Recomended play song: Unmiss You-Clare Mae🎶
______________
Kasih napas dulu....
Latar tempat: SMA Kristal/ Kristal Senior High School
Gadis berambut sepunggung yang berjalan menuju kelasnya kini menjadi sorotan siswa lainnya. Sapaan-sapaan yang dilontarkan padanya berdengung di telinganya dan dibalas dengan sapaan balik atau senyuman ringan. Karena terbiasa dengan ini, gadis itu tidak terlihat terganggu.
Di sisi lain, pemuda pemilik rahang tegas dengan kemeja sekolah yang tidak dimasuk kan berdecak kagum. Pemadangan ini sudah terlalu biasa bagi dirinya. Tak heran, gadis yang menjadi sorotan sejak ia berjalan dari gerbang sekolah hingga koridor kelasnya itu merupakan gadis pemilik julukan 'everyone's younger sister' atau jika dibahasa Indonesia kan berarti 'adik perempuan semua orang'.
Selain julukan itu, gadis yang ia kenal bernama Jihan itu adalah seorang model sekaligus selebgram yang terkenal di kalangan remaja. Gaya berpakaian dan juga tempat tongkrongannya pun tak luput dari sorotan banyak orang yang menjadi penggemarnya. Ditambah gadis itu memiliki prestasi di bidang Taekwondo yang ia tekuni sejak lama.
"Wah-wah... kalo ngeliat secara langsung emang bisa bikin jatuh cinta," celetuk cowok itu.
"Pagi kak Edo," sapaan itu terlontar dari adik kelas yang melewati cowok berahang tegas yang ternyata bernama Edo.
Edo tersenyum membalas sapaan itu. Dan seketika itu Edo melihat reaksi adik kelasnya yang sangat-sangat berlebihan. Teman-temannya menyebut reaksi itu dengan sebutan 'klepek-klepek'.
"Gue emang nggak bisa bilang kalo gue nggak punya pesona," ucap Edo sembari menyugar rambutnya disertai senyum tengilnya.
"Bodo amat lah sama pesona. Gue mau nyamperin 'warna' gue dulu," Edo bermonolog sebelum memutuskan untuk mendekati Jihan dan berjalan di samping gadis itu.
"Pagi, Han," ucapnya.
Jihan menoleh cepat saat mendengar sapaan tepat di samping telinganya. Terkejut tentu saja.
"O- pagi Do," balas Jihan.
Di balik semua citra baik yang melekat pada Jihan, sebenarnya gadis ini memiliki sifat sedikit kikuk dengan suasana baru. Dan itu membuat beberapa orang gemas dengan tingkah serta ekspresi wajahnya termasuk Edo.
"Kenapa ya Han kalo liat lo tuh bawaannya adem gitu?" kalimat mantan fakboy mulai beraksi.
"Eh?"
Tuh, kan. Kalian bisa bayangkan raut wajah Jihan yang bingung dengan pujian yang Edo lontarkan padanya. Gadis itu membulatkan mata, beberapa kali mengedipkan matanya.
Gadis itu memang tidak memiliki sifat spesial sebagai protagonis. Dirinya menyadari itu. Ia tak memiliki sifat yang menonjol seperti protagonis lainnya. Gadis itu bahkan memiliki kekurangan dalam berekspresi. Tapi, ia memiliki sesuatu yang berbeda hingga ia layak menjadi protagonis.
"Eh? Harusnya lo bilang 'masa sih?' atau mungkin bilang 'makasih' gitu. Kalo kayak gini lo malah keliatan makin gemesin," protes Edo sembari memasukkan kedua tangannya ke saku celana.
Siswa lain yang memperhatikan keduanya merasa kagum. Keduanya pantas dikagumi dari segi fisik, sifat, maupun dari segi materi. Keduanya memiliki semuanya.
"Anjir kak Edo makin ganteng aja astaga!"
"Mereka berdua pacaran ya?"
"Keliatan cocok sih."