Tulang empat kerat dan harapan,
Ketawa-ketawa girang yang memampatkan ruang.Garis waktu satu, garis waktu dua dan diikuti yang lainnya sesuai masa.
Yang memperhalus derita,
Yang membisik sukma,
Yang menongkat tinggi,
Yang menjulang apa adanya.Kita bisa hidup dengan derita membungkam, kerana jika bukan derita siapalah yang memberi erti bahagia.
Sederhana, sederhana, sederhana!, launganku. Tetapi siapa aku mahu menentu jika mahuku sederhana maka korbanku juga sederhana?
