Bulan Desember

7 0 0
                                    

Bulan Desember,bulan yang sangat disukai Hilya.
Bulan Desember tahun lalu Atva menyatakan cintanya

Bulan bulan yang dilalui Hilya dan Atva berujung dengan kisah indah dan bulan ini tepat satu tahun jadian mereka.

"Hilya,mana janji kamu??"
"Iya,,aku ingat kalau aku mau ngenalin kamu sama kak Oisy tepat dihari jadi kita"
"Ayo dong,aku penasaran dari dulu kamu cuma cerita tentang kak Oisy tapi gak mau ngenalin"
"Bukannya gak mau sayang,cuma waktunya belum tepat"
"Bilang aja gak mau"
"Hih...ngeyel benget sih kamu"
"Kenapa?? Ngeyel tapi kamu cinta hh"

Dalam perjalanan menuju rumah Hilya mereka berbincang bincang tentang banyak hal,mulai dari awal ketemu sampai bisa jadian, tak terasa sudah sampai dirumah Hilya

"Assalmmualaikum kak,"
"Iya Waalaikumsalam"
"Sudah pulang Hil?? Kok cepet"
"Tadi gurunya rapat kak,jadi dipulangkan"
"Oh iya kak,ini kenalin teman Hilya yang sering Hilya ceritain "
"Ya udah ayo ngobrol didalam aja"

Setelah  bincang panjang lebar tiba tiba kak Oisy menanyakan perihal bekas luka dikening Atva.

"Oh ya Atva,kenapa kening kamu?? Kok ada bekas luka?"
"Dulu kata Mama kena pecahan kaca yang dibawa kakek,pecahan kaca tersebut dari lukisan keluarga Hifalnina"
"Apa?? Siapa nama kakek kamu?,siapa nama orang tuamu??"
"Kakekku bernama kakek Hendro,lalu papa namanya Bram dan mama namanya Melinda"
"Apa kamu dari kelaurga Bramesto??"
"Iya,pengusaha properti"

Ya Tuhan apa ini kebetulan apa memang rencanaMu?? Kak oisy terlihat begitu terpukul ia marah,marah semarah marahnya dengan Atva

"Pergi kamu dari sini,pergi!"
"Tapi kenapa kak?? Apa perkataanku salah??"
"Pergi dan jauhi adikku"
"Tapi kenapa kak??"tanya Hilya
"Diam kamu Hil,masuk kamar sekarang!"
"Tapi kak..."
"Masuk!!"
"Dan kamu Atva,kelaur,,pergi jauh,jangan dekati Hilya lagi,pergi ! Sekarang(sambil memberi satu pukulan keada Atva)"

Keadaan Hilya,Atva dan Kak Oisy benar benar kacau,Hilya menangis dalam kamar tanpa mengerti apa yang terjadi, kak Oisy sendari tadi menonjok tembok dan menjambak rambutnya sendiri seraya berteriak dan Atva, Atva benar benar kacau,ia juga korban seperti Hilya yang tak tahu apa apa

"Apakah Desember menjadi awal dan akhir hubungan ini?"

Atva terus mengulangi pertanyaan itu pada dirinya sendiri
Hilya tak bisa dihubungi membuat Atva semakin khawatir dengan keadaan Hilya.

Barrier WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang