06 - martabak nano-nano

82 7 6
                                    

┏┈┈┈┈┈┈┈┓

--- ↳ i'm here for you✨---

┗┈┈┈┈┈┈┈┛

╰── ➤ [❁] happy reading! [❁]

Deru knalpot sepeda motor membangunkan kedua bola mata Aura yang sebelumnya hanya mencoba untuk memejamkan mata sejenak.

Buru-buru dia terbangun, lalu berlari tergesa menemui asal suara knalpot tersebut. Yang tak lain adalah kakaknya sendiri, Rafael. Sebuah siklus yang sudah tak bisa dielak lagi oleh keluarga ini, ketika Rafael pulang pasti dia akan membawa makanan ringan ataupun makanan apapun, yang pasti membuat Aura akan menunggu-nunggunya.

Sembari membuka gerbang, kedua sudut bibir Aura tak henti-hentinya membentuk lengkungan kecil. "Jadi, hari ini apa?"

Kakaknya yang masih mengendarai motor hitamnya hanya mendecak malas sambil membuka helm full face-nya.

"Gak. Lagi BU gua," jawabnya singkat, sebelum akhirnya dia menancap gas lalu melajukan motor hitamnya menuju garasi.

Aura mencuatkan bibirnya, melengos pelan. Mana dia lagi lapar banget, butuh jajanan-jajanan yang bisa membangunkan mood-nya. Merasa tak percaya, dia lalu berlari ke arah Rafael.

"Ya masa sih, kan perasaan elu juga biasanya kalau lagi gak punya duit juga minimal beliin martabak wijen, atau apalah itu," Aura menarik ujung seragam Rafael, memberengut kecil.

Rafael memutar bola matanya. "Ini beda, lu gak tau orang pertama nged-" Rafael tersadar, terkesiap kecil sambil berusaha menguasai diri lagi.

"Ha? Nged apa? Ngeden?" tanya Aura polos.

"Aish, gak gitu! Tau apa sih lo," Rafael kini mulai berjalan meninggalkan Aura.

"Kakak jahanam."

"Lo kalau lagi ngidam minta sama Gara sana anjir, gua mulu," teriak kakaknya, yang kini sudah memasuki pintu depan rumahnya.

Tiba-tiba mata Aura menjadi cerah. Lah, kenapa gak terpikirkan dari tadi, ya?

Buru-buru dia berlari menuju kamarnya, sebelum pada akhirnya merebahkan badan di kasur kesayangannya. Membuka hape dan mencari kontak Gara.

You

| HHH gua ngidam :/

Yang tak butuh waktu lama, cowok itu membalas pesan Aura.

Sahabat yg baik
Hah!? Kapan buatnya anjir |

You
| Ya apaansi otak kotor
| Maksud gua, gua lagi pengen sesuatu gitu. Laper banget

S

ahabat yg baik
Oh gitu |
Ya abang lo apa belom pulang dah?

You
| Udh
| Tp dia kaga bawa apa-apa. Katanya lagi BU
| Pdhl biasanya kl lg BU sekalipun gak pernah lupa beliin apapun
| Hari ini dia aneh bgt
|Mana pipi sama raut muka dia aneh merah gitu njir. Kayak org lg nahan boker

Sahabat yg baik
Hahaha goblok |
Itu dia lg kesemsem |

You
| Ak tdk peduli
| Aku hanya peduli perutku

I'm Here for You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang