Komen lebih 100 besok update lagi ;)
Selamat membaca! >5000 words!
***
Exhibition Hall of Yonsei University - 12.00 KST
Baekhyun sibuk.
Berjalan kesana-kemari seperti gasing yang diputar. Bukan hanya Baekhyun. Namun, seluruh mahasiswa-mahasiswi angkatan akhir jurusan fashion design dibawah asuhan Teacher Hwang, sibuk dengan segala tetek bengek tugas akhir semester mereka.
Desain baju formil yang harus selesai dalam waktu 2 minggu itu. Dan bahkan bukan satu, melainkan dua desain alias sepasang baju formil harus dibuat untuk tugas akhir mereka semester ini. Ini merupakan tugas akhir yang besar karena dipamerkan di gedung pameran terbesar di Yonsei University, dan terbuka untuk umum.
Selembaran, pamflet online, telah tersebar. Sekiranya 500 orang ditargetkan untuk hadir dalam pameran desain besar-besaran ini. Acara yang tidak hanya membawa kebanggaan univ, tapi juga calon desainer-desainer itu sendiri. Karena disinilah perusahaan-perusahaan fashion memetik buah masak nan-segar untuk mereka gaet ke dalam perusahaan.
Dan ini merupakan hari yang ditunggu-tunggu.
Teacher Hwang telah melakukan rapat sekitar jam sepuluh. Membagikan sederet lembaran mengenai dimana para mahasiswanya itu memamerkan desain mereka.
Dan Baekhyun tepat berada di tengah Hall dekat panggung. Sungguh strategis.
Sekiranya perjuangannya selama berbulan-bulan mengikuti kuliah mungkin akan dipertaruhkan disini. Baekhyun tak mau muluk-muluk dilirik perusahaan fashion terkenal, ia cukup berharap diberi poin tinggi oleh Teacher Hwang untuk desainnya agar bisa dimasukkan kedalam CV.
Saat ini Baekhyun tengah menata stand-nya untuk membuatnya terlihat menarik. Ia tidak hanya membuat sepasang, tapi ia membuat dua pasang. Sepasang untuk ia dan Rowoon pakai, sepasang lagi, ia display di patung yang tengah ia tata tempatnya.
Peluh menghiasi kening putih mulusnya. Dengan benang meteran yang menghiasi lehernya. Menghasilkan aroma khas wewangian yang menguar dari tubuhnya, seperti wangi bunga melati dari parfumnya, namun tetap bernuansa lembut seperti bedak bayi.
Ketika dua patung polos dirasa pas pada tempatnya, ia menyenderkan diri pada papan dibelakangnya. Baekhyun mengusap peluh yang mengalir, hingga sebuah kopi americano berlebel favoritnya tersuguh didepan matanya.
"Untukmu. Tak usah terlalu berlebihan, Baekhyunie. Kan sudah ada orang yang akan membantu merapihkannya." Itu Hyuna.
Gadis itu ikut menyederkan tubuhnya disamping Baekhyun. Menyeruput stroberi milkshake miliknya, sedang mata menyipit jengah pada sahabatnya itu.
"Setidaknya aku ingin mengurangi kegelisahan, daripada menunggu orang untuk membantuku, mereka terlalu lama." Jawab Baekhyun, sambil menggumam thanks atas minumannya.
Baekhyun mengalihkan tatapannya pada teman-temannya yang juga sibuk mondar-mandir. Membawa baju-baju rancangan mereka masing-masing.
"Mana E-Dawn?" tanyanya kemudian. Baekhyun cukup kebingungan tidak melihat teman pirangnya itu tanpa algojonya.
"Merapikan stand. Tadi dia menyuruhku untuk membeli minuman, sekalian saja aku belikan untukmu." Jawab Hyuna santai. Memanfaatkan kekasihnya untuk kerja lebih, tidak salah bukan?
"Ah, aku lupa kalian sekelompok." Ucap Baekhyun sembari mengecap pahitnya kopi yang ia minum. Matanya memejam. Otaknya tengah berpikir.
Sekiranya, siapa saja orang yang ia kenal akan mampir ke pamerannya ini? Ayah dan Ibunya memang sudah ia belikan tiket 2 hari yang lalu. Dan mereka juga berjanji untuk datang jika ada waktu. Sedangkan Chanyeol? Ia sudah hampir tak melihat Chanyeol selama seminggu. Laki-laki tinggi itu tidak pulang ke apartemen mereka dan bahkan tidak mengabarinya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
[08]Backfire - Chanbaek
FanficBagaimana jika kamu memiliki sahabat yang menyukai sejenisnya? Melangkah mundur? Menganggunya? Atau malah balik menyukainya? Park Chanyeol dan Byun Baekhyun adalah 2 sahabat yang tidak pernah melibatkan perasaan dalam hubungan mereka. Mereka selalu...