CHAPTER 1
Cahaya matahari pagi itu masih malu-malu menampakkan sinarnya saling beringingan dengan kicauan burung-burung kecil berusaha menyapa seluruh penghuni alam yang masih banyak terlelap dalam tidurnya. Namun laki-laki mungil bersurai perak terang itu sudah menyibukkan dirinya dan berkutat di dapur bersama beberapa bahan masakan yang akan ia olah menjadi sarapan kimbab alakadarnya.
Baekhyun yang mengenakan apron kuning terang dengan kaos putih kebesaran dan celana pendek selutut itu sudah asik memotong-motong wortel dan sosis sambil bersenandung kecil.
Sudah menjadi kebiasaan hampir setiap pagi ia akan bangun lebih awal supaya bisa membuat sarapan untuk sahabat tingginya sebelum kuliah. Karena Baekhyun sungguh hapal betul kebiasaan Chanyeol yang paling ia benci sejak dulu. Si tinggi itu pasti akan melewatkan sarapannya jika tidak disiapkan oleh tangan Baekhyun sendiri. Kadang Baekhyun tidak mengerti mengapa ia mau saja melayani Chanyeol seperti ini.
"Hannamdong UN villa-geee, eondeogeseo dareul bom—" Bibir tipis yang sedari tadi bersenandung kecil itu tiba-tiba terhenti ketika merasakan sebuah lengan melingkar di punggungnya dengan lembut dari belakang.
Baekhyun yang langsung paham siapa pemilik lengan besar tersebut hanya diam dan melanjutkan kegiatannya menggulung nasi dengan nori yang selanjutnya ia potong-potong kecil menjadi banyak bagian. Tak lama kemudian Baekhyun merasakan pergerakan kecil di bahunya. Seseorang sedang mengusakkan dagunya disana sembari mengeratkan pelukan di pinggangnya.
"Ck. Bisa tidak lepaskan aku dulu? Aku harus segera menyelesaikan makananmu, lalu mandi dan bersiap-siap, Chanyeol." Sahut Baekhyun kemudian karena merasa sedikit risih. Oh tentu saja, satu-satunya orang yang akan melakukan hal seperti itu pada Baekhyun adalah tidak lain dan tidak bukan seorang Park Chanyeol.
"Hmmm, aku masih mengantuk Baek. 5 menit." Sungguh rengekan yang sangat tidak cocok jika disandingkan dengan suara husky laki-laki tinggi itu yang justru semakin mengeratkan pelukannya di badan Baekhyun.
"Salahmu sendiri bangun sepagi ini, bodoh!" Balas Baekhyun kesal sembari sedikit mengerucutkan bibirnya beberapa senti. Matanya mendelik ke arah Chanyeol karena sahabatnya satu itu selalu berpotensi menjadi penyebab dirinya terlambat pergi ke kampus hampir setiap waktu.
"Heh, ini kan demi kau. Meski aku tidak ada kelas pagi, aku merelakan jam tidur pagiku demi bisa mengantarmu ke kampus. Kurang baik apa aku?"
Baekhyun mendengus kecil. "Oh lihatlah, si Park baik Chanyeol bicara. Persetan dengan kebaikanmu itu. Cepat menyingkir atau ingin kupatahkan lenganmu?" Ancamnya membuat Chanyeol menggeram kesal sebelum akhirnya melepaskan pelukan hangatnya dari tubuh Baekhyun. Ancaman laki-laki mungil itu memang tidak pernah main-main.
Pergelangan kaki Chanyeol pernah terkilir selama 2 minggu hanya karena ia mengejek Baekhyun ketika jaman SMA dulu yang langsung dihadiahi tendangan sangat keras dari laki-laki itu. Kadang Chanyeol juga bingung kenapa bisa muncul tenaga sebesar itu dari tubuh mungil sahabatnya.
Segera setelah Chanyeol melepaskan pelukannya, Baekhyun langsung melepaskan apronnya, dan meluncur pergi meninggalkan Chanyeol ke kamar mandi dan bersiap untuk pergi ke kampus.
"Cuek sekali dia pagi ini." Gumam Chanyeol perlahan namun dengan mata berbinar-binar begitu melihat deretan kimbab favoritnya terjejer rapi di hadapannya.
Chanyeol dan Baekhyun memang tinggal di satu unit apartement yang sama dan berjarak tidak terlalu jauh dari Universitas Yonsei. Anggaplah itu adalah cara Baekhyun untuk menghemat pengeluarannya. Karena Chanyeol dengan senang hati mau membayar lebih dari setengahnya asalkan dirinya mau tinggal satu apartement dengan Chanyeol selama masa kuliahnya di Yonsei. Sedangkan Chanyeol? Dia hanya ikut-ikutan Baekhyun saja. Tidak rela jika berjauhan katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[08]Backfire - Chanbaek
FanfictionBagaimana jika kamu memiliki sahabat yang menyukai sejenisnya? Melangkah mundur? Menganggunya? Atau malah balik menyukainya? Park Chanyeol dan Byun Baekhyun adalah 2 sahabat yang tidak pernah melibatkan perasaan dalam hubungan mereka. Mereka selalu...