four

4 1 0
                                    

"Assalamualaikum ummi,Zahraa pulang" salam Zahraa pada ummi nya yang sedang duduk di ruang tamu
"Waalaikumsalam, nak kamu bawa anak siapa itu? Terus itu siapa?" tanya ummi Zahraa bingung dengan anak yang di gendong Zahraa dan orang yang berada di belakan Zahraa yang tak lain adalah Rakan.

"Ummi ini Rakan dan si kecil ini Annisa adiknya Rakan,kasian ummi dia ngga ada yang urus jadi Zahraa bawa ke sini deh biar Zahraa yang urus. Namanya Annisa cantikan mi?" ucap Zahraa pada ummi nya
"Cantik kok,tapi emang kamu ngga repot ngurus anak sendirian? Ohh iya Rakan sini nak masuk" tanya ummi zahra sambil melihat anak nya yang sedari tadi menggendong Annisa dan menyuruh Rakan untuk masuk.

"Kan ada ummi yang bantu Zahraa jadi kalau Zahraa pergi ke sekolah ummi yang ngurus annisa,ya kan Annisa?" ucap Zahraa sambil memainkan pipi gembul annisa yang sedang tidur di gendongannya
"Iya deh terserah kamu aja" jawab ummi Zahraa.

Melihat tingkah Zahraa, membuat jantung Rakan berdegup kencang

"Deg-deg an jantung gue kenapa nih?" tanya Rakan dalam hati

Setelah berbincang sedikit dengan ummi Zahraa,Rakan langsung pamit pulang karena sudahlarut malam.
Zahraa langsung membawa Annisa ke kamarnya membereskan barang barang Annisa dan langsung menidurkan Annisa di ranjang tempat tidur Zahraa.

"Hufttt... Ternyata ngga gampang ya ngurus anak sendirian. Tapi kalau di pikir pikir Rakan ngga repot ya ngurus Annisa" gumam Zahraa

Mata Zahraa sudah sayu karena kecapean mengurus Annisa hingga niat nya ingin langsung tidur.tapi saat baru memejamkan mata nya ada deringan suara dari handphone Zahraa.

(Suara telepon)

"Assalamualaikum" Zahraa membuka pembicaraan
"Wa..waalaikumsalam" jawab seseorang di sebrang sana
"Maaf ini siapa ya?" tanya Zahraa pada penelepon karena nomor nya tidak di kenal.

"Gue Rakan. Adik gue udah tidur?" ucap Rakan to the point
"Ohhh Rakan ya,adik kamu sudah tidur kok,dan dia baik baik aja." jawab Zahraa

"Besok pulang sekolah gue boleh kan jengukin adik gue? Rasanya sepi di rumah ngga ada suara tangisan Annisa lagi." suara Rakan di sebrang sana
"Boleh kok datang aja,Annisa juga kan adik kamu" balas Zahraa

"Oh oke,gue tutup telepon nya ya bye" ucap rakan langsung memutuskan hubungan telepon nya
"Waalaikumsalam" jawab Zahraa sambil menggelengkan kepalanya.
Ada ada saja anak sekarang susah banget ngucapin salam.

"Asshalatu khoiruminanaum" azan subuh berkumandang Zahraa pun bergegas bangun untuk solat dan bersiap siap untuk sekolah

Saat sudah selesai shalat Zahraa langsung mandi dan bersiap memakai seragam sekolah.

"Oweeeee....oweeeee" suara tangisan Annisa menggema di kamar Zahraa.
Zahraa yang mendengarnya langsung berlari mendekati Annisa dan menggendong nya

"Uhh sayang jangan nangis ya" ucap Zahraa sambil menepuk nepuk halus punggung Annisa. Setelah tangis Annisa mereda Zahraa langsung mendudukan Annisa di ranjang nya sambil memberikan mainan pada Annisa.

"Maamma" panggil Annisa sambil menatap Zahraa yang sedang memakai dasi.
"Ehh..." Zahraa menoleh pada Annisa yang sedang menatapnya

Sungguh senangnya Zahraa bisa di panggil seperti itu. Zahraa pun langsung menggendong Annisa dan menciumi setiap inch muka Annisa.
Zahra pun langsung keluar sambil meneriaki ummi nya.

"Ummi" teriak Zahraa
"Ada apa sih jangan teriak teriak" ucap ummi Zahraa
"Tadi Annisa bilang apa? Coba ulang lagi" ucap Zahraa
Seperti ada ikatan batin Annisa pun menurut apa yang di katakan Zahraa

"Maamma" celoteh Annisa sambil memainkan bros yang ada di kerudung Zahraa
"Ummi" ucap Zahraa lagi sambil mengeluarkan air mata bahagia nya

"Ya allah nak" Ummi Zahraa terlihat sangat bahagia walaupun ia tahu bahwa Annisa bukan cucu nya tetapi dia sangat senang
"Tapi ingat ya nak,Annisa bukan anak kamu.suatu saat pasti dia bakal di ambil sama orang tua nya atau pun sama kakak nya,jangan terlalu berharap." nasihat Ummi Zahraa yang hanya di balas anggukan oleh putrinya

<<<<•••••<<<<•••••<<<•••••<<<•••••

"Ummi Zahraa berangkat dulu ya,jangan lupa jagain Zahraa" pamit Annisa pada ummi nya yang sedang menggendong Annisa.
"Iya udah sana berangkat kasian abang kamu nungguin." ucap Ummi Zahraa sambil menyodorkan tangan nya supaya Zahraa menyalaminya.

Sesampainya di sekolah Zahraa langsung masuk ke dalam kelas,karena ini hari selasa bertepatan dengan jadwal piket kelas Zahraa.

"Ehh... Rakan kamu mau ngapain?" tanya Zahraa karena melihat Rakan membawa pel an ke arah nya
"Gue mau nge pel,kan sekarang gue piket kelas" jawab Rakan enteng
"Ya allah rakan,mana bisa nge pel di saat lantai nya masih kotor kaya gini" ucap Zahraa sambil tepuk jidat
"Eh emang ngga bisa ya" ujar Rakan salah tingkah

Zahraa pun hanya menggeleng dengan perilaku Rakan

Next or No
Coment ya🙏

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raa-KanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang