Toko Bunga

1 0 0
                                    

Pagi hari hujan mengguyur kota Jakarta
Terlalu pagi sehingga mengundang rasa dingin dan kemalasan, namun tidak bagi virdia hujan merupakan hal yang ia sukai sebab hujan membuatnya paham bahwa air yang walaupun jatuh berkali kali tetap berusaha terbentuk lagi menjadi hujan walaupun dia tau akan jatuh lagi.

Hal pertama yang ia lakukan dipagi hari yang sudah menjadi rutinitasnya ialah membersihkan kamar yang skaligus menjadi ruang tamu dan dapurnya itu. Kost yang ia tempati hanya berukuran 3 x 4 m. Namun ia sudah sangat bersyukur bisa dapat berteduh di atap kostan kecil itu dengan biaya murah. Masih pukul 6 setelah ia membersihkan kamarnya.
Virdia Valentin Natalie

Pukul 7 ia sudah berangkat menuju kampus walaupun diiringi oleh hujan gerimis pagi ini tak membuatnya patah semangat. Ia tetap berjalan yakin dibawah payung ungu yang sedang ia pegang. Untuk menuju kampusnya virdia terkadang berjalan kaki memakan waktu 30-40 mnit ataupun naik angkot 15 menit. Namun karena hari hujan seperti pagi ini membuatnya harus naik anggkot.

Di Apartemennya Mahen sedang sarapan sebelum berangkat ke kantornya walaupun tak tinggal bersama keluarganya namum mahen sering berkunjung ke rumah Ayahnya di Daerah Jakarta Timur. Setelah sarapan mahen menuju kantornya,baginya entah hujan ataupun tidak hal itu tak penting sebab kemanapun ia prgi ia selalu menaiki mobil kesayangannya.

 Setelah sarapan mahen menuju kantornya,baginya entah hujan ataupun tidak hal itu tak penting sebab kemanapun ia prgi ia selalu menaiki mobil kesayangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hujan tak kunjung reda padahal sekarang sudah pukul 10.00 wib membuat virdia mulai resah sebab 30 menit hujan terlalu deras untuk ia  terobos dengan payung kecil yang ia miliki. Namun tanpa rasa takut

Dibawah derasnya hujan virdia memberanikan diri untuk berlari menuju kantor tempatnya akan magang,

"Cukup deras pantesan macet" ucap Mahen didalam mobilnya Sambil terus menunggu macetnya jalan raya dibawah derasnya hujan yang sedang menghuyur kota jakarta.

Sambil terus berjalan menuju kantor virdia harus menyebrang jalan yang sedang macet. Ributnya suara klakson mobil dan motor membuatnya terburu buru berlari. Saat telah sampai diujung jalan gantungan kunci yang ada ditasnya terjatuh di sudut trotoar ia pun kembali untuk memungutnya. Namun saat bersamaan sebuah mobil lewat dan menyipratkan air genangan yang dilaluinya tepat di pakaian virdia.

"Ya Ampun pakaianku" ucapnya sambil membersihkan kotoran yang menempel di bajunya. "Mobil itu aishh"
Karena hujan yang terus turun iapun berhenti di sebuah toko bunga untuk membersihkan pakaiannya.

Kring kring kringg...
"Halo iya mah kenapa ?"
"Mahen tolong beliin mama bibit bunga dong yang dekat kantor kamu itu" ucap seseorang diujung telfon
"Mah ini lagi hujan loh"
"Kamu kan naik mobil punya payung terus masalahnya dimana ?"
"Nanti mahen suruh ryan beliin mamah"
"Mahen tokonya udah mau tutup tadi mamah nelfon" ucapnya lagi
"Huft iya iyaaa mah aku beli sekrang oke udah?" Ucap mahen menyerah
"Oke makasih ya nanti mamah suruh pak syam ambil di kantor"
"Iya iya udah ya mah" tutupnya

Untung saja mahen belum melewati toko bunga Fleur yang memang setaunya sudah menjadi toko langganan ibunya itu.

Seseorang wanita paruh bayah keluar dari toko bunga dan mendapati virdia tengah sibuk dengan pakaiannya yang kotor serta basah.
"Kotor ya nak" tanyanya
"Eh iya bu ini tadi kecipratan mobil"
"Ah orang orang jaman sekarang memang kurang ajar tak liat liat" ucap ibu itu
"Ehehhehe iya bu gpp kok nanti juga bersih" jawab virdia dengan senyumnya yang manis.
"Masuk dulu di toko ada toilet kamu bisa bersihin di dalam" ajak sang ibu
"Eh gpp bu? Masuk? Saya basah ini loh"
"Gpp ayo masuk masuk"

Mereka berdua masuk ke dalam toko bunga fleur. Virdia menaruh tasnya di salah satu meja lalu menuju toilet.

Pintu toko bunga terbuka masuklah mahen dengan payung yang ia taruh disudut pintu. Ia lalu disambut oleh pegawai yang sedang berjaga.
"Mahen? Mau ambil bibit bunga ?" Tanya sang ibu yang sedang lewat memegang bunga
"Iya bu pesanan mamah saya"
Sang ibu pun menyuruh seorang pegawai untuk mengambilkan bibit bunga di gudang toko. Sambil menunggu mahen duduk di kursi yang mejanya terletak tas virdia. Sedikit tas itu terbuka dan mahen melihat kertas ajuan magang serta nama kantornya disana. Namun ia tak memperdulikannya.
"Ini mas bibitnya"  kata seorang pegawai
"Ohiya makasih" ucap mahen lalu pergi

Virdia keluar dari toilet dengan pakaian yang sudah cukup bersih namun sedikit basah.
"Udah bersihinnya ?" Sapa sang ibu pemilik toko
"Eh iyanih bu makasih ya" ucap virdia
"Nanti lain kali saya bakalan kesini beli bunga yang banyak atau enggak bantuin beresin tokonya ibu deh sebagai balas budi" lanjutnya
"Ah ga usah nak haha "ucap sang ibu yang sedang membawa bunga
"Itu bunga Eustoma nya mau dibawa kemana bu?" Tanya virdia
"Kamu tau bunga ini? Hanya sedikit orang yang mengetahui bunga cantik ini" ucap sang ibu
"Bunga ini mirip bunga mawar hanya sedikit perbedaannya" ucap virdia
"Sebab itu orang orang taunya ini bunga mawar padahal bukan"
"Hahhaa iya bu eh astaga  aku pergi dulu ya bu soalnya mau ngurus sesuatu" ucap virdia lalu pamit berlari
"Hati hati licin" ucap sang ibu
"Iya bu makasih ya" teriak virdia dibalik pintu toko

Sampe di kantornya mahen membawa bibit bunga yang ia beli ke meja sekretarisnya.
"Nanti pak syam datang ngambil ini"
"Iya pak"ucap sang sekretaris
Lalu mahen pun menuju kantornya
"Eh kalau pak syam mau ngambil bibit bukannya seharusnya dia aja yang beli kan deket tokonya, mamah nih kebiasaan hdeh" pikirnya sambil berjalan menuju meja kantor.

Sesampainya di depan kantor virdia kembali merapikan kacamata serta rambut kuncirnya yang sedikit basah.
Namun saat akan memasuki kantor ia melihat mobil yang tadi mencipratkan air kotor pada pakaiannya. Yang membuatnya sedikit berpikir namun ia tetap berjalan masuk.

Kring kring kring....
"Iya kenapa?"
"Pegawai magang".. .

...... next chap
Capek euy ngetik di phone guys
Sampe situ mampunya aku tuh
Hehhehe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

EustomaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang