Sinar Sore Hari.

39 6 1
                                    

"Entah apa yang kamu pikirkan Lin, Tapi, sebagai temanmu, aku khawatir!." Ucap Dennil

Dennil sudah terbiasa dengan sifat Linda yang seperti itu. Karena sifat judesnya itu sudah Linda miliki sejak lahir. Bagi Linda hanya kepada Ibunya Dennil saja ia bersikap ramah dan sopan. itu karena saat Linda kecil, ia sering di asuh oleh ibunya Dennil.

Saat ini, tampak pandangan Dennil menyorot ke arah Linda yang cuek dan tidak peduli itu. 

"Kamu sedang belajar bukan? pergi sana Nill!" 

Perilakunya yang seperti itu membuat Dennil semakin ingin memperbaiki ahlaknya.

"Aku ingin bicara!, setelah pulang sekolah, kamu harus ke rumahku Lin!." 

Tatapan Dennil begitu serius, bahkan Linda tidak bisa menjawab omonganya itu.

"Ini masih jam pelajaran, aku pergi dulu!. " Dengan berat hati ia pergi meninggalkan Linda yang sedang banyak masalah itu.

Beberapa jam setelahnya, Bell berbunyi menandakan itu adalah waktunya bagi pelajar untuk pulang ..

Akhirnya hari pertama sekolah Dennil pun selesai .

*** 

Sorenya Pukul 15 : 00 ...

Suasana sore itu di rumah Dennil tampak sepi, hanya ada Dennil yang sedang membereskan ruang tamunya. Ayah Dennil seperti biasa pergi bekerja sedari pagi, Febi sebagai anak tertua pun belum pulang dari perkuliahanya, serta ibu mereka yang juga tidak ada di rumah entah kemana.

Ia yang merasa kesepian lantas membunyikan ponselnya, menyetel lagu "Marigold" di ruang tamu yang baru saja ia bersihkan. Sambil menunggu Linda yang akan datang kerumahnya, ia jga mempersiapkan beberapa cemilan di meja untuk di sajikan depan wanita itu.

Suara gemuruh mesin motor matic terdengar di depan rumahnya. Ia pun lantas menoleh ke arah luar lewat jendela. Ia melihat wanita cantik yang mengenakan pakaian milenial terlihat turun dari motornya.

"Dia datang !" Ucap Dennil sambil bergegas keluar menyambut kedatangan Linda, meskipun agak sedikit murung, tapi Ia senang akan kedatangan linda ke rumahnya.

Dennil yang sudah membukakan pintu lantas mengajak Linda masuk, sambil melontarkan beberapa gurauan agar suasana tidak begitu canggung. Tetapi Linda hanya membalasnya dengan sedikit senyuman kecil saja.

Linda kemudian masuk ke rumah Dennil. Ini bukan pertama kalinya, sejak kecil Linda memang selalu berkunjung ke rumah Dennil, mengigat dulu Linda pernah di asuh oleh Ibunya Dennil.









Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SINARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang