“iced espresso, strawberry smoothie, and red velvet cake.”
beomgyu menengadahkan kepalanya ketika seorang pelayan datang membawa pesanan miliknya.
senyum terulas manis dan ucapan terima kasih lolos untuk sang pengantar pesanan, sebelum beomgyu kembali disibukkan pada buku-buku di atas mejanya.
“gyu..”
kepala si manis kembali menengadah, ketika soobin di depannya memanggil dengan lembut.
“iya, kak?”
soobin menyeruput minumannya sebentar, sebelum menaruh gelasnya kembali, kemudian menatap wajah sang kekasih.
“kita ke sini buat makan, sayang. kenapa sibuk sama buku?”
memang, niat awal soobin mengajak beomgyu pergi ke cafe favorit mereka untuk melakukan kegiatan menyenangkan like a dating and etc.
tapi beomgyu malah membawa bukunya dan sibuk dengan buku catatan.
“sebentar ya, kak. aku ketinggalan banyak materi, mumpung taehyun lagi baik minjemin catatannya.”
beberapa hari ini, bahkan mungkin hampir seminggu, beomgyu sudah jarang sekali masuk sekolah, setelah kejadian ia yang dibully habis-habisan oleh kakak kelasnya itu.
soobin yang melarangnya untuk pergi ke sekolah, dan beomgyu tidak memiliki cukup keberanian untuk membangkang, kecuali ada choi yang menguasainya.
“nanti aku aja yang salin catatannya, kamu makan dulu cakenya, gyu.”
beomgyu menghela napas, lantas menutup buku catatannya, menggesernya ke samping.
soobin bisa rewel kalau beomgyu masih belum menurut juga, dan beomgyu terlalu malas untuk merusak mood kekasihnya itu apabila ia masih membangkang.
si manis itu mulai memotong permukaan cake berwarna merah itu dengan sendok kecil di tangannya, kemudian melahapnya.
“kakak mau gak?”
beomgyu mengambil satu potongan lagi, kemudian ia sodorkan ke hadapan soobin. tak membutuhkan waktu lama bagi soobin untuk menerima suapan dari si manis kesayangannya itu.
“kamu gak mau makan makanan berat, gyu?”
sambil mengunyah cakenya, beomgyu menggeleng pelan.
“nanti aja kalau udah pulang, sekarang lagi gak mau, kak,” balasnya dengan lembut.
soobin mengangguk, “pulang nanti ke super market, ya. bahan masakan di apart abis,” katanya.
“siap, kak!”
yang lebih tua tertawa gemas, sambil mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi yang lebih muda.
ah, lembut sekali. like a squishy.
“gyu, kakak ke toilet sebentar, ya?”
beomgyu tersenyum, lantas mengangguk ketika melihat soobin sudah beranjak dari duduknya.
“jangan lama, kak.”
usakan pada helai surai abu-abu miliknya beomgyu terima, sebelum lelaki kesayangannya itu beranjak pergi dari hadapannya.
beomgyu menopang dagunya dengan sebelah tangan, sementara sebelah tangannya yang lain ia gunakan untuk menyendokkan cake ke dalam mulutnya.
senyum terulas di bibir beomgyu ketika tak sengaja sebuah memori berputar kembali dalam kepalanya. tentang tempat ini, soobin, dan pertemuan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
side of me, soogyu.
Short Story❝remember;whoever you are, you still have me❞ + choi soobin × choi beomgyu + written in lowercase