Vivi si sekretaris baru saja datang dengan Hani, terrngah-engah memanggil Zara yang tengah membawa baki penampan yang berisi dua cangkir kopi.
"Zara... itu kopi buat siapa? Kok ada dua?" tanya Vivi seraya menatap wajah Zara bergantian dengan Hani.
"Oh ini. Ada wanita diruangan Pak Farhan. Kayaknya sih tamunya Pak Farhan, deh." ucap Zara menjelaskan kepada Vivi dan Hani yang menatapnya dengan kening mengerut.
"Wanita?" ulang Hani memastikan. Dia pikir telinganya salah dengar. Namun, Hani mendesah lirih saat Zara kembali berujar.
"Iya, wanita. Orangnya cantik banget, Mbak."
"Cantik? Memangnya harus ya pake banget gitu?" Vivi berucap dengan nada tidak suka.
Sehingga Zara hanya bisa mengerutkan keningnya bingung. Kenapa Hani dan Vivi terlihat tidak senang kalau didalam ruangan Pak Farhan ada seorang wanita? Apakah asisten dan sekretaris Pak Farhan ini cemburu?
Zara hanya bisa geleng kepala saja saat kedua wanita cantik ini menyukai atasannya dengan pandangan berbeda. Apalagi Pak Farhan inikan sudah berkeluarga.
Kasihan benar istrinya, karena pak Farhan dikelilingi banyaknya wanita cantik. Tidak seperti dirinya yang hanya seorang OG biasa. Zara tidak berharap lebih. Bagaimanapun juga, bekerja diperusahaan ini saja sudah bersyukur banget.
"Mbak, saya permisi dulu ya. Mau nganterin minum."
Kedua wanita itu pun mengangguk mengiyakan, seraya melangkah ke tempat kerjanya masing-masing.
Zara masuk ke dalam ruangan Pak Farhan, atasan yang paling ganteng. Sebelumnua Zara mengetuk pintu dulu sebelum ia masuk.
Namun, saat ia masuk, justru pemandangan yang tidak disangka-sangka sebelumnya oleh Zara.
Seorang wanita itu tengah membenarkan kancing atasnya seraya berdiri yang tadinya duduk dipangkuan Pak Farhan. Zara tidak ingin berpikir yang tidak-tidak, karena melihat sekilas apa yang terjadi.
Siapa wanita itu? Kenapa Pak Farhan memangku wanita itu? Ada hubungan apa dengan wanita itu? Apa Pak Farhan sama saja seperti para boss-boss yang di tv, laki-laki yang bermata keranjang dan suka bermain wanita diluaran sana tanpa istrinya ketahui?
Banyak pertanyaan dipikiran Zara, tentang laki-laki yang menjadi atasan sekaligus bossnya langsunggnya itu.
"Minumanannya, Pak, Bu." ujarnya berbasa-basi seraya meletakan dua cangkir kopi itu ke atas meja. Setelah selesai, Zara pun undur diri.
□■□■□
Saat dipantry, Zara yang sedang membuatkan minuman untuk Vivi dan Hani dikejutkan dengan suara berat dari atasannya itu, Pak Farhan.
"Zara!"
"Iya?" ucapnya dengan membalikan badannya menatap Pak Farhan yang entah kenapa datang menemuinya. "Ada apa ya, Pak?"
"Mmmm... itu... tentang tadi apa yang kamu lihat diruanganku." ucap Farhan dengan nada sangat pelan. "Wanita itu adalah mantanku, sebelum aku menikah. Tapi, dia masih saja tertarik denganku. Meskipun aku sudah beristri."
Kening Zara mengerut dalam, saat ia mendengar penjelasan yang atasannya itu berikan padanya. Kenapa Farhan mau menjelaskan apa yang tidak patut diketahuinya? Seakan-akan kalau Farhan ini takut kalau Zara cemburu atau salah paham. Bukankah Zara hanyalah OG, lalu kenapa Farhan repot-repot mau menjelaskan apa yang terjadi tadi di ruang kerjanya.
"Iya, Pak. Sudahlah." Zara mengibas-ibaskan tangannya dengan senyuman lebarnya. "Apa yang terjadi diruangan Bapak, saya tidak memikirkannya, kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suami Orang Lain ✅
Fiksi Umum⛔Sebagian Part Diihapus!!!⛔ Tersedia di Playstore & Play Books!! [Bijaklah dalam membaca] #1 In General Fiction PLAGIAT DILARANG MENDEKAT ⛔ --------------------------------------- SUAMI ORANG LAIN © 2019 Written || W a n d a n i e l 2 5