Color||Taman Hiburan

34 5 0
                                    

Kini Jihan sudah berada di kelasnya. Edo baru saja pergi setelah memastikan gadis itu duduk di bangkunya. Saat gadis itu berjalan ke bangkunya, ia disambut dengan wajah berseri dari teman sebangkunya.

"Gimana rasanya, Han?" Gadis yang duduk di samping Jihan bertanya dengan memberikan senyuman penuh arti yang tidak Jihan mengerti. Sebut saja Desta.

"Rasa?"

"Lo kasih dia pertanyaan ambigu tolol," gadis Korea yang duduk di depan bangku Jihan dan Desta menyahut sarkas. Namanya Melka Kim.

Desta memberenggut. Memangnya ada yang salah dari pertanyaannya? Seharusnya Jihan paham kan.

"Gue nggak tolol!"

"Tolol," balas Melka santai.

"Ihhh... nyebelin!" Desta membuang muka dan bersedekap dada. Dan Melka tidak merasa bersalah dengan ucapannya.

"Bodo."

"Udah nggak usah berantem," Jihan berucap menengahi kedunya.

"Dia itu nyebelin banget tau!"

"Lo berisik."

"Lo--"

"Gue hari ini bakal nonton sama Edo," sela Jihan mengalihkan topik pembicaraan.

"Serriously?! Wah bagus tuh. Mending nonton film horor atau film romantis," ujar Desta menggebu.

"Kenapa harus keduanya?" Tanya Jihan.

Desta terlihat berpikir. "Mmm... sebenarnya bukan horor ataupun romance juga nggak papa sih. Cuma kan kalo lagi sama pacar, kedua genre film itu bagus dan recomended banget," jelasnya.

_Color_

Jihan sudah siap dengan kaos putih dan celana jeans  serta sepatu converse  putih kesukaannya. Ditambah dengan tas selempangan yang sering ia bawa. Gadis itu berdiri di depan pintu rumahnya, menunggu cowok bernama Edo.

Kata cowok itu, ia sudah on the way. Pastinya cowok itu sebentar lagi akan datang.

Suara deruman motor memasuki pekarang rumah Jihan yang luas. Siapa lagi jika bukan Edo. Cowok itu ternyata memakai kaos berwarna senada seperti kaos Jihan.

"Nggak nyesel gue pake baju ini," kata Edo saat melepas helm full face yang ia pakai.

"Siap berangkat?"

"Siap!" Jihan mendekati Edo dan langsung naik ke jok motor cowok itu.

"Gue pengen ke taman hiburan. Lo mau nggak? Tapi nggak jadi nonton," ucap Edo.

"Kalo lo nggak mau nggak papa," lanjutnya cepat. Cowok itu kemudian memakai helmnya lagi.

Edo tahu ini mendadak. Tapi Edo yakin Jihan tidak suka menonton. Gadis itu pasti akan lebih senang jika mereka bisa pergi ke taman hiburan. Entah muncul dari mana pemikiran dan ide seperti itu. Keduanya tiba-tiba langsung memenuhi pemikiran dan mengambil alih mulut Edo.

"Boleh," jawab Jihan. Gadis itu tersenyum lebar.

Melihat senyum yang merekah itu, Edo juga tersenyum senang. Ide aneh nan dadakan kayak tahu bulat itu sepertinya tidak terlalu buruk.

"Let's go kalo gitu." Edo menancapkan gas. Ia melajukan motornya menuju taman hiburan.

"Han!" Panggil Edo agak keras.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Color Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang