0.2

2.2K 347 66
                                    

soobin menyusun beberapa slice roti di atas piring, kemudian menaruhnya bersama dengan satu toples selai kacang di atas meja.

senyum manis terukir di bibirnya ketika sarapan sederhana telah selesai ia siapkan pagi ini.

tungkai panjang milik soobin melangkah menuju salah satu kamar dalam apartemen itu, membuka pintu dengan cat berwarna cokelat itu amat pelan.

sudah ia duga, beomgyunya masih tertidur.

soobin menghampiri sosok mungil dalam balutan selimut dan wajah yang tenggelam pada permukaan lebar sebuah teddy bear ukuran besar di atas kasurnya.

tubuhnya ia rendahkan, wajahnya ia sejajarkan dengan pahatan manis di balik permukaan boneka besar itu.

“dek...”

seruan lembut dilontarkan, beserta usapan penuh kasih sayang didaratkan pada surai abu-abu itu.

tak ada pergerakan berarti dari si manis yang masih tertidur tenang.

“beomgyu.. bangun.”

kali ini, soobin sedikit melakukan guncangan pada pundak si manis.

ada sedikit kemajuan dari hal yang ia lakukan, melihat beomgyunya mulai sedikit terusik, melenguh kemudian mengusakkan hidungnya pada permukaan teddy bear dalam pelukannya.

“choi beomgyu.. bangun, sayang.”

mata itu mulai terbuka, menampilkan manik cokelat gelapnya yang indah di balik mata mengantuk itu.

“eung...”

beomgyu merengek, merentangkan kedua tangannya, melingkarkannya pada leher soobin untuk ia peluk dengan erat, kemudian menutup mata lagi untuk bersiap tertidur.

soobin terkekeh gemas, “mandi, gyu.”

si manis menggeleng, “nggak mau,” rengeknya.

“udah pagi, nanti sekolahnya telat,” seru soobin lagi.

“tapi nggak mau mandi, kak...”

soobin tersenyum, “harus mandi, sayang. biar wangi.”

bibir merah muda itu maju beberapa centi.

“males..”

ah, soobin sudah biasa dengan banyak alasan yang keluar dari mulut si manisnya ini.

“mau kakak gendong ke kamar mandi?”

beomgyu diam, tak langsung membalas tawaran itu.

“kebetulan kakak juga belum mandi. mau mandi bareng?”

senyum menggemaskan merekah saat itu juga ketika soobin selesai berseru untuknya.

beomgyu mengangguk antusias, ia mulai bangkit untuk menyingkirkan teddy bear super besar di atas kasur, lantas merentangkan tangannya ke arah soobin, kode minta digendong.

soobin, yang tak dapat menahan rasa gemas dengan tingkah lucu kekasihnya itu mengusakkan hidungnya pada hidung bangir si manis.

“kakak.. ayo mandi.”

yang lebih tua mengangguk, mengangkat tubuh kecil yang amat ringan itu, menggendongnya ala koala menuju kamar mandi.

“mandinya jangan lama-lama, ya? hari ini upacara.”

beomgyu memajukan bibirnya, “males banget upacara,” katanya.

“gak boleh males, sayang. hari ini aku yang pidato, gak lama, kok.”

side of me, soogyu.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang