1 . luka

17 2 0
                                    

"Kita akhiri aja ya hubungan kita" ucap rafa

hanya hening -
Merasa speechless dengan lontaran ucap yang dikatakan sang pacar yang akan bermetamorfosa menjadi sang mantan

"Kkk-kenapa raf ?bukannya kita ga ada masalah kan?" balas reyya

"Sorry rey, ini bukan soal rasa tapi keadaan yang memaksaku untuk melakukan ini, jadi?" ujar rafa

"Ok.kita putus" singkat reyya
Meski didalam hatinya ada rasa tersirat luka yang sangat menyayat.

Sedetik kemudian reyya meninggalkan rafa dengan cepat, terasa mulai ada tetes air mata di pipi namun segera ia seka dengan tangan mungilnya

Namanya Reyya Zevanna Allisya. Kelas X IPA 3. Parasnya cantik, iris mata coklat terang, mempunyai bibir yang mungil dan tingginya diatas rata-rata cewe lain disekolahnya, anggota cheerleaders disekolah meski masih kelas sepuluh, jadi tak jarang banyak cowo yang ingin jadi pacarnya, namun hanya rafa lah yang mampu menaklukkan hatinya dan yang tadi ? ia diputusin dan galau for the first time hm pathetic girl

REYYA POV

Mataku sembam, seakan duniaku berhenti , imajinasi ku kacau.
"Gini amat rasanya broken heart"ucapku lirih
Ku ambil buku diaryku yang ada diatas meja, lembar demi lembar ku buka.
"Hm penuh memoar inside" batinku
Ku raih pena dan menuliskan kata dengan lettering dihalaman terakhir buku tersebut.

Tidak ada lagi kamu. Terimakasih pernah ada dan sempat menjadi pelukis cerita meski berujung derita.

Air matalah yang sekarang menjadi subjek pertama dalam hidupku. Aku mulai capek, kututup kelopak mataku dan aku sudah masuk ke dunia lucid dreamku.

-------
AUTHOR'S POV

"Non bangun non udah jam 7. non ga sekolah? Ehh non sakit? Saya bilang tuan dan nyonya aja ya biar dibawa kerumah sakit" ujar bi idah dengan raut wajah khawatir karena ia menyentuh kening reyya panas.

"Ehm ga bi gausah rumah sakit segala aku gapapa kok. Mungkin karena kecapekan aja. Jadi istirahat sebentar entar juga sembuh " balas reyya

"Beneran non? Yasudah kalo gitu mau dibikinin bubur sama teh anget ndak?" ucap bi idah

"Oke" singkat reyya dan kembali menutup badannya dengan selimut

••••Di sekolah••••

"Duh duh si reyya kemana aja coba? Masa jam segini belom dateng. Atau jangan-jangan dia ga masuk sekolah lagi tapi kenapa dah perasaan kemaren lusa fine-fine aja tuh" kesal aisya sahabat the best nya reyya 

Sedetik kemudian dia melihat rafa berjalan. Aisya pun berniat untuk menanyakan reyya dimana kepadanya.

"Eh raf!" sapa aisya

"Kenapa?" singkat rafa

"Si reyya kemana sih? Ko ga masuk sekolah,kayaknya sih hehe . eh buktinya jam segini belom dateng" tanya aisya

"Gatau" ucap rafa

"Parah banget si. Kabar pacarnya aja gatau" kesal aisya

"Si reyya ga cerita?" Selidik rafa

"Hah? Cerita apaan?" bingung aisya

"Not important. Forget it" ujar rafa yang kemudian meninggalkan aisya yang lagi lola.

Merasa otaknya dapet pencerahan aisya langsung menggerutu ga jelas. Dan ingtatlah,dia sendiri . ya ampun udah gila kali tu awewe.

Karena aisya ga tenang dengan keadaan reyya yang ilang so pulang sekolah dia mutusin buat ke rumah reyya kali aja nemu. Lah namanya ga ilang dong?

-------

"Assalamualaikumm reyy" teriak kencang aisya dengan memencet bel rumah reyya

"Waalaikumsalam iya bentar jangan ngegas dong" teriak balik bi idah
"Oalah non aisya toh pantes teriak heboh kaya mau ada pak presiden datang, cari non reyya kan? Ada dikamar lagi ga enak badan" tambah bi idah

"Yeu bi idah mah gitu. Yaudah aku mau ke kamar reyya dulu ya eh btw aku namu nih ga ada jamuan gitu hehe laper bi haus juga abis pulang sekolah" ujar aisya seakan memberi kode

"Iya saya buatkan nanti diantar ke kamar non reyya" balas bi idah

Menghiraukan perkataan bi idah aisya pun berjalan dengan cepat ke arah kamar reyya dan betapa terkejutnya aisya ketika melihat pemandangan kamar reyya, Semuanya kacau balau. Tissue berserakan , buku terbengkalai dimana mana , pulpen yang tidak di tutup dan jangan lupakan bubur yang sempat di buatkan bi idah tadi pagi masih utuh seperti tidak tersentuh apapun. Disana ada reyya yang seluruh badannya tengah ditutup oleh selimut.

"Reyy, tidur ya?" ucap aisy kalem

"Eh aisy? ngapain kesini?" bingung reyy

Lagi dan lagi, aisya dibuat melongo karena keadaan sahabatnya. Matanya merah juga sembam.

"Wah ininih pasti ada sesuatu yang mengganjal banget, gamungkin banget seorang reyy sekacau ini" batin aisy

"Lagi ada masalah ya reyy .Kacau banget keadaanmu, oke oke aku gamaksa kamu cerita. Tapi siapa tau kan kalo kamu cerita lebih tenang?" ujar aisy dengan lembut

"Duh duh perhatian banget si mbaknya" canda reyy

Dia itu siapa? Iya yang dibilang best friend evernya reyya namanya Aisya Valerie Arkarna . panggilan nya sih aisya tapi di perjanjian pe-bff an kita, namanya jadi aisy dan namaku jadi reyy. Dia tuh orangnya ekstrovert tapi disaat saat tertentu langsung revolusi jadi dewasa banget mindsetnya. Parasnya juga cantik. Atau malah cantik dia daripada aku? Haha. Eh iya uniknya nih dia itu bernotaben santri sebelum di sma, jadi kalo ada masalah auto deh the power of al quran dan hadist sebagai pedomannya, ya ga salah lah malah subhanallah kan ya, ukhty

back to the topic -

"Jadi gini kemarin itu...." ucap reyy dengan sayu

Ceklek  suara pintu terbuka menunjukkan bi idah membawa nampan yang diatasnya makanan tak lupa minuman dan cemilan.

"Eh maaf ganggu nona nona. ini nganterin pesanan non aisya, silah non" ujar bi idah

Hah pesanan? Dikira resto kali ya

"Thanks bi, yakali ganggu engga lah" ucap aisy dengan senang karena menjamin perutnya bakal kenyang

ΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠ-TBC-ΠΠΠΠΠΠΠΠΠ

Oke segitu dulu yaaaps. Semoga tidak jengah mwhwhw. Kasi tau kalo ada typo.
Baca sambil muter mulmed juga boleh kok siapa tau kena heheh , ga jamin lo ya wkwk
JANGAN JADI SILENT READERS tinggalkan ⭐ dan COMMENT. FOLLOW juga akun wattpadku dan lainnya .

THANKS FOR BEING YOU 🌼

petrichorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang