BACKFIRE - 3

4.5K 550 179
                                        




again with long chapter! jangan lupa vote dan commentnya :)




Rabu pagi ini seperti hari-hari biasanya terlihat Baekhyun sibuk berkutat dengan berbagai bahan masakan di dapur apartement mereka. Ia sedang memasak sarapan untuknya dan Chanyeol karena mereka hari ini memiliki jadwal kuliah di jam yang sama. Netra nya tiba-tiba melirik ke arah pintu kamar Chanyeol begitu mendengar suara pintu terbuka. Dahinya berkerut saat melihat Chanyeol yang sedang berjalan gontai lengkap dengan kantung mata menghitam.

"Ada apa dengan ekspresi dan kantung mata itu?" Tentu saja Baekhyun heran, biasanya kan setiap pagi Chanyeol yang terlihat paling bersemangat di antara mereka berdua.

Chanyeol terdiam sebentar menatap Baekhyun. Laki-laki itu tidak bisa berhenti memikirkan perkataan kekasihnya di telpon sejak tadi malam. Padahal saat jarum jam sudah menunjuk di angka 3, Chanyeol  tetap tidak bisa hanya untuk sekadar memejamkan matanya. Pikirannya terus berputar di otaknya.

Bahkan saking pusingnya, ia terus bergumam keras di kasurnya. "Astaga aku lama-lama bisa gila kalau gini terus! Masa bodolah. Dipikirkan nanti saja!" begitulah kira-kira kalimat yang Chanyeol lontarkan sejak semalam. Namun tetap saja bukannya masa bodo, tapi yang ada ia terus memikirkan hal itu tiap detiknya.

Tapi mungkin kita harus memberinya kewajaran. Karena baru pertama kali ini rasanya Chanyeol bertengkar dengan kekasihnya itu. Dan bukan pertengkaran yang kecil menurutnya. Tapi sudah sampai melibatkan sahabat mungilnya yang masih mengenakan pakaian tidurnya dan sibuk sekali memanggang sesuatu. Menunjukkan masalahnya cukup serius dan tidak main-main sama sekali.

Chanyeol lalu bergerak mendekati Baekhyun. Tangannya terulur hendak memeluk sahabat mungilnya itu dari belakang. Namun tiba-tiba ia langsung teringat perkataan Sejeong tadi malam. Sontak rasa bersalah dan bingung kembali menghampirinya membuat Chanyeol urung dan kembali menarik tangannya, lalu memilih untuk duduk dan menyandarkan kepalanya di meja makan.

"Tidak apa-apa, hanya masalah dengan tugas yang menumpuk, kurasa"

"Kau aneh sekali pagi ini, makanlah siapa tau perasaanmu membaik." Baekhyun meletakkan sepiring roti panggang dengan selai coklat kesukaan Chanyeol tepat di depan pria tinggi itu. "Ya terimakasih, mungkin roti panggang bisa menghisap ingatanku." Balas Chanyeol menghela napasnya panjang. Tangannya mulai memijit-mijit pangkal hidungnya karena merasakan efek pusing akibat kurang tidur.

Mendengarnya, Bekhyun kembali dibuat mengernyit oleh perkataan tidak jelas Chanyeol. "Maksudmu?" Tanyanya lalu ikut duduk dihadapan Chanyeol sambil meletakkan sereal dan susu strawberry di hadapannya.

Chanyeol lagi-lagi diam. Memilih tidak membalas perkataan Baekhyun dan mengambil sepotong roti bakar yang sudah dibuat oleh sahabatnya itu. Lebih baik jangan dibahas dulu daripada otak Chanyeol makin meledak karena dibuat bekerja terus sejak tadi malam.

Melihat Chanyeol tidak mau mengubris kata-katanya, Baekhyun hanya mendengus kesal sambil bergumam ketus ke arah Chanyeol.

"Bodoh."





****








Baekhyun sejak tadi terlihat sangat  fokus mendengarkan materi mengenai sejarah kostum yang disampaikan Mrs. Lim hanya bisa memutar bola matanya sangat malas karena merasa terganggu dengan suara kekehan dan candaan yang terus diucapkan Hyuna dan Edawn di sebelahnya. Sesekali ia mendelik ketikaa mendapati Hyuna tertawa sambil mengelus rambut pirang lelaki itu dengan lembut.

"Apakah kalian benar-benar tidak punya aktivitas lain selain pacaran? Aktivitas yang disebut BE-LA-JAR mungkin?" Celetuk Baekhyun agak keras supaya bisa didengar kedua manusia masa bodo di sebelahnya ini.

[08]Backfire - ChanbaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang