Wkwkwk eh bro, jalan-jalan ke event bunkasai yuk
Sudah sejak sehari yang lalu chat itu tak kunjung dibalas Nabila. Biasanya tanpa berpikir panjang dia balas secepat kilat dengan jawaban singkat.
Kuy!
Namun kini setidaknya ada dua hal yang membuatnya menahan diri. Pertama; Jalan bareng cowok itu gak boleh. Duh gimana yah, dia galau. Cuma Ardin yang ngerti hobby Nabila. Gak ada yang lain selain Ardin. Mereka udah lima tahun menjalani hobby ini. Masa tiba-tiba Nabila absen sih? Gak enak banget kan.
Tapi gak enak juga ngelanggar sunnah rasulullah...
“Dari Ibnu Abbas, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Janganlah seorang laki-laki berkhalwat dengan seorang wanita kacuali jika bersama dengan mahrom sang wanita tersebut.’ Lalu berdirilah seseorang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji, dan aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini dan itu,’ maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Kembalilah!, dan berhajilah bersama istrimu.'” (HR. Al-Bukhari no. 5233 dan Muslim 2/975)
Kedua; dia tetap ingin pergi ke bunkasai tanpa Ardin. Tapi komentar kak Arin bikin langkahnya ragu.
"Aku gak bisa ngebayangin meninggal ditempat maksiat. Nau'dzubillah"
Kalimat yang membuat Nabila seketika ragu. Bunkasai itu bukan tempat maksiat kan? Cuma ada cosplayer yang emang sih pakai baju mini tapi kan lagi memperaktikkan karakter anime.
Oke mau dibela kayak apapun tetap aja itu maksiat. Eh, apa yang tidak menutup aurat itu ahli neraka? Ish kenapa bahas itu sih. Surga neraka itu kan hak Allah. Kita cuma dikasih bocoran, taat dapet pahala. Maksiat, melanggar seruan Allah dapet dosa.
Udah.
Nah Nab, pilih mana?
Hmmm... setelah uring-uringan hampir satu jam lamanya. Jadilah dia mengetik pesan ke Ardin, Sorry pak, no budget.
Udah biasa dia memanggil Ardin dengan pak Ardin. Lucu aja gitu. Btw, dia emang gak punya dana untuk beli atribut anime. Sekalipun dulunya dia sering di traktir Ardin. Bodo ah. Intinya Nabila gak pergi.
Huft, kok sejak hijrah jadi banyak larangannya yah?
Apa enggak lebih baik dia menjadi manusia yang serba gak tau hukum Allah?
Biar bebas dari pertanggung jawaban gitu. Kan kita dipertanggung jawabkan sesuai pengetahuan kita.
"Kelak akal itu yang akan dipertanggung jawabkan. Baik kafir atau muslim sama-sama dibekali akal untuk meraih hidayah. Makanya hidayah itu dijemput. Bukan di pantengin. Lagian, menuntut tsaqofah islam itu diwajibkan, fardhu 'ain dari buayan hingga liang lahat. Kamu mau menjadi mahluk yang serba gak tau sama aturan Allah?" Kata kak Arin.
Jleb.
Kok kayaknya hidup serba salah sih? Eh bukan deng, kepalaku yang salah. Benerkan? Gak mau jadi hamba durhaka euy!
To be continue
08.12.2019
12.59
Jkt.p

KAMU SEDANG MEMBACA
Berat
DiversosHijrah itu berat! Tapi kenapa banyak orang yang demen ngejalaninnya? by wahyujun