Selama perjalanan pulang, Zara hanya membisu membuat Farhan menoleh dan bertanya seraya menyetir. "Kamu kenapa, Zara?"
Zara menoleh menatap wajah tampan Farhan, meskipun dari sanping. Namun, tetap saja Farhan sangat tampan, entah dari mana gen Farhan berasal, membuat banyak wanita ingin sekali dekat dengan Farhan.
Bahkan aura ketamanan Farhan sejak tadi CFD, banyak wanita yang melirik bahkan dengan terang-terangan tersenyum menggoda. Namun, Farhan bersikap santai dan biasa-biasa saja, karena sedang jalan dengan dirinya.
Beruntung sekali istrinya itu. Laki-laki yang kelihatan sekali menyayangi keluarga, ramah dan bersahabat. Lengkap sudah apa yang dimiliki Farhan, dari harta wanita dan tahta.
Itu semua adalah yang diidam-idamkan banyak laki-laki dan beruntungnya Farhan, memiliki semuanya.
"Ah... saya tidak kenapa-napa, kok, Mas Farhan."
"Nah, gitu dong. Panggil aku Mas Farhan aja. Kelihatannya akrab gitu, seperti tidak ada jarak sosial diantara kita, hehe."
Zara tertunduk malu dan pandangan matanya ia alihkan dari Farhan ke arah jalan. Kalau tetap menatap wajah tampan bossnya itu, entah kenapa pikirannya tertuju saat Farhan sedang mandi. Wajah Zara seperti kepiting rebus.
Farhan yang melihat perubahan wajah Zara, sontak membuat laki-laki itu langsung bertanya. "Zara. Kamu sakit? Wajah kamu merah banget, kamu demam?"
Zara terkejut dengan apa yang Farhan katakan, sehingga telapak tangannya langsung memegang pipinya sendiri. "Enggak kok, saya enggak demam. Saya hanya kepanasan aja, ac mobilnya rusak ya, Mas Farhan?"
"Hah? Masa sih. Ac mobil sejak tadi nyala kok."
Zara melebarkan matanya dengan menatap kembali jalanan dari pintu jendela mobil. "Oh, rasanya panas banget." ujarnya dengan membuka jendela mobilnya perlahan, sehingga anginpun mulai masuk. "Aaaaah adem."
Farhan melihat tingkah Zara, membuat Farhan tersenyum terkulum.
Selama perjalanan mengantar Zara pulang ke kosannya itu hanya ada keheningan. Setelah sampai didepan gang, Zara pun keluar dan menundukan kepalanya seraya menatap wajah tampan Farhan yang tengah tersenyum dibalik jok kemudinya.
"Mas Farhan terimakasih ya."
"Sama-sama. Jangan lupa besok kamu ke panthouse ya."
Zara tersenyum lebar dengan mengacungkan kedua jempolnya dihadapan Farhan.
"Siap boss... hati-hati dijalan ya, Mas Farhan."
"Iya, dadah."
"Dadah."
Farhan pun menjalankan mobilnya dan pergi meninggalkan area kosan Zara.
Zara memegang degup jantungnya yang mulai menggila dari tempatnya. "Entah kenapa pesona dari suami orang lain, ternyata jauh lebih menggoda dari pada lali-laki yang belum berkeluarga." gumamnya pada dirinya sendiri.
Zara menepuk pipinya sendiri untuk menyadarkan dirinya supaya jangan baper, karena Farhan yang begitu sangat baik padanya. "Sadar Zara, sadar."
Zara pun berbalik badan dengan berlari kecil menuju tempat kosnya.
□■□■□
Langkah kaki Zara menyusuri area tempat gym, dan tidak sengaja, ia kembali melihat Farhan sedang telanjang seraya berenang.
Pandangan mata Zara menatap setiap senti jejak tubuh Farhan yang basah saat berenang. Saat Farhan berenang dengan gaya punggung, mata Zara tak berkedip sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Orang Lain ✅
General Fiction⛔Sebagian Part Diihapus!!!⛔ Tersedia di Playstore & Play Books!! [Bijaklah dalam membaca] #1 In General Fiction PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⛔ --------------------------------------- SUAMI ORANG LAIN © 2019 Written || W a n d a n i e l 2 5