Minggu ke 9

4.2K 166 0
                                    

Crystal bangun dengan ceria, senyumnya ia nampakkan dia wajahnya. Gadis itu mengusap perutnya yang semakin membuncit. Sedikit mengaduh karna perutnya kembali kram

"Dedek jangan nakal yahh.." Crystal menuju kamar mandi dengan memegangi perutnya yang jika ia lepas, maka anaknya akan jatuh

Selesai mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian sekolah, Crystal mengambil tas sekolah dan ponselnya. Ia meletakkan tasnya di sofa ruang tamu. Kemudian membantu ibu mertuanya yang berada di dapur

"Lohh Cryss.. kok kedapur sih? Kan udah mama bilang jangan kedapur!"

"Crystal pengen bantu ajah.. nggak akan capek kok" setelah semuanya beres. Crystal menaruh makanannya di meja makan panjang.

Semua makan dengan tenang dengan porsinya sendiri-sendiri. Berbeda dengan Crystal yang hanya meminum susu ibu hamilnya dan kemudian bangkit dari tempat duduknya

Gibran yang melihat kebiasaan Crystal terulang pun langsung mencekal tangan Crystal. Gibran membuat tatapan elangnya dilihat oleh Crystal. Mau tak mau, Crystal kembali duduk dan mengambil salad sayur di meja makan. Dan memakannya sampai habis

Setelah makan, Crystal mengambil tasnya dan menyalimi semua anggota keluarga. Adik dan kakak ipar Gibran sudah berada di Apartemennya masing-masing karna tidak suka dengan keberadaan Crystal. Jadilah, dirumah ini hanya ada Mama, Papa, Gibran, Crystal dan Dyah

Crystal melangkah keluar pintu, supir pribadinya sudah menunggunya didepan rumah. Segera, Crystal masuk ke mobil dan langsung menuju kesekolahnya

Dengan pelan, Crystal berjalan kekelasnya. Banyak yang tak suka dengan Crystal saat ini. Perut buncitnya mengundang tatapan sinis dari teman sebayanya, bahkan adik-adik kelasnya.

"Mey.." sapa Crystal. Dengan senang hati, Mey menarik pelan Crystal menuju bangkunya

"Lo lihat ini? Lo harus dateng!!" Mey berujar sambil memperlihatkan cetakan undangan pernikahan yang tampak elegan berwarna emas.

"Iyaaa. Pasti gw dateng kok" balas Crystal tersenyum. Crystal melihat bawah dagu Mey. Terdapat dua kissmark disana, leher Mey tertutup Syal putih juga. Ia yakin, kalau di baliknya terdapat banyak kissmark.

"Mey.. kalo misalnya gw pergi, lo bakal kangen gw gak?" Tanya Crystal tiba-tiba

"Ngomong apaan sih lo? Gw kangen sama lo? Ga bakalan"

"Awas entar lo nyesel lagi, nangis-nangis. Gw seneng banget punya sahabat kayak lo! Kita sahabatan udah 3 tahun lamanya. Lo sahabat yang baik buat gw. Makasih yah, udah mau jadi sahabat gw. Maaf, gw belom bisa jadi sahabat yang baik buat lo dan gw banyak salah ke lo"

"Lo mau kemana sih?"

"Gak kemana-mana kok!"

****

"Mas Gibran." Panggil Crystal

"Hmm" Gibran hanya berdehem menjawabnya

"Bisa ambilin gitar aku yang diatas lemari?" Gibran mengambilkannya untuk Crystal. Saat hendak berdiri, perutnya terasa kram kembali. Kemudian, ia kembali bersuara

"Mas Gibran.. bisa ambilin Lap top aku?" Dengan nafas berat, Gibran mengambilkannya untuk Crystal

Berulang kali Crystal hendak berdiri, namun perutnya terasa sangat kencang. Hingga ia terus-terusan meminta tolong kepada Gibran, hingga membuat Gibran risih

"Bisa gak sih gak ngeriwuhin mulu?" Tanya Gibran dengan nada menyentak.

"Maaf" Crystal berujar lirih dan menangis. Entahlah, kenapa saat ini Crystal sering menangis seperti ini

"Setelah aku lahiran.. aku gak bakal ngeriwuhin mas lagi kok" ucapnya.

Ada rasa bersalah dalam benak Gibran. Gibran berdiri, kemudian memeluk Crystal dari samping. Tak lama kemudian, Crystal terlelap dalam pelukan hangat suaminya itu.

Pagi harinya, Crystal terbangun dari tidurnya, ia mencium aroma lavender dari tubuh Gibran, aroma itu membuatnya tenang. Berbeda dengan Gibran yang mencium aroma bayi di dekatnya, entah karna Gibran yang tidak menyadari atau ia yang memang tak peduli dengan Crystal yang membuatnya baru sadar bahwa aroma Crystal sangat menenangkannya

Crystal menggerakkan badannya untuk lepas dari pelukan Gibran. Namun, Gibran malah mengeratkan pelukannya, Gibran memang sudah terbangun sejak tadi subuh. Hanya saja, ia sangat malas untuk melanjutkan aktivitasnya setelah sholat subuh

Hari ini hari minggu, jadi Gibran hari ini libur dari prakteknya sebagai dokter. Berbeda dengan Crystal, setiap minggu yang selalu ia gunakan untuk bekrja menjadi model. Walau sedang hamil, ia masih saja bekerja menjadi model.

Crystal (Tersedia Di Playstore)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang