part 8

1.6K 63 43
                                    

Minggu pagi

Jam menunjukkan pukul 5 pagi Zayna pun terbangun karena alarm nya sudah berbunyi ,dan yang pertama kali dia lihat yaitu Nathan , iya Nathan . Zayna melihat wajah Nathan dengan teliti dia merasa jantung nya berdetak kencang ketika melihat wajah Nathan yang memang di akui sangat tampan . Zayna pun bangun dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk berwudhu. Selepas berwudhu ia pun memakai mukenah nya,ketika hendak sholat Nathan pun terbangun.

"Zay tunggu dulu gue ikut"ucap Nathan dan menuju kamar mandi ,mungkin ingin berwudhu .lalu ikut gabung dengan Zayna
"Lu mau ikut sholat?"Tanya Zayna kepada Nathan
"Iya gue ikut ,gue yang jadi imam Lo"

Zayna pun tidak menyangka apa yang dia dengar tapi di hati nya seperti berbunga-bunga.
Nathan pun memimpin sholat dan Zayna menjadi makmum,dan sholat pun terlaksanan. Mereka tidak menyadari bahwa ada orang yang senang melihat mereka berdua siapa lagi kalau bukan Dinda dan zoy yaitu orang tua nya Zayna. Mereka sangat senang apa yang mereka lihat sekarang,mereka tidak salah pilih calon menantu ,mereka pun menyelesaikan acara intip mengintip dan melanjutkan aktivitas di rumah.
Sholat pun segera selesai,setelah mengucapkan salam Zayna pun langsung berdiri dan melepaskan mukenah nya lalu beranjak pergi keluar kamar, dan disusul oleh Nathan

"Zay mau kemana"Tanya Nathan

"Gue mau kebawa bantu nyokap,lu gk balik ini kan weekend?" Tanya Zayna

"Jam 6 gue balik" ucap Nathan,Zayna pun meninggalkan Nathan dan menuju ke dapur dan sudah ada mama nya.

"Ma nnti siang aku mau pergi nih,boleh ya"rayu Zayna kpd Dinda

"Emng mau kemana?jalan2 sama Nathan ya ?" Goda Dinda

"Apasih ma aku mau pergi ke ini hmm"ucapnya terputus

"Mau kemana ha?"tanya Dinda

" Oh iya Zayna mau pergi ke toko buku , soalnya harus ada buku yang di beli nih ma ,boleh ya maa"ucap Zayna

"Iya boleh kok,tapi jangan pulang malam2 ya,oh iya Nathan nya mana sayang kok gk keliatan"ujar Dinda sambil melihat ke sekeliling ruang tamu

"Enggak tau deh,gk peduli"

"Kamu gk boleh gitu sama calon suami"

"Gk tau deh ma,aku mau mandi dulu ya bye"

"Iya sayang"jawab Dinda

Zayna pun menuju kamar , dan membuka kenop pintu lalu ia lupa mengunci nya kembali,dia ingin menelpon Bu Citra untuk check up kesehatan dirinya.

"Assalamualaikum Bu, saja bisa hari ini jam 1 siang Bu"

"Waalaikum salam Zayna,ok kalau begitu saya akan mengatur jadwal pertemuan saya dengan kamu"ucap seorang di sebrang sana yaitu Bu Citra

"Ok Bu, saya tutup telepon nya dulu ya assalamualaikum" ucap Zayna, sebelum Bu Citra mengucap salam telepon langsung di matikan Zayna karena hidung nya mengeluarkan darah lagi,dia pun segera menuju kamar mandi

"Aku harus kuat,aku gk boleh nyerah" ucap Zayna dengan tekat yang kuat walaupun air mata nya mulai mengalir di pipi nya.

Dia pun membersihkan darah di hidung nya lalu mandi ,selepas mandi ketika ia hendak keluar dia melihat Nathan yang sedang memainkan ponsel di kasur nya ,ia terkejut bukan main karena posisi dia sekarang hanya menggunakan handuk.

"Lo nga-ngapain kesini!"ucap Zayna dengan nada sedikit membentak.Nathan pun memalingkan wajah nya ke arah Zayna, dan melihat zayna yang hanya memakai handuk membuat wajah Nathan tidak berekspresi ntah apa yang ia pikirkan.
Zayna yang melihat Nathan hanya diam ,dia pun langsung berbicara lagi kepada Nathan

"Kenapa dia bisa masuk bukan nya tadi di kunci"guman nya

"Lo gk denger ya!Lo mending keluar sekarang! kenapa Lo bisa masuk tadi kan gue kunci!"

Nathan pun bangkit dari kasur dan mendekati Zayna perlahan-lahan. Zayna yang melihat Nathan yang ingin mendekati nya pun perlahan mundur sambil memegang erat handuk yang ia kenakan, dia pun tersudut di tembok dan Nathan tepat di depannya,tangan Nathan perlahan terangkat mendekati Zayna .

"Lo ma-mau ngapain sih,ini tangan loh ngapain anjing!"Zayna pun menepis tangan Nathan,Namun tangan Nathan kembali lagi ingin memegang sesuatu.

"Lo jangan macam2 ya ,nnti gu teriak nih!"ucap Zayna agak sedikit takut. Tangan Nathan pun memegang pipi Zayna kemudian di angkat nya kembali

"Ada sabun bego di muka Lo, Lo mandi gk bersih ya,jangan salahin gue dong. Pintu Lo memamh gk dikunci ,gue kira Lo masih di dapur,jadi gue masuk kekamar Lo dan jangan ngarep gue apa2in Lo"Nathan pun beranjak pergi dari kamar Zayna, mungkin tampang Nathan tidak terlihat tapi di hati nya detakan nya begitu terasa membuat wajah Nathan sedikit memerah.

sedangkan, zayna berdiri terpaku,dia sungguh malu karena ia sudah keGRan ,dan berpikir macam2 terhadap Nathan. Ia pun segera menepis kejadian yang tadi dan memakai baju.

--------------------------skip

Pukul 13:00

Tiba lah Zayna di rumah sakit untuk mengecek kesehatan nya dan bertemu Bu Citra, ia pun menuju ruang Bu Citra..
Sesampainya di ruang Bu Citra ,dia melihat Nathan,whatty kenapa ada Nathan di sana ,sungguh dia kembali mengingat kejadian pagi tadi ,dia sangat malu. Masih dalam diam nya Bu Citra melihat zayna yang berada di luar ruangannya. Dia pun beranjak dari tempat duduk nya dan menuju pintu dan membuka nya.

"Kenapa gk masuk Zayna"ucap Bu Citra

"Hmm ini Bu gk enak,kan ibu lagi ada tamu jadi gk enak saya Bu,maaf" ucap Zayna sopan

"Aturan ibu yang meminta maaf ,karena kamu ini membiarkan kamu di luar yuk masuk"

Zayna pun hanya mengangguk dan menundukkan kepalanya agar tidak terlihat oleh Nathan yang sedang asik dengan ponsel nya ,dia masih bingung kenapa Nathan selalu ada dimana mana.

"Nat kamu pulang dulu sana,mbak ada pasien "ucap Bu Citra kepada Nathan. Nathan pun beranjak pergi, namun sebelum pergi dia sedikit melirik ke arah Zayna karena sedari tadi Zayna hanya menundukkan kepalanya

"Ini pasien mbak kok nunduk2 Mulu, kaya orang lagi malu ajh"ujar nya lalu berlalu pergi

Sedangkan zayna hanya menyumpahi Nathan karena omongan nya tadi yang mungin ada benarnya bagi Zayna. Zayna pun melakukan check up bersama Bu Citra.
.
.
.
Bersambung

Jangan lupa vote ya ,makasih:)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Musuh Jadi Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang