kenyataannya

6 0 0
                                    

Hilya tetap gelisah dengan masalah yang ia hadapi,ia mendatangi kantor orang tua Hilya dulu,benar saja ia mendapat petunjuk perihal kematian orang tuanya

"Pada saat itu terjadi kecelakaan kerja, ketika itu ayahmu sedang diproyek pembangunan dan tertimpa reruntuhan dan ibumu yang berniat menolong ayahmu juga ikut tertimpa reruntuhan itu"

Ujar mantan satpam perusahaan tersebut

"Lalu,apa hubungannya dengan lukisan keluarga Hifalnina??"
"Lukisan itu diberikan ayahmu sebagai tanda terima kasihnya karena ayahmu dinaikkan jabatannya oleh keluarga Bram"
"Terima kasih infonya kek"
"Iya nak sama"

Hilya kembali kerumah sakit,keadaannya semakin memburuk dan kak oisy benar benar marah kepada Hilya sudah beberapa hari ia tak mengunjunginya dirumah sakit

Cekrek...
Suara orang membuka pintu membuatnya kaget

"Atva??"
"Iya,kamu sakit apa?"
"Bagaimana kau tahu aku disini?"
"Sudahlah, jangan tanyakan itu"

"Hilya,,jadi benar kamu lebih memilih lelaki ini??" Suara kak Oisy yang mengagetkan Hilya dan Atva
"Kak....kak..tunggu dulu,jangan bersikap seperti ini"
"Terserah kamu Hil,kakak kecewa sama kamu"
Kak Oisy membanting pintu dan keluar dari ruang rawat Hilya

"Sebaiknya kamu pulang saja Atva"
"Tapi Hil..aku rindu padamu,sangat rindu"
"Sudahlah,bukannya Ayla sudah menceritakan semuanya??"
"Iya sudah,dan apa kau akan meninggalkanku??Haruskan hubungan ini berawal dan berakhir diDesember??"

Hilya hanya menangis mendengar perkataan Atva

"Aku tak bermaksud meninggalkanmu Atva,hanya saja keadaan ini memaksa kita berpisah untuk sementara,semua akan baik baik saja"

Atva mememluk Hilya dengan erat,ia tak ingin melepaskan Hilya,ia sangat mencintai Hilya. Tiba tiba suara orangmembuka pintu

"Emmm maaf ganggu"
"Enggak kok la,,sini gabung aja"
"Iya sini gabung aja, gak ganggu kok la" sahut Atva
"Iya makasih"

Mereka berbincang bincang sangat lama,ketika waktu menunjukkan pukul empat sore Ayla dan Atva pamit untuk pulang

"Istirahat yang cukup sayang(seraya mencium kening Hilya)
"Ish..apaan sih,aku nggak sakit kok"
"Ehm..jadi pulang gak va???"
"Hhhh jadi lah la,lets"
"Pamit ya Hil"

Hilya sangat senang karna Atva datang kerumah sakit ,meskipun disisi lain ia belum sempat cerita ke kak Oisy dan sepertiny kak Oisy bertambah marah pada Hilya.

Barrier WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang