaki sudah melangkah Di depan sebuah toko roti, Doyoung menoleh kedalam lewat kaca pembatas ,orang-orang Dan pasangan mereka menikmati hangatnya kopi Dan manisnya Roti Di cuaca sedingin ini ,

Doyoung melirik bungkusan roti Di tangnya ,duduk Di bangku depan toko menikmati Roti Yang Masih tetap enak ,tanpa sadar seulas senyuman terukir Di Wajahnya Yang pucat, Si roti sudah menyelamatkan setidaknya sekarang Mood doyoung .

Tapi Entah bagai mana setetes air Mata turun Dari pipi tirusnya , Doyoung memakan roto dengan tangis Dan senyuman?

Doyoung benar benar meratapi kesialan Yang tuhan berikan padanya, Apa maksud tuhan? ,Ia sudah lahir Dari keluarga sederhana ,tidak pintar Sama sekali Di benci banyak orang Karna lemah, kenapa tuhan harus menghukumnya lagi.

"Salah Ku apa..hiks"

"Eoh , Pria kelinci"  Taeyong keluardari Tokonya berniat mau pulang ,toh dia bossnya jadi Dia bebas pulang kapan Saja ,tapi Dia malah menemukan pria kelinci Di Tokonya

Kelinci itu Salah tempat tersasar, setidaknya jika ingin tersaar pergilah ke huta ,bukanya ke kandang Wolves

"Hyung Yang memberi Ku roti?" Doyoung balik bertanya.

"Kau baik-baik Saja?" Tanya Taeyong Ragu saat melihat keadaan Doyoung Yang berantakan.

"Mau masuk Dan bicara?"

Buru-buru Doyoung menggeleng, menolak tawaran baik Taeyong, inilah kebiasaan Doyoung selalu menolak kebaikan orang.

"Aku Akan segera pergi" Doyoung sudah berdiri Dan siap pergi sebelum sebuah tangan menariknya kembali

"Aku tau tempat Yang baik untuk bercerita"

Doyoung tidak tau apa Yang terjadi padanya ,tatapan Taeyong Dan ucapnya  begitu menyentuh , Taeyong orang asing Yang membuatnya menangis Dan Taeyong menjadi satu-satunya orang asing Yang Doyoung peluk tiba-tiba.

"Kau tidak baik-baik Saja,dasar kelinci" Taeyong tersenyum miring Dan membalas pelukan Doyoung.

"Hiks ..hikss..tolong Aku tidak ta-tau lagi harus apa"

"Apa Yang terjadi?"



÷




Doyoung melihat-lihat isi rumah minimalist miliki Sepupu Taeyong ini ,sederhana ,hangat Dan juga sepertinya Sepupumya menjual Bunga.

Ia Taeyong membawa Doyoung kerumah Sepupunya ,setelah mendengar cerita menyedihkan si kelinci Taeyong ikut iba Dan tersentuh.

"Doyoung ini Sepupu Ku Ten, Dan Ten ini Doyoung" Doyoung menatap seorang pria munggil hampir sepertinya berdiri Di sebelah Taeyong ,tatapannya terlihat tidak senang.

"Jangan pedulikan Wajahnya ,ia memang terlahir dengan wajah mengerikan" Ten mencubit pinggang Sepupunya itu.

"Jangan  pedulikan ucapan nya, Nama Ku Ten Sepupu si bodoh Taeyong ini"

Ternyata orangnya ramah- batin Doyoung tersenyum

"Kau tau Aku ini lulusan-"

"Berhenti mengoceh kau membuat Doyoung takut"

Doyoung langsung menggeleng "Aku baik-baik Saja" suara Doyoung lembut

"Aigoo-yaa~ suara mu lembut sekali" ten mengambil duduk Di sebelah Doyoung, pujianya membuat Rona Mera menjalar Di kedua pipi Doyoung.

"Dia Akan menginap Di rumah mu" Taeyong mulai ke topik pembicaraan

"Apa??! itu tidak mungkin!"

Helaan nafas terdengar " ia Akan menjaga toko Bunga mu saat kau kuliah ,Dan biarkan ia tinggal bersama mu"

"Tapi kenapa harus?" Ten Masih terus mengutarakan pertanyaanya.

Doyoung tidak tega membiarkan Taeyong Yang sepertinya sangat lelah, ia berinisiatif untuk menjelaskan pada Ten tapi

"Doyoung itu hamil ,Dan Di usir Dari rumah"

"Doyo-APA??!!"  Teriakan Ten sangat kencang ,ia menatap Doyoung tajam ,membuat Doyoung bergetar ketakutan.

"Ma-maaf" lirih Doyoung.

"Kenapa Minta Maaf?" Tanya ten

"Aku aneh"

"Oh Bung kau luar biasa!" Doyoung mengangkat kepalnya tegap menatap Ten dengan Mata kelincinya.

"Kau bilang apa tadi"

"Kau luar biasa kau tau, Aku juga pasangan gay seperti mu , kau bukan pria aneh kau itu isti-mewah!" Ten berucap dengan menggebu-gebu

"Lalu Apa Yang terjadi?" Tanya ten penasaran, mengabaikan Taeyong Yang menatapnya tidak suka.

Sedngkan Doyoung tersenyum-senyum.

"Orang Tua Ku mengusir Ku ,dan kekasih ku membenci Ku" Ucap Doyoung pelan.

Raut wajah ten ikut sedih "basti sangat berat ,punya kekasih Yang bodoh " ten mengelus pundak Doyoung ,menyemangati Doyoung Yang mulai ingin menagis.

"Dan kekasihnya menyurusnya untuk menggugurkan si bayi" itu suara Taeyong ,

"Sungguh?" Tanya ten "Aruskah Kita membunuh pria itu sekarang, biar Ku patahkan sendi sendingnya  Dan Ku patahkan penisnya ?" Tambahnya dengan ucapan vulgarnya.

Malah mengundang tawa kecil Doyoung., Membuat ten Makin gemas melihat senyumnya " astaga kau Manis sekali" Ten mencubit pipi Doyoung gemas.

"Nah sekarang pilih lah kamar mu ,kau boleh tinggal Di sini ,dengan syarat berkerja rumah serta menjaga toko hemm, Dan itu untuk selamanya"

"Aku janji jika sudah melahirkan baby Dan punya perkerjaan tetap aku Akan pindah".

" Itu masalah nanti ,oke"

Doyoung tetus-terusan mengucapkan terima  kasih pada Ten Dan tentu Saja Taeyong ,orang asing Yang baik.

Baru beberapa jam lalu ia mengeluh pada tuhan Dan sekarang tuhan sudah memberinya jawabnya.

Yaitu ia harus menghidupi Si bayi kecil.

Kau beruntung nak ,Ada orang baru Yang baik pada Kita .


OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang